Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
C. PERBANDINGAN NILAI EVA DAN MVA
Setelah nilai EVA dan MVA diperoleh untuk kedua perusahaan INTP dan SMGR, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perbandingan antara kedua
perusahaan tersebut. Telah kita ketahui bahwa kedua perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dengan semen sebagai produk
andalannya. Kedua perusahaan ini terdaftar dipasar bursa BEI, untuk semester ini kedua perusahaan tersebut terdaftar sebagai anggota LQ45. keduanya nilai
tersebut, apakah nilai yang diperoleh tersebut menunjukkan suatu keinerja yang baik bagi keuangan perusahaan. Untuk INTP tabel 4.23 berikut ini menunjukkan
perolehan nilai EVA dan MVA perusahaan tahun 2004-2008. Yang membedakan kedua perusahaan ini adalah bahwa SMGR merupakan
BUMN, manajemennya disuasai oleh pemerintah Republik Indonesia sedangkan INTP manajemennya dikuasai oleh HeidelbergCement Group dari Jerman yang
merupakan anak perusahaan Birchwood Omnia Limited, Inggris. Untuk kapasitas produksi dan penguasaan pasar yang terbesar di Indonesia dipegang oleh SMGR
lalu diikuti oleh INTP sebagai nomor dua. Apabila dilihat secara langsung perolehan nilai EVA selama lima tahun 2004-
2008 yang dimiliki perusahaan tentunya SMGR merupakan yang terbaik. Selama lima tahun EVA perusahaan tersebut selalu benilai positif EVA0, sedangkan
INTP pada tahun 2004 dan 2006 nilai EVA-nya negatif dan positif terjadi pada tahun 2005, 2007, dan 2008. Sebelum kita membuat keputusan mana yang terbaik
diantara kedua perusahaan ini, analisis terhadap proses penciptan nilai perusahan lebih diperdalam lagi.
Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
Analisis yang akan dilakukan berupa membuat perbandinganpersentase perolehan terhadap apa yang telah dilakukan dan apa yang mereka peroleh.
Perbadingan yang dilakukan adalah perbandingan nilai EVA terhadap pendapatan bersih perusahaan. Untuk MVA
perbandingannya dilakukan dengan memperbandingkan nilai nominal saham dengan harga pasar saham pada
penutupan disetiap akhir tahunnya. Perbandingan ini dapat membuktikan mana yang terbaik diantara kedua perusahaan tersebut. Secara nilaijumlah diantara
kedua perusahaan itu SMGR-lah yang terbesar. Namun pada tabel perbandingan ini akan dapat dilihat bagaimana produktivitas masing-masing perusahaan,
seberapa besarpersen pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan yang tersisa memiliki nilai tambah bagi perusahaan.
Pada tabel 4.21 merupakan perbandingan pada INTP dan tabel 4.22 untuk SMGR. Dari kedua tabel tersebut perbandingan diantara kedua perusahaan
dilakukan pertahun. Diawali dari tahun 2004, nilai EVA INTP bernilai negatif dari Rp. 4.616.507,00 juta pendapatan bersih yang diperoleh tidak ada tersisa untuk
nilai tambah bagi perusahaan, malahan perusahaan mengeluarkan dana sebesar 2,270 Rp. 125.560,12 juta untuk menutupi biaya modal yang dimiliki
perusahaan. Sedangkan untuk SMGR pada tahun 2004, sama seperti INTP memiliki EVA positif sebesar 3,279 dari total pendapatan Rp. 198.985,22 juta
Dari perbadingan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2004 diantara kedua perusahaan ini yang terbaik adalah SMGR. Untuk tahun selanjutya
perbadingannya dilakukan sama seperti yang dilakukan pada tahun 2004.
Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
Tabel 4.21 Perbandingan EVA terhadap Pendapatan Bersih dan Kenaikan Saham INTP tahun 2004-2008
dalam juta rupiah
No Keterangan
2008 2007
2006 2005
2004
1 Pendapatan besih 9,780,498.00 7,323,644.00 6,325,329.00 5,592,354.00 4,616,507.00
2 EVA 937,249.43 416,449.13
28,337.62 319,843.60
125,560.12
EVA terhadap pendapatan bersih 9.583
5.686 -0.448
5.719 -2.720
3 Jumlah saham yang beredar 3681231699
3681231699 3681231699
3681231699 3681231699
4 Nilai nominal saham 500.00 500.00 500.00 500.00 500.00
5 Nilai pasar saham penutupan diakhir tahun 4,600.00 8,200.00 5,750.00 3,550.00 3,075.00
6 Selisih nilai pasar dgn nilai nominal 4,100.00 7,700.00 5,250.00 3,050.00 2,575.00
Jumlah peningkatan 9.20 16.40 11.50 7.10 6.15
Sumber: Laporan keuangan INTP diolah
Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
Tabel 4.21 Perbandingan EVA terhadap Pendapatan Bersih dan Kenaikan Saham SMGR tahun 2008-2004
dalam juta rupiah
No Keterangan
2008 2007
2006 2005
2004
1 Pendapatan besih 12,209,846.00 9,600,801.00 8,727,858.00 7,532,208.00 6,067,558.00
2 EVA 1,802,162.80 1,225,567.46 464,317.93 486,176.06 198,985.22
EVA terhadap pendapatan bersih 14.760
12.765 5.320
6.455 3.279
3 Jumlah saham yang beredar 5,931,520,000 5,931,520,000 593,152,000 593,152,000 593,152,000
4 Nilai nominal saham 100.00 100.00 1,000.00 1,000.00 1,000.00
5 Nilai pasar saham penutupan diakhir tahun 4,175.00 5,600.00 36,300.00 17,800.00 18,500.00
6 Selisih nilai pasar dgn nilai nominal 4,075.00 5,500.00 35,300.00 16,800.00 17,500.00
Jumlah peningkatan 41.75
56 36.3
17.8 18.5
Sumber: Laporan keuangan SMGR diolah
Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
Pada tahun 2005 dari Rp. 5.592.354,00 juta pendapatan bersih yang diperoleh INTP, sebesar 5,719 Rp. 319.843,60 juta tersisa untuk nilai EVA. Sedangkan
pada tahun yang sama SMGR memperoleh pendapatan besih Rp. 7.532.208,00 juta menciptakan nilai tambah sebesar 6,455 Rp. 486.176,06 juta. Dari
persentase tersebut dapat disimpulkan SMGR yang terbaik pada tahun 2005. Seandainya jika dari jumlah pendapatan bersih yang diperoleh SMGR memiliki
persentase yang sama dengan INTP, 5,719 yang tersisa sebagai nilai tambah maka jumlahnya adalah Rp. 430.789,70 juta. Dari pengandaian tersebut perbedaan
kapasitas yang menjadi pembatas diantara kedua perusahaan dapat ditembus. Perbedaan jumlah persetase dari nilai tambah menunjukkan kinerja manajen
SMGR lebih baik daripada INTP, terutama didalam mengelola modal. Untuk tiga tahun berikutnya 2006, 2007, dan 2008 INTP memperoleh sisa
pendapatan bersih sebagai nilai tambah sebesar minus Rp. 28.337,62 juta - 0.448, Rp. 416.449,13 juta 5,686, dan Rp. 937.249,43 juta 9,583.
Sedangkan nilai tambah SMGR yang tersisa dari pendapatan besih pada tahun 2006-2008 adalah Rp. 464.317,93 juta, 5,320, Rp. 1.225.567,46 juta
12,765 dan Rp. 1.802.162,80 juta 14,760. Dari persentase sisa pendapatan bersih untuk nilai tambah pada kedua perusahan selama tiga tahun, perolehan
persentase yang terbesar berada pada SMGR. Hal tersebut menunjukkan yang terbaik diantara INTP dengan SMGR adalah SMGR yang merupakan perusahaan
negara BUMN, yang dikelola oleh orang Indonesia. Untuk membandingkan perusahaan mana yang memiliki kinerja yang lebih
baik dari kedua perusahaan tersebut berdasarkan nilai MVA yang mereka peroleh dilakukan dengan mencari berapa kali harga pasar saham perusahaan tersebut
Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
meningkat dari nilai nominalnya yang dilakukan dengan membanding harga pasar saham dengan harga nominal. Pada tahun 2004 harga pasar saham INTP
meningkat 6,15 kali dari harga nominalnya sedangkan SMGR peningkatan harga pasar sahamnya 18,5 kali dari harga nominalnya. Pada tahun 2004 berdasarkan
nilai MVA perusahaan yang memiliki kinerja terbaik adalah SMGR. Untuk tahun berikutnya 2005-2008 peningkatan harga pasar saham terhadap nilai nominal
yang paling banyak adalah SMGR dan hal itu dapat dilihat pada tabel 4.23 dan 4.24. Dari perbandingan ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki
kinerja yang paling baik diantara kedua perusahaan itu adalah SMGR, dan sebagai orang Indonesia itu patut kita banggakan.
Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN