BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian
cross sectional.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 2 sekolah dasar di Kecamatan Medan Petisah dan 2 sekolah dasar di Kecamatan Medan Perjuangan.
3.2.1 Waktu Penelitian
Waktu penelitian selama 2 bulan yaitu Februari - Juni 2015. Pengumpulan data 2 minggu, pengolahan dan analisis data 1 bulan, penyusunan laporan 3 bulan.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi penelitian adalah seluruh orangtua yang mempunyai anak dengan gigi permanen usia 7-9 tahun di Kotamadya Medan.
3.3.2 Sampel
Penentuan sampel dilakukan dengan metode
multistage cluster sampling.
Secara administrasi Kotamadya Medan terdiri dari 21 kecamatan yang dikelompokkan menjadi 2 yaitu lingkar luar dan lingkar dalam. Lingkar dalam terdiri
atas 10 kecamatan yaitu: Kecamatan Medan Baru, Petisah, Barat, Helvetia, Polonia, Medan Area, Medan Kota, Maimun, Medan Timur dan Medan Denai. Lingkar luar
terdiri atas 11 kecamatan yaitu: Kecamatan Medan Tuntungan, Selayang, Sunggal, Johor, Denai, Perjuangan, Amplas, Tembung, Marelan, Labuhan dan Belawan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan metode yang digunakan diperoleh Kecamatan Medan Petisah dan Kecamatan Medan Perjuangan dengan masing-masing jumlah sampel pada tiap
kecamatan 50 dari total sampel. Jumlah sampel diperoleh dengan menggunakan rumus pengujian hipotesis untuk proporsi populasi tunggal:
√ √
keterangan: n
= besarnya sampel Z
2
= nilai Z pada derajat kepercayaan 5 1,96 Z
1-
= nilai Z pada kekuatan uji 90 1,282 Po
= proporsi yang telah diteliti 58,2 Pa
= proporsi alternatif taksiran proporsi yang sesungguhnya 48,2 Pa-Po = dugaan selisih proporsi 10
Besar minimum sampel untuk mewakili populasi adalah sebesar 259 orangtua. Peneliti mengambil sampel dengan penambahan 1
menjadi 284 orangtua untuk mengantisipasi terjadinya sampel
drop-out
sehingga masing-masing diperoleh 142 orangtua pada Kecamatan Medan Petisah dan Kecamatan Medan Perjuangan untuk
mendapatkan distribusi data secara merata. Sampel pada penelitian ini akan ditetapkan dalam dua kriteria, yaitu kriteria
inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah sampel yang dapat dimasukkan atau layak untuk diteliti. Kriteria eksklusi adalah sampel yang sudah memenuhi kriteria
inklusi tapi dikeluarkan karena tidak dapat mengikuti penelitian. Kriteria inklusi:
- Orangtua yang bertempat tinggal di Kecamatan Medan Petisah atau Medan Perjuangan
- Orangtua yang memiliki anak dengan gigi permanen usia 7-9 tahun - Orangtua dengan sehat jasmani dan rohani
- Orangtua yang bersedia menjadi subjek penelitian
Universitas Sumatera Utara
Kriteria Eksklusi: - Orangtua yang angket atau kuesionernya tidak dikembalikan kepada peneliti
- Orangtua yang tidak mengisi seluruh pertanyaan pada kuesioner
3.4 Variabel Penelitian
a Variabel bebas independen: pendidikan dan sosioekonomi keluarga. b Variabel terikat dependen: pengetahuan dan sikap orangtua tentang
penanganan darurat trauma avulsi gigi permanen. c Analisis hubungan pengetahuan dengan sikap orangtua: variabel bebas;
pengetahuan orangtua dan variabel terikat; sikap orangtua.
3.5 Defenisi Operasional 3.5.1 Defenisi Operasional Faktor Risiko
Tabel 1. Defenisi operasional faktor risiko
Variabel Defenisi
Operasional Hasil Ukur
Skala Ukur
Jenis Kelamin Pembagian
jenis seksual
yang di-
tentukan secara
biologis dan anatomis 1.
