perkembangan telur, mulai dari nyamuk menghisap darah sampai telur dikeluarkan biasanya bervariasi antara 3-4 hari.
3 Kebiasaan Beristirahat Resting Habit
25
Setelah menggigit selama menunggu pematangan telur, nyamuk akan berkumpul di tempat-tempat dimana terdapat kondisi optimum untuk beristirahat
setelah itu nyamuk akan bertelur dan menggigit lagi. Tempat-tempat yang disenangi nyamuk untuk hinggapberistirahat adalah tempat-tempat gelap, lembab, dan sedikit
angin, juga pada baju-baju yang bergantungan. 4
Jarak Terbang
25
Nyamuk Aedes aegypti sehari-hari mempunyai kebiasaan terbang dekat permukaan tanah dan bergerak ke semua arah untuk mencari mangsa, mencari tempat
bertelur dan mencari tempat beristirahat. Nyamuk betina dapat terbang rata-rata 50-100 meter dan ada kalanya sampai
sejauh 2 kilometer. Di daerah yang padat penduduknya dan cukup banyak tempat air untuk bertelur, kemungkinan terjadi penyebaran ke daerah-daerah lain sedikit sekali.
a.3. Pengendalian Vektor
28
Pengendalian vektor dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yaitu :
a.1. Metode lingkungan Pencegahan dilakukan dengan upaya sebagai berikut :
1. Menguras bak mandi atau WC dan tempat penampungan air lainnya sekurang-
kurangnya seminggu sekali, secara teratur menggosok dinding bagian dalam
Essy Mandriani : Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue DBD Yang Mengalami Dengue Shock Syndrome DSS Rawat Inap Di RSU DR. Pirngadi Medan Tahun 2008, 2010.
dari bak mandi, dan semua tempat penyimpanan air untuk menyingkirkan telur nyamuk.
2. Tutuplah rapat-rapat tempat penampungan air.
3. Kubur atau buanglah pada tempatnya barang-barang bekas kaleng bekas,
botol bekas . 4.
Tutuplah lubang-lubang, pagar pada pagar bambu dengan tanah. 5.
Lipatlah pakaian atau kain yang bergantungan dalam kamar agar nyamuk tidak hinggap di situ.
a.2. Metode biologis Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik
ikan aduikan cupang dan bakteri Bt.H-14. a.3. Metode kimiawi
Cara pengendalian ini antara lain dengan: 1.
Pengasapanfogging dengan menggunakan malathion dan fenthion, berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu.
Fogging hanya efektif sekitar seminggu, setelah itu generasi nyamuk baru akan berkembang biak dengan kekuatan yang bisa lebih hebat dari pada
induknya. Kekuatan besar itu muncul karena jumlah nyamuk baru akan semakin banyak
.
Pengasapan dilakukan minimum 2 kali dengan jarak 10 hari di rumah penderita dan sekitarnya dengan jarak 100 meter sekeliling rumah
penderita, di rumah sakit yang merawat penderita dan sekitarnya, serta di sekolah penderita dan sekitarnya.
Essy Mandriani : Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue DBD Yang Mengalami Dengue Shock Syndrome DSS Rawat Inap Di RSU DR. Pirngadi Medan Tahun 2008, 2010.
2. Memberikan bubuk abate temephos pada tempat-tempat penampungan air
seperti, gentong air,vas bunga, kolam, dan lain-lain
b. Mencegah DBD bermanifestasi menjadi DSS
13
Masa kritis dari penyakit DBD terjadi pada akhir fase demam. Pada saat ini terjadi penurunan suhu yang tiba-tiba yang sering disertai dengan gangguan sirkulasi
yang bervariasi dalam berat-ringannya. Pada kasus dengan gangguan sirkulasi ringan, perubahan yang terjadi minimal dan sementara, namun pada kasus berat penderita
dapat mengalami shock. Untuk mengantisipasi kejadian shock tersebut, penderita disarankan diinfus cairan kristaloid untuk mengganti cairan plasma yang hilang.
2.7.2 Pencegahan Sekunder
25
a. Pengobatan DBD
Pada dasarnya pengobatan DBD bersifat simtomatik dan suportif, yaitu pemberian cairan oral untuk mencegah dehidrasi. Apabila cairan oral tidak dapat
diberikan oleh karena tidak mau minum, muntah atau nyeri perut yang berlebihan, maka cairan intrvena biasanya cairan ringer laktat atau NaCl perlu diberikan.
Pada fase demam dianjurkan : a.
Tirah baring selama masih demam b.
Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila diperlukan. c.
Memberi minum sebanyak-banyaknya, karena penderita DBD mengalami kekurangan cairan di dalam tubuh, oleh sebab itu pertolongan pertama yang
paling penting adalah memberi minum sebanyak-banyaknya. Minuman dapat berupa jus buah, air teh manis, sirup, susu, serta larutan oralit.
Essy Mandriani : Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue DBD Yang Mengalami Dengue Shock Syndrome DSS Rawat Inap Di RSU DR. Pirngadi Medan Tahun 2008, 2010.
b. Pengobatan DSS