6.13.3. Persentase Hematokrit Pada Saat Masuk RS Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang
Proporsi Persentase hematokrit pada saat masuk RS berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita DBD yang mengalami DSS rawat inap di RSUD Dr.
Pirngadi Medan Tahun 2008 dapat dilihat pada gambar 6.17.
Gambar 6.17. Diagram Batang Persentase Hematokrit Pada Saat Masuk RS Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita DBD yang
Mengalami DSS di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008 Berdasarkan gambar 6.17 dapat dilihat bahwa penderita yang sembuh
tertinggi dengan persentase hematokrit pada saat masuk RS 40 dengan proporsi 67,4. Penderita yang meninggal tertinggi dengan persentase hematokrit
≥40 dengan proporsi 77,8.
Analisa statistic chie-square tidak dapat dilakukan karena pada tabel 2x2 terdapat 1 sel 25 expected count yang besarnya kurang dari 5 maka digunakan uji
Fisher’s Exact diperoleh p=0,011 p0,05 yang berarti secara statistik ada perbedaan
Essy Mandriani : Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue DBD Yang Mengalami Dengue Shock Syndrome DSS Rawat Inap Di RSU DR. Pirngadi Medan Tahun 2008, 2010.
yang bermakna antara persentase hematokrit pada saat masuk RS berdasarkan keadaan sewaktu pulang, yaitu penderita yang pulang meninggal dengan persentase
hematokritnya pada saat masuk RS ≥40
lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan penderita yang pulang sembuh.77,8 vs 32,6
6.13.4. Persentase Hematokrit Pada Pada Saat DBD Bermanifestasi Menjadi
DSS Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang.
Proporsi persentase hematokrit pada saat DBD bermanifestasi menjadi DSS berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita DBD yang mengalami DSS rawat
inap di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008 dapat dilihat pada gambar 6.18.
Gambar 6.18. Diagram Batang Persentase Hematokrit Pada Saat DBD Bermanifestasi Menjadi DSS Berdasarkan Keadaan Sewaktu
Pulang Penderita DBD yang Mengalami DSS di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008
Berdasarkan gambar 6.18 dapat dilihat bahwa penderita yang sembuh tertinggi dengan persentase hematokrit pada saat DBD bermanifestasi menjadi DSS
Essy Mandriani : Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue DBD Yang Mengalami Dengue Shock Syndrome DSS Rawat Inap Di RSU DR. Pirngadi Medan Tahun 2008, 2010.
40 dengan proporsi 64,2. Penderita yang meninggal tertinggi dengan persentase hematokrit
≥40 dengan proporsi 77,8. Analisa statistic chie-square tidak dapat dilakukan karena pada tabel 2x2
terdapat 1 sel 25 expected count yang besarnya kurang dari 5 maka digunakan uji Fisher’s Exact diperoleh p=0,027 p0,05 yang berarti secara statistik ada perbedaan
yang bermakna antara persentase hematokrit pada saat DBD bermanifestasi menjadi DSS berdasarkan keadaan sewaktu pulang yaitu penderita yang pulang meninggal
dengan persentase hematokritnya pada saat DBD bermanifestasi menjadi DSS ≥40
lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan penderita yang pulang sembuh.77,8 vs 35,8
6.13.5.
Umur Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Proporsi umur berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita DBD yang mengalami DSS rawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008 dapat dilihat
pada gambar 6.19.
Essy Mandriani : Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue DBD Yang Mengalami Dengue Shock Syndrome DSS Rawat Inap Di RSU DR. Pirngadi Medan Tahun 2008, 2010.
Gambar 6.19. Diagram Batang Umur Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita DBD yang Mengalami DSS di RSUD Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2008
Berdasarkan gambar 6.19 dapat dilihat bahwa penderita yang sembuh tertinggi berumur 5-15 tahun dengan proporsi 44,2, dan penderita yang meninggal
tertinggi berumur 5 tahun dengan proporsi 66,7. Analisis statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk
dilakukan karena terdapat 9 sel 56,3 expected count yang besarnya kurang dari 5.
6.13.6. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Derajat Keparahan Pada Saat