memastikan tidak ada bagian dari akar yang tertinggal pada soket dan gigi telah avulsi sempurna.
26,31
2.6 Prognosis
Prognosis dari keberhasilan penanganan truma avulsi dipengaruhi oleh kecepatan dan ketepatan dalam pemberian perawatan darurat dan perawatan lanjutan
dalam mempertahankan vitalitas jaringan periodontal. Keberhasilan tersebut tergantung pada beberapa faktor seperti waktu ekstraalveolar, media penyimpanan,
kontaminasi dan perlindungan jaringan periodontal.
6,11,21,24
Prognosis terbaik terjadi jika gigi dilakukan replantasi dengan segera. Jika gigi tidak dapat dilakukan replantasi dalam waktu 5 menit maka perlu disimpan
dalam media yang yang dapat mempertahankan vitalitas jaringan periodontal berupa media fisiologis sebagai media terbaik.
20
Gigi permanen yang mengalami avulsi perlu dipertimbangkan risiko kemungkinan terjadinya nekrosis pulpa, resorpsi akar dan
ankylosis.
6
Pengetahuan mengenai penanganan gigi avulsi oleh masyarakat seperti orangtua, guru, maupun pangasuh anak yang pada umumnya selalu hadir pada saat
kejadian trauma memegang peranan penting terhadap prognosis kasus trauma avulsi gigi.
11,32
Universitas Sumatera Utara
2.7 Kerangka Teori
Klasifikasi Trauma Dental
Prevalensi Etiologi
Avulsi Efek
Replantasi
Orangtua Penjaga
Anak Dokter Gigi
Guru
Prognosis Perawatan
Lanjutan Pengetahuan dan
Sikap orang terdekat Penanganan Darurat
Waktu Ekstra- alveolar
Media Penyimpanan
Universitas Sumatera Utara
2.8 Kerangka Konsep
Orangtua Faktor risiko:
Pendidikan
Sosioekonomi Pengetahuan orangtua
tentang penanganan
darurat trauma avulsi gigi permanen anak.
Orangtua Faktor risiko:
Pendidikan
Sosioekonomi Sikap orangtua tentang
penanganan darurat
trauma avulsi
gigi permanen anak.
Pengetahuan orangtua tentang
penanganan darurat trauma avulsi
gigi permanen anak. Sikap orangtua tentang
penanganan darurat
trauma avulsi
gigi permanen anak.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian
cross sectional.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 2 sekolah dasar di Kecamatan Medan Petisah dan 2 sekolah dasar di Kecamatan Medan Perjuangan.
3.2.1 Waktu Penelitian
Waktu penelitian selama 2 bulan yaitu Februari - Juni 2015. Pengumpulan data 2 minggu, pengolahan dan analisis data 1 bulan, penyusunan laporan 3 bulan.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi penelitian adalah seluruh orangtua yang mempunyai anak dengan gigi permanen usia 7-9 tahun di Kotamadya Medan.
3.3.2 Sampel
Penentuan sampel dilakukan dengan metode
multistage cluster sampling.
Secara administrasi Kotamadya Medan terdiri dari 21 kecamatan yang dikelompokkan menjadi 2 yaitu lingkar luar dan lingkar dalam. Lingkar dalam terdiri
atas 10 kecamatan yaitu: Kecamatan Medan Baru, Petisah, Barat, Helvetia, Polonia, Medan Area, Medan Kota, Maimun, Medan Timur dan Medan Denai. Lingkar luar
terdiri atas 11 kecamatan yaitu: Kecamatan Medan Tuntungan, Selayang, Sunggal, Johor, Denai, Perjuangan, Amplas, Tembung, Marelan, Labuhan dan Belawan.
Universitas Sumatera Utara