Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan mungkin juga Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir diseluruh pelosok
Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1.000 meter diatas permukaan air laut.
19
2.3. Gejala Klinik
Infeksi virus dengue pada manusia mengakibatkan suatu spektrum manifestasi klinis yang bervariasi antara penyakit paling ringan mild undifferentiated febrile
illness, dengue fever, dengue haemorrhagic fever dan dengue shock syndrom; yang terakhir dengan mortalitas tinggi yang disebabkan renjatan dan pendarahan hebat.
21
2.3.1. Demam Dengue
Masa tunas berkisar antara 3-15 hari, pada umumnya 5-8 hari. Permulaan penyakit biasanya mendadak. Gejala prodromal meliputi nyeri kepala, nyeri berbagai
bagian tubuh, anoreksia, menggigil dan malaise. Pada umumnya ditemukan sindrom trias, yaitu demam tinggi, nyeri pada anggota badan dan timbulnya ruam. Ruam
biasanya timbul 5-12 jam sebelum naiknya suhu pertama kali, yaitu pada hari ketiga sampai hari kelima dan biasanya berlangsung 3-4 hari. Ruam mula-mula dilihat di
dada, tubuh serta abdomen dan menyebar ke anggota gerak dan muka. Ruam bersifat makulopapular yang menghilang pada tekanan. Pada lebih dari separuh penderita
gejala klinis timbul dengan mendadak, disertai kenaikan suhu, nyeri kepala hebat, nyeri dibelakang bola mata, punggung, otot dan sendi disertai rasa menggigil.
21
Essy Mandriani : Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue DBD Yang Mengalami Dengue Shock Syndrome DSS Rawat Inap Di RSU DR. Pirngadi Medan Tahun 2008, 2010.
Pada beberapa penderita dapat dilihat kurve yang menyerupai pelana kuda atau bifasik, tetapi pada penelitian sebelumnya bentuk kurve ini tidak ditemukan pada
semua penderita sehingga tidak dianggap patognomonik. Anoreksia dan obstipasi sering dilaporkan; disamping itu perasaan tidak nyaman di daerah epigastrium
disertai nyeri kolik dan perut lembek sering ditemukan. Pada stadium dini penyakit sering timbul perubahan dalam indra pengecap.
21
Gejala klinis lain yang sering terdapat ialah fotofobia, keringat yang bercucuran, suara serak, batuk, epistaksis, dan disuria. Demam menghilang secara
lisis, disertai keluarnya banyak keringat. Lama demam berkisar diantara 3-9 dan 4-8 hari. Kelenjar getah bening servikal dilaporkan membesar pada penderita; beberapa
sarjana menyebutnya sebagai tanda Castelani, sangat patognomonik dan merupakan patokan berguna untuk membuat diagnosis banding. Manifestasi perdarahan tidak
sering dijumpai.
21
2.3.2. Demam Berdarah
Dengue
Kasus demam berdarah dengue ditandai dengan empat manifestasi klinis yaitu demam tinggi, perdarahan, terutama perdarahan kulit, hepatomegali dan kegagalan
peredarahan darah.
21
Bentuk klasik dari DBD ditandai dengan demam tinggi, mendadak 2-7 hari, disertai dengan muka kemerahan. Keluhan seperti anoreksia, sakit kepala, nyeri otot,
tulang, sendi,mual, dan muntah sering ditemukan. Beberapa penderita mengeluh nyeri menelan dengan farings hiperemis ditemukan pada pemeriksaan, namun jarang
ditemukan batuk pilek. Biasanya ditemukan juga nyeri perut dirasakan di epigastrium
Essy Mandriani : Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue DBD Yang Mengalami Dengue Shock Syndrome DSS Rawat Inap Di RSU DR. Pirngadi Medan Tahun 2008, 2010.
dan dibawah tulang iga. Demam tinggi dapat menimbulkan kejang demam terutama pada bayi.
22
Fenomena patofisiologi utama yang menentukan beratnya penyakit dan membedakan demam berdarah dengue dari demam berdarah adalah meningginya
permeabilitas kapiler pembuluh darah, menurunnya volume plasma, hipotensi, trombositopeni dan diatesis hemoragik.
21
Masa kritis dari penyakit terjadi pada fase demam, pada saat ini terjadi penurunan suhu yang tiba-tiba yang sering disertai dengan gangguan sirkulasi yang
bervariasi dalam berat ringannya. Pada kasus dengan gangguan sirkulasi ringan perubahan yang terjadi minimal dan sementara, pada kasus berat penderita dapat
mengalami shock.
22
2.3.3. Dengue Shock Syndrome