Kerangka Konsep Defenisi Operasional

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep

Karakteristik Penderita DBD yang mengalami DSS rawat inap di RSUD Dr.Pirngadi Medan tahun 2008 1. Sosiodemografi Umur Jenis Kelamin Suku Agama Pendidikan Pekerjaan 2. Asal Rujukan 3. Derajat keparahan pada saat masuk RS 4. Keluhan utama 5. Jumlah Trombosit 6. Persentase Hematokrit 7. Penatalaksanaan Medis 8. Lama rawatan rata-rata 9. Keadaan sewaktu pulang

3.2. Defenisi Operasional

3.2.1. DSS adalah manifestasi klinik DBD yang menunjukkan tanda kegawatan, berwujud gangguan sirkulasi di pembuluh darah perifer sebagai akibat kebocoran plasma dengan ditandai tensi yang menurun sampai nol dan denyut nadi yang cepat, lemah sampai tidak teraba berdasarkan diagnosa dokter sesuai dengan yang tercatat di kartu status. 17 27 Essy Mandriani : Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue DBD Yang Mengalami Dengue Shock Syndrome DSS Rawat Inap Di RSU DR. Pirngadi Medan Tahun 2008, 2010. 3.2.2. Umur adalah lamanya hidup penderita DBD yang mengalami DSS yang dihitung berdasarkan tahun sejak dilahirkan hingga saat penderita menjadi pasien di RSU Dr.Pirngadi Medan dan tercatat di kartu status, dikelompokkan atas: 1. 5 tahun 2. 5-9 tahun 3. 10-14 tahun 4. 15-19 tahun 5. 20-24 tahun 6. 25-29 tahun 7. 30-34 tahun 8. 35-39 tahun 9. 40-44 tahun 10. 45-49 tahun 11. 50 tahun Untuk analisis statistik, kategori umur yang digunakan adalah : 1. 5 tahun 2. 5-14 tahun 3. ≥ 15 tahun 3.2.3. Jenis kelamin adalah setiap individu yang berdasarkan ciri-ciri tertentu yang khas dimilikinya yang tercatat di kartu status dan dikelompokkan atas : 1. Laki-laki 2. Perempuan 3.2.4. Suku adalah suku penderita DBD yang mengalami DSS yang sesuai dan tercatat di kartu status, dikelompokkan atas : 1. Batak 2. Melayu 3. Jawa 4. Minang 5. Aceh 6. Tidak Tercatat Essy Mandriani : Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue DBD Yang Mengalami Dengue Shock Syndrome DSS Rawat Inap Di RSU DR. Pirngadi Medan Tahun 2008, 2010. 3.2.5. Agama adalah kepercayaan yang dianut penderita DBD yang mengalami DSS seperti yang tertera di kartu status dan dikelompokkan atas : 1. Islam 2. Kristen Protestan dan Katolik 3.2.6. Pendidikan adalah pendidikan formal terakhir penderita DBD yang mengalami DSS yang tercatat di kartu status dan dikelompokkan atas : 1. Belum Sekolah 2. SDSLTP 3. SLTA 4. AkademiPerguruan Tinggi 5. Tidak Tercatat 3.2.7. Pekerjaan adalah kegiatan penderita DBD yang mengalami DSS seperti yang tertera dikartu status dan dikelompokkan atas : 1. Tidak Bekerja 2. PNS 3. Karyawanpegawai swasta 4. PelajarMahasiswa 5. Ibu rumah tangga 6. Wiraswasta 7. Tidak Tercatat 3.2.8. Asal Rujukan adalah asal kedatangan penderita DBD yang mengalami DSS yang dicatat pada kartu status dan dikelompokkan atas : 1. Rujukan RS lain 2. Puskesmas 3. Praktek Dokter 4. Rujukan BidanKlinik 5. Bukan Rujukan 6. Tidak Tercatat Essy Mandriani : Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue DBD Yang Mengalami Dengue Shock Syndrome DSS Rawat Inap Di RSU DR. Pirngadi Medan Tahun 2008, 2010. 3.2.9. Derajat Keparahan DBD pada saat masuk Rumah sakit adalah tingkatan penyakit DBD yang diderita oleh penderita DBD yang mengalami DSS pada saat masuk rumah sakit, dikelompokkan menurut WHO 23 : 1. Derajat I : Demam dengan uji bendung positif 2. Derajat II : Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit atau perdarahan lain 3. Derajat III : Ditemui kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah,tekanan nadi menurun 20mmHg atau hipotensi disertai kulit yang lembab dan pasien menjadi gelisah. 4. Derajat IV : Shock berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur. 3.2.10. Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan penderita DBD yang mengalami DSS sehubungan dengan penyakit yang diderita pada saat masuk RS seperti yang tercatat pada rekam medik dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu 28 : 1. Demam 2. Nyeri kepala 3. Nyeri Ulu Hati 4. Nyeri Sendi 5. Bintik merah di kulit 6. Perdarahan di hidung 7. Perdarahan Gusi 8. Muntah Darah 9. Gelisah 10. Kesadaran menurun 11. Mual 12. Muntah Essy Mandriani : Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue DBD Yang Mengalami Dengue Shock Syndrome DSS Rawat Inap Di RSU DR. Pirngadi Medan Tahun 2008, 2010. 3.2.11. Jumlah trombosit pada saat masuk RS adalah jumlah trombosit yang terdapat pada darah penderita yang didapat melalui hasil pemeriksaan laboratorium pada saat masuk rumah sakit dan tercatat dikartu status dan dikelompokkan menjadi: 1. 150.000mm 3 2. 100.000-150.000 mm 3 3. 50.000-100.000 mm 3 4. 50.000 mm 3 3.2.12. Jumlah trombosit pada saat DBD bermanifestasi menjadi DSS adalah jumlah trombosit yang terdapat pada darah penderita DBD yang mengalami DSS yang didapat melalui hasil pemeriksaan laboratorium pada saat DBD bermanifestasi menjadi DSS dan tercatat dikartu status dan dikelompokkan menjadi : 1. 150.000mm 3 2. 100.000-150.000 mm 3 3. 50.000-100.000 mm 3 4. 50.000 mm 3 Untuk analisis statistik kategori jumlah trombosit yang digunakan adalah 31 : 1. 50.000 mm 3 2. ≥ 50.000 mm 3 3.2.13. Persentase Hematokrit pada saat masuk RS adalah persentase hematokrit penderita yang didapat melalui hasil pemeriksaan laboratorium pada saat masuk rumah sakit dan tercatat dikartu status dan dikelompokkan menjadi 31 : 1. 40 2. 40-45 3. 46-50 4. 50 Essy Mandriani : Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue DBD Yang Mengalami Dengue Shock Syndrome DSS Rawat Inap Di RSU DR. Pirngadi Medan Tahun 2008, 2010. 3.2.14. Persentase Hematokrit pada saat DBD bermanifestasi menjadi DSS adalah persentase hematokrit penderita yang didapat melalui hasil pemeriksaan laboratorium pada saat DBD bermanifestasi menjadi DSS dan tercatat dikartu status dan dikelompokkan menjadi 31 : 1. 40 2. 40-45 3. 46-50 4. 50 Untuk analisis statistik kategori persentase hematokrit yang digunakan adalah 31 : 1. ≥ 40 2. 40 3.2.15. Penatalaksanaan Medis adalah usaha pengobatanpenyembuhan yang diberikan terhadap penderita DBD yang mengalami DSS seperti yang tercatat pada kartu status yang ada direkam medik, dikelompokkan atas 26 : 1. Cairan tunggal ringer laktat 2. Cairan ringer laktat dan transfusi. 3.2.16. Lama rawatan rata-rata adalah lama hari perawatan penderita DBD yang mengalami DSS, dihitung dari tanggal mulai masuk sampai dengan keluar baik dengan izin dokter maupun meninggal dunia sesuai dengan yang tercatat di kartu status dan selanjutnya ditentukan lama rawatan rat-rata. 3.2.17. Lama rawatan rata-rata penderita dari DBD menjadi DSS adalah lama hari perawatan penderita DBD yang mengalami DSS, dihitung dari tanggal mulai masuk rumah sakit sampai dengan penderita bermanifestasi menjadi DSS sesuai dengan yang tercatat dikartu status dan selanjutnya ditentukan lama rawatan rata-ratanya. Essy Mandriani : Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue DBD Yang Mengalami Dengue Shock Syndrome DSS Rawat Inap Di RSU DR. Pirngadi Medan Tahun 2008, 2010. 3.2.18. Kedaan sewaktu pulang adalah keadaan dan kondisi penderita DBD yang mengalami DSS waktu keluar dari rumah sakit dan dikelompokkan atas : 1. Sembuh 2. Pulang Berobat Jalan PBJ 3. Pulang Atas Permintaan Sendiri PAPS 4. Meninggal Untuk analisa statistik, kategori keadaan sewaktu pulang yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Sembuh Sembuh, PBJ, PAPS 2. Meninggal Essy Mandriani : Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue DBD Yang Mengalami Dengue Shock Syndrome DSS Rawat Inap Di RSU DR. Pirngadi Medan Tahun 2008, 2010.

BAB 4 METODE PENELITIAN