Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
a. Bagi penulis, menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan mengenai
analisis Economic Value Added, Market Value Added, dan pengaplikasiannya. b.
Bagi pihak lain, memberikan sumbangan pemikiran terhadap ilmu pengetahuan.
E. Metode penelitian
1. Batasan Operasional
Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan tidak menyimpang dari masalah yang sedang dianalisis maka batasan operasional penelitian ini adalah
melakukan analisis terhadap kinerja keuangan PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. dan PT SEMEN GRESIK PERSERO Tbk. dengan
menggunakan metode analisis Economic Value Added dan Market Value Added dengan data yang digunakan adalah laporan keuangan perusahan tersebut pada
tahun 2004 sd 2008.
2. Definisi Operasional
a. Economic Value Added
Young O’Byrne 2001:39 menyatakan bahwa Economic Value Added adalah suatu estimasi dari laba ekonomis yang sebenarnya dari bisnis untuk tahun
yang bersangkutan dan sangat berbeda dari laba akuntansi. EVA mencerminkan laba residu yang tersisa setelah seluruh biaya modal termasuk biaya ekuitas telah
dikurangkan. Jadi, dalam konsep EVA dilandasi oleh gagasan laba ekonomis. EVA merupakan selisih antara laba operasi perusahaan setelah pajak NOPAT
dengan rata-rata tertimbang biaya modal WACC dikali modal yang diinvestasikan. Sehingga persamaan EVA diperoleh:
EVA = NOPAT - WACC x Invested Capital
Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
Komposisi modal dari suatu perusahaan memberi pengaruh yang sangat besar dalam menghitug nilai EVA. Secara umum dapat diperoleh dari hutang, penerbitan
saham istimewa, dan penerbitan sahan biasa. Komposisi modal tesebut berpengaruh terhadap penghitungan biaya modal. Untuk INTP modalnya terdiri
dari hutang dan ekuitas saham biasa, untuk SMGR juga memiliki kombinasi modal terdiri dari yaitu hutang dan ekuitas saham biasa. Tabel 1.3 menunjukkan
langkah-langkah menghitung nilai EVA.
Tabel 1.3 Langkah-lagkah menghitung nilai EVA
No Langkah
Persamaan 1
Menghitung NOPAT NOPAT = EBIT 1-Tax
2 Menghitung Invested Capital
Invested Capital = hutang jangka pendek + hutang jangka panjang +
minoritas + ekuitas pemegang saham biasa.
3 Menghitung Cost of Capital
K
dt
= K
d
1 – T K
e
= R
f
+ beta [ER
m
– R
f
] 4
Menghitung WACC WACC = W
d
K
dt
1- T + W
e
K
e
5 Menghitung Nilai EVA
EVA = NOPAT - WACC x Invested Capital
Sumber: Young O’Byrne 2001
Keterangan:
Invested Capital IC adalah merupakan penjumlah dari hutang jangka panjang dan jangka pendek pendek perusahaan, hak minoritas, dan total ekuitas. Perlu
digaris bawahi bahwa hutang tersebut merupakan hutang-hutang yang terlepas dari kegiatan niaga perusahaan misalnya kewajiban pajak tangguhan dan
kewajiban imbalan kerja, hutang yang mengandung bunga termasuk obligasi
Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
seperti pada SMGR. Untuk surat hutang tersebut yang dihitung adalah nilai nominalnya.
Sesuai dengan komposisi modal yang dimiliki kedua perusahaan maka Cost of
capital yang ditanggung kedua perusahaan dibagi dua yaitu Cost of debt after tax K
dt
dan Cost of equity K
e
. Cost Of Capital merupakan tingkat pengembalian minimum yang diminta oleh investor atas investasi yang
dilakukan. Cost of debt after tax K
dt
merupakan beban bunga setelah pajak yang bersumber dari hutang-hutang perusahaan yang mengandung bunga
termasuk obligasi. Perhitungan Cost of equity menggunakan metode Capital Asset Pricing Model CAMP. Ekuitas kedua perusahaan terdiri dari saham
biasa. R
f
adalah tingkat pengembalian atas aktiva bebas resiko. Instrument yang tepat digunakan untuk mengestimasi nilai R
f
tingkat suku bunga SBI bulanan atau triwulan yang dirata-ratakan selama satu tahun. ER
m
merupakan harapan pengembalian atas pasar saham. Beta adalah pengukuran dari resiko.