Laki-laki 2.
Perempuan Nominal
Umur Usia responden dari
mulai lahir sampai ulang tahunnya yang
terakhir. 1.
25-34 tahun 2.
35-44 tahun 3.
45-54 tahun 4.
55-64 tahun Nominal
Pendidikan Orangtua
Pendidikan formal ter- tinggi terakhir yang
ditamatkan orangtua responden
Menurut BPS 2014 1.
Pendidikan rendah tamat SD, tamat SMP
2. Pendidikan sedang
tamat SMA 3.
Pendidikan tinggi tamat diploma,tamat
sarjana perguruan tinggi
Nominal
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 1. Defenisi operasional faktor risiko
Variabel Defenisi
Operasional Hasil Ukur
Skala Ukur
Pengubahan kategori tingkat pendidikan kemudian
dilakukan karena tidak sesuai untuk pengolahan
statistik sebagai berikut:
1. Pendidikan rendah
tamat SD, tamat SMP, tamat SMA.
2. Pendidikan tinggi
tamat diploma,tamat sarjana perguruan
tinggi Nominal
Sosioekonomi Karakeristik atau ciri
individu yang menunjukkan kondisi
penduduk yang diukur dari:
a. Pekerjaan: Jenis
kegiatan yang ditekuni responden
dan merupakan sumber
penghasilan bagi responden yaitu;
- PNS - Pegawai Swasta
- Petani - Buruh
- Wiraswasta
Pedagang - Tidak bekerja
Menurut BPS 2014 Kota Medan
Skor Pekerjaan: 1.
Bekerja 2 2.
Tidak Bekerja 1 Ordinal
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 1. Defenisi operasional faktor risiko
3.5.2 Defenisi Operasional Pengetahuan
Pengetahuan orangtua mengenai perawatan trauma avulsi gigi permanen anak terdiri atas 2 pertanyaan pembuka; pengalaman memperoleh informasi serta sumber
memperoleh informasi cedera gigi dan mulut dan 9 pertanyaan inti pada Tabel 2.
Variabel Defenisi
Operasional Hasil Ukur
Skala Ukur
b. Pendapatan: Perbandingan total
pendapatan orangtua perbulan dalam
satuan rupiah dibagi jumlah anggota
keluarga dengan pengeluaran rata-
rata per kapita sebulan yaitu;
- Perekonomian rendah
Rp 1.500.000 - Perekonomian
tidak rendah ≥ Rp 1.500.000
BPS September 2014
Skor penghasilan: 1.
Perekonomian rendah 1 2.
Perekonomian tidak rendah 2
Kategori sosioekonomi pekerjaan + penghasilan
keluarga :
1. Baik 4
2. Sedang 3
3. Kurang 2
Susenas BPS 2010 Ordinal
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Defenisi operasional pengetahuan orangtua
No Variabel
Defenisi Operasional
Hasil Ukur Skala
Ukur
1 Tindakan
pertama saat cedera
gigi
dan mulut
terjadi. Tindakan yang akan
dilakukan orangtua pertama sekali saat
anak
mengalami cedera
gigi dan
mulut 1.
Menolong anak, bersihkan luka di bibir, suruh anak
kumur-kumur dan berikan obat anti sakit. 0
2. Menenangkan
anak, hentikan perdarahan dengan
menggigit kain
selama beberapa
jam hingga
perdarahan berhenti dan anak disuruh beristirahat.
3. Menenangkan
anak, hentikan perdarahan dengan
menggigit kain
sambil membawa ke pelayanan
medis. 1 4.
Menenangkan anak,
bersihkan luka, dan kumur- kumur dengan obat anti
sakit. 0
5. Tidak Tahu. 0
Ordinal
2 Jenis gigi
avulsi Jenis gigi anterior
kanan atas pada anak usia 9 tahun pada
ilustrasi kasus 1.
Gigi tetap permanen 1 2.
Gigi susu 0 3.
