Gambar 1. Gambaran klinis gigi avulsi
21
Gambar 2. Gambaran radiografi gigi avulsi
21
2.3.1 Etiologi Trauma Avulsi
Trauma gigi avulsi merupakan salah satu trauma gigi paling serius yang disebabkan oleh berbagai etiologi. Usia 7-9 tahun merupakan usia paling rentan
terjadi kasus trauma avulsi yaitu saat masa gigi insisivus permanen erupsi dengan ligamen periodontal yang masih longgar, akar gigi yang belum terbentuk sempurna
dan struktur tulang alveolar yang masih lemah.
8
Penyebab terjadinya gigi avulsi antara lain terjatuh 36,4, kecelakaan lalu lintas 22,7, kecelakaan bersepeda 18,2, benturan 9,1 dan penyebab lainnya
Universitas Sumatera Utara
13,6.
9
Faktor predisposisi penyebab trauma gigi adalah maloklusi Klas II divisi 1, gigi dengan overjet 3mm, keadaan yang memperlemah gigi seperti hipoplasia
enamel, anak penderita
cerebral palsy
dan anak dengan kebiasaan mengisap ibu jari yang menyebabkan gigi anterior protrusif.
10,22,23
2.3.2 Prevalensi Trauma Avulsi
Penelitian menunjukkan bahwa 25 dari seluruh anak sekolah dan 33 dari remaja mengalami trauma pada gigi permanen.
3
Kasus trauma avulsi terjadi sebanyak 0,5-3 dari seluruh kasus trauma gigi dan sebanyak 0,5-16 dari seluruh kasus
trauma gigi yang melibatkan gigi permanen.
19,24
Berdasarkan tempat terjadinya trauma gigi, kejadian paling tinggi terjadi di rumah sebanyak 43,87-52 diikuti kejadian di sekolah, lapangan, pinggir jalan dan
tempat lainnya.
5,10
Adapun gigi yang terlibat sebanyak 77 insisivus sentralis atas dan 11 insisivus lateralis atas.
9
Trauma avulsi pada umumnya melibatkan satu gigi tetapi masih terdapat kemungkinan terjadi pada lebih dari satu gigi.
8,9
2.3.3 Efek Trauma Avulsi
Trauma wajah dan gigi sering menimbulkan permasalahan khususnya pada anak.
22
Trauma pada bagian wajah berupa fraktur, perpindahan posisi, maupun kehilangan gigi dapat mengakibatkan dampak yang signifikan terhadap fungsi, estetik
dan psikologi pada anak.
3,5
Kehilangan atau rusaknya gigi anterior pada anak juga menimbulkan masalah bagi orangtua karena anak akan menerima perawatan secara
berkelanjutan seumur hidupnya akibat kerusakan yang bersifat irreversibel sehingga
memengaruhi kualitas hidup anak.
3
Avulsi pada gigi menimbulkan dampak negatif terhadap estetis, fungsi dan psikologis baik pada anak maupun orangtua. Gigi permanen anterior memegang
peran penting terhadap perkembangan psikologis anak maupun remaja. Saat keselarasan estetis dipengaruhi, anak-anak dan remaja cenderung menghindar untuk
tersenyum. Avulsi gigi juga menimbulkan dampak ekonomi karena melibatkan biaya perawatan yang mahal. Avulsi gigi dapat dirawat dengan berbagai perawatan seperti
Universitas Sumatera Utara
perawatan prostetik, ortodontik dan reimplantasi yang disertai dengan perawatan endodontik.
11
2.4 Penanganan Darurat Trauma Avulsi