Weighted Average Cost of Capital WACC menggambarkan biaya modal yang
akan ditanggung perusahaan atas komponen-komponen modal yang mereka gunakan. Untuk kedua perusahaan komponen modal terdiri dari hutang dan
saham biasa.
b. Market Value Added
Menurut Nasser 2003, Market Value Added adalah selisih antara nilai pasar saham biasa perusahaan dengan nilai nominal saham biasa perusahaan dikalikan
dengan jumlah saham saham biasa perusahaan yang beredar. Sehingga persamaan MVA adalah sebagai berikut:
Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
MVA = Nilai pasar saham biasa perusahaan – Nilai nominal saham biasa perusahaan x Jumlah saham saham biasa perusahaan yang beredar.
Untuk SMGR pada tahun 2004 dan 2005 perhitungan perhitungan nilai MVA dilakukan dengan tidak mengikuti persamaan diatas, dimana pada tahun tersebut
mereka memiliki hutang dalam bentuk obligasi, sehingga perhitungan nilai MVA yang dilakukan menggunakan persamaan dibawah ini yang diangkat dari Majalah
SWA 2007 : MVA = Harga pasar saham biasa + Nilai pasar surat hutang – Modal yang
diinvestasikan. Keterangan:
Harga pasar saham diperoleh dengan melakukan perkalian antara harga pasar
perlembar saham biasa perusahaan pada penutupan diakhir tahun dengan jumlah saham biasa perusahan yang beredar.
Nilai pasar surat hutang diperoleh dari nilai hutang obligasi yang tercatat pada
neraca.
Untuk penghitungan modal yang diinvestasikan sama perhitungan Invested capital pada perhitungan nilai EVA.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan melalui internet yaitu pada situs www.indocement.co.id, www.semengresik.com dan www.idx.com dan penelitian
ini dilaksanakan sejak bulan Maret 2009 sampai selesai.
4. Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data-data sekunder yang digunakan tersebut bersumber
Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
dari internet yaitu dari situs resmi PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk dan PT SEMEN GRESIK PERSERO Tbk. berupa data-data keuangan dan
data yang berkaitan dengan perusahaan tersebut.
5. Tenik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah dengan teknik dokumentasi, dimana data-data yang dibutuhkan telah tersedia.
Data-data tersebut diperoleh dari buku-buku dan internet.
6. Metode Analisis Data
Sesuai dengan namanya, uji beda, maka uji ini dipergunakan untuk mencari perbedaan, baik antara dua sampel data atau antara beberapa sampel data. Dalam
kasus tertentu, juga bisa mencari perbedaan antara suatu sampel dengan nilai tertentu. Uji beda dapat dikategorikan kedalam uji statistik parametrik dan uji
statistik non-parametrik. Pada penelitian ini, variabel yang diteliti adalah PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. dan PT SEMEN GRESIK
PERSERO Tbk., dimana keduanya merupakan variabel bebas. Pada penelitin ini data diperoleh dengan teknik dokumentasi, sehingga Uji beda yang dilakukan
pada penelitian ini masuk kedalam ketegori uji statistik non-parametrik. Jonikriswanto, 2008
Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
Melky Sedek Hamonangan S. : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA Dan MVA Antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan PT Semen Gresik Persero Tbk, 2009.
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Penelitan Terdahulu
Napitupulu 2008, “Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA dan Market Value Added MVA pada Tiga Emiten
Terbaik 2006”. Ketiga emiten tersebut adalah PT ASTRA INTERNASONAL Tbk., PT ANEKA TAMBANG Tbk., dan PT PERUSAHAAN GAS NEGARA
Tbk. Kesimpulan dari penelitian itu adalah bahwa ketiga emiten terbaik 2006 telah memperhatikan sepenuhnya kepentingan para shareholder yang tercermin
dari nilai EVA dan MVA yang selalu positif. Sjarief dan Wirjolukito 2004, “ Pengaruh Economic Value Added dan Faktor
Lainnya Terhadap Harga Pasar Saham”. Rumusan masalah adalah apakah EVA berpengaruh positif terhadap harga saham. Data bersumber dari BEJ pada tahun
2000 sebanyak 290 dan yang dijadikan sample sebanyak 51 perusahaan. Kesimpulan dari penalitian tersebut bahwa EVA sebagai alat pengukur kinerja
perusahaan dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi harga saham. Penulis menyarankan pada manajemen puncak, terutama perusahaan go public,
untuk memulai sedini mungkin penggunaan konsep EVA pada perusahaannya. Tobing 2007, “Peranan Analisis Economic Value Added dalam Mengukur
Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT UNITED TRACTORS Tbk. Hasil penelitiannya mengungkanpkan bahwa PT UNITED TRACTORS Tbk mampu
menciptakan nilai tambah ekonomis bagi pemegang saham pada tahun 2004 dan 2005 dan telah bertindak seperti pemegang saham tetapi pada tahun 2006 EVA