Tidak tahu 0 Ordinal
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2. Defenisi operasional pengetahuan orangtua
No Variabel
Defenisi Operasional
Hasil Ukur Skala
Ukur
3 Tindakan
pertama terhadap
gigi avulsi Tindakan
yang dilakukan orangtua
pertama sekali saat menemukan
gigi anak terlepas dari
posisiya. 1.
Gigi tidak
dicari dan
langsung pergi mencari
perawatan medis.0 2.
Gigi dicari dan langsung mengembalikan
gigi tersebut ke posisi gigi
semula. 0 3.
Gigi dicari
dan gigi
diletakkan ke dalam tissue serta mencari perawatan
medis. 0
4. Gigi dicari, pegang pada
bagian mahkota
gigi bagian yang paling putih
kemudian dibersihkan dan diletakkan
pada pipi
anak.1 5.
Tidak tahu. 0 Ordinal
4 Waktu
terbaik perawatan
gigi
dan mulut.
Waktu yang paling tepat
bagi anak
untuk menerima
perwatan gigi dan mulut setelah gigi
terlepas dari
posisinya. 1.
Kurang dari 60 menit
setelah cedera. 1
2. 1-2 jam setelah cedera. 0
3. Pada
hari berikutnya
setelah anak lebih tenang. 4.
Bila ada keluhan lanjutan. 5.
Tidak tahu. 0 Ordinal
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2. Defenisi operasional pengetahuan orangtua
No Variabel
Defenisi Operasional
Hasil Ukur Skala
Ukur
5 Perlakuan
sebelum replantasi
gigi avulsi Tindakan yang di-
lakukan orangtua
terhadap gigi anak yang terlepas dari
posisinya dan ter- jatuh ditempat kotor
sebelum dikembali- kan
ke posisinya
semula 1.
Membersihkan gigi
dengan air
mengalir selama 10 detik. 1
2. Membersihkan
gigi dengan
sikat sampai
bersih. 0 3.
Membersihkan gigi
dengan menggunakan
tangan atau tissue. 0 4.
Membersihkan gigi
dengan menggunakan
sabun atau alkohol. 0 5.
Tidak tahu. 0 Ordinal
6 Cara
membawa gigi avulsi
ke klinik dokter gigi
Cara yang dilakukan orangtua
dalam membawa gigi yang
terlepas akibat
trauma ke dokter gigi
jika tidak
langsung dikembali- kan
ke posisinya
semula. 1.
Membalut gigi dengan tissue. 0
2. Memasukkan ke dalam
kantong berisi es. 0 3.
Membungkus gigi
kedalam plastik kering. 4.
Memasukkan gigi
ke dalam kantong berisi susu.
1 5.
Tidak tahu. 0 Ordinal
7 Media
penyimpa nan
gigi avulsi
Media yang diguna- kan untuk membawa
gigi yang terlepas dari posisinya
1. Susu 1
2. Air Bersih 0
3. Alkohol 0
4. Air Garam 0
5. Tidak Tahu 0
Ordinal
8 Waktu
ekstra alveolar
Kemampuan gigi
yang terlepas dari posisinya
untuk dapat
tetap sehat
selama diluar mulut sebelum
dikembli- kan
ke posisi
semula. 1.
30 menit. 1 2.
60 menit. 0 3.
Lebih dari 1 jam. 0 4.
Tidak tergantung pada waktu. 0
5. Tidak tahu. 0
Ordinal
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2. Defenisi operasional pengetahuan orangtua
No Variabel
Defenisi Operasional
Hasil Ukur Skala
Ukur
9 Tempat
perawatan lanjutan
Tempat mendapat- kan perawatan lebih
lanjut setelah mendapatkan pe-
nanganan darurat pada gigi yang lepas
dari posisinya 1.
Klinik dokter gigi 1 2.
Klinik dokter umum 0 3.
Bidan 0 4.
Rumah Sakit 0 5.
Tidak tahu 0 Ordinal
Skala Pengukuran: Tingkat pengetahuan diukur dengan setiap pertanyaan diberikan bobot nilai 1
jika benar dan 0 jika jawaban salah dengan nilai maksimal = 9 dan nilai minimal = 0. Berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh responden maka dapat dikategorikan tingkat
pengetahuan responden sebagai berikut: Arikunto 2006 a. Baik; apabila responden mampu menjawab dengan benar 75 dari
seluruh pertanyaan skor 7-9. b. Cukup; apabila nilai yang diperoleh responden berkisar 56-75 dari
seluruh pertanyaan skor 5-6. c. Kurang; apabila nilai yang diperoleh responden 56 dari seluruh
pertanyaan skor 0-4. Pengubahan kategori pengetahuan kemudian dilakukan karena tidak sesuai
untuk pengolahan statistik sebagai berikut: a. Baik; apabila responden mampu menjawab dengan benar ≥56 dari seluruh
pertanyaan skor 5-9 b. Kurang; apabila nilai yang diperoleh responden 56 dari seluruh
pertanyaan skor 0-4.
Universitas Sumatera Utara
3.5.3 Defenisi Operasional Sikap Orangtua
Tabel 3. Defenisi operasional sikap orangtua
No Variabel
Defenisi Operasional
Hasil ukur Skala
Ukur
1 Perlunya
mengetahui informasi
penangan darurat
cedera
gigi dan mulut.
Respon orangtua
terhadap keharusan untuk
mengetahui penanganan darurat
cedera gigi
dan mulut
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Ragu-ragu 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1
Ordinal
2 Sikap orangtua
untuk mencari gigi
yang avulsi Respon
orangtua terhadap
penting- nya mencari gigi
yang hilang setelah terjadi cedera gigi
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Ragu-ragu 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1
Ordinal
3 Sikap orangtua
untuk me-
replantasikan kembali gigi
avulsi segera setelah
cedera gigi dan
mulut terjadi.
Respon orangtua
untuk mengembali- kan
gigi yang
terlepas ke posisi- nya semula segera
setelah cedera gigi dan mulut terjadi.
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Ragu-ragu 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1
Ordinal
4 Sikap orangtua
membersih- kan gigi
avulsi
yang kotor dengan
sikat Respon
orangtua untuk membersih-
kan gigi dengan disikat
sampai bersih ketika gigi
yang terlepas jatuh di
tanah yang
kotor. 1.
Sangat Setuju 1 2.
Setuju 2 3.
Ragu-ragu 3 4.
Tidak Setuju 4 5.
Sangat Tidak Setuju 5 Ordinal
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 3. Defenisi operasional sikap orangtua
No Variabel
Defenisi Operasional
Hasil Ukur Skala
Ukur
5 Membawa anak dan gigi
avulsi ke
dokter gigi
segera setelah cedera
terjadi. Respon
orangtua untuk
membawa anak dan gigi yang
terlepas ke dokter gigi segera setelah
cedera terjadi. 1.
Sangat Setuju 5 2.
Setuju 4 3.
Ragu-ragu 3 4.
Tidak Setuju 2 5.
Sangat Tidak Setuju 1 Ordinal
6 Membawa gigi avulsi ke
dokter gigi
dengan mengguna-
kan tissue. Respon
orangtua untuk
membawa gigi yang terlepas
ke dokter
gigi dengan
menggunakan tissue.
1. Sangat Setuju 1
2. Setuju 2
3. Ragu-ragu 3
4. Tidak Setuju 4
5. Sangat Tidak Setuju 5
Ordinal
7 Membawa gigi
dengan media susu
sebelum membawa
gigi ke dokter gigi.
Respon orangtua
untuk membawa
gigi di
dalam media berisi susu
sebelum membawa gigi ke dokter gigi.
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Ragu-ragu 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1
Ordinal
8 Kesediaan menerima
penyuluhan cedera
gigi dan mulut
Respon orangtua
untuk mau meng- ikuti
penyuluhan tentang cedera gigi
dan mulut 1.
Sangat Setuju 5 2.
Setuju 4 3.
Ragu-ragu 3 4.
Tidak Setuju 2 5.
Sangat Tidak Setuju 1 Ordinal
Skala pengukuran: Pengukuran sikap menggunakan Skala Likert untuk pernyataan benar dan
pernyataan salah. Pernyataan benar atau positif dengan jawaban sangat setuju diberi skor 5, setuju diberi skor 4, ragu-ragu diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2 serta
sangat tidak setuju diberi skor 1 dan untuk pernyataan salah atau negatif dengan jawaban sangat setuju diberi skor 1, setuju diberi skor 2, ragu-ragu diberi skor 3, tidak
setuju diberi skor 4, dan sangat tidak setuju diberi skor 5. Nilai maksimal = 40 dan
Universitas Sumatera Utara
minimal = 8. Berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh responden maka dapat dikategorikan tingkat sikap responden sebagai berikut: Setiawan 2010
a. Sangat baik; apabila nilai yang diperoleh responden 76-100 dari seluruh pertanyaan skor 31-40.
b. Baik; apabila nilai yang diperoleh responden berkisar 51-75 dari seluruh pertanyaan skor 21-30.
c. Tidak baik; apabila nilai yang diperoleh responden 26-50 dari seluruh pertanyaan skor 11-20.
d. Sangat tidak baik; apabila nilai yang diperoleh responden 26 dari seluruh pertanyaan skor 8-10.
Pengubahan kategori sikap kemudian dilakukan karena tidak sesuai untuk pengolahan statistik sebagai berikut:
a. Sangat baik; apabila nilai yang diperoleh responden 76-100 dari seluruh pertanyaan skor 31-40.
b. Baik; apabila nilai yang diperoleh responden berkisar 51-75 dari seluruh pertanyaan skor 21-30.
c. Tidak baik; apabila nilai yang diperoleh responden ≤50 dari seluruh pertanyaan skor 8-20.
3.6 Metode Pengumpulan Data dan Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir
formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan
informasi yang diperlukan oleh peneliti. Angket atau kuesioer pada penelitian ini berisi daftar pertanyaan dengan bentuk pertanyaan tertutup dan terbuka. Angket
tersebut diberikan kepada orangtua melalui murid sekolah dasar kelas III dan IV. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang tingkat pengetahuan dan sikap
orangtua tentang penanganan darurat trauma avulsi gigi permanen anak.
Universitas Sumatera Utara
Tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Kota Medan dibagi atas 2 bagian yaitu 10 kecamatan di lingkar dalam dan
11 kecamatan di lingkar luar kemudian dilakukan random sehingga diperoleh Kecamatan Medan Petisah mewakili lingkar dalam dan Kecamatan Medan
Perjuangan mewakili lingkar luar. 2. Peneliti menentukan sekolah dasar yang akan dijadikan lokasi penelitian
dengan menggunakan teknik random, dimana setiap nama sekolah dasar negeri dan swasta pada masing-masing kecamatan ditulis dikertas kemudian dilakukan random
sehingga diperoleh satu sekolah negeri dan satu sekolah swasta mewakili setiap kecamatan. Setiap sekolah yang memiliki jenjang kelas III dan IV lebih dari satu
ruang kelas kemudian dilakukan random sehingga terpilih kelas yang akan dijadikan sampel. Orangtua anak kelas III dan IV yang terpilih pada setiap sekolah dijadikan
subjek penelitian. 3. Peneliti mempersiapkan kelengkapan administrasi surat izin dari Komisi
Etik Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran USU dan Dinas Pendidikan Kota Medan untuk kemudian dibawa ke sekolah yang ditentukan dalam meminta izin
dan jadwal dilakukannya penelitian kepada pihak sekolah. 4. Peneliti memberikan lembar penjelasan kepada calon subjek penelitian,
informed consent
dan kuesioner yang ditujukan kepada orangtua melalui murid kelas III dan IV yang terpilih pada sekolah tersebut pada waktu yang ditentukan. Angket
atau kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti pada hari keempat. Kuesioner yang belum dikembalikan maka diberi tenggang waktu 2 hari berikutnya untuk dikumpul
kembali. 5. Kuesioner yang telah selesai dikumpul selanjutnya diolah dan dianalisis
oleh peneliti.
3.7 Pengolahan dan Analisis Data