Aspek Sosial-Ekonomi Kejahatan Perompakan

Eka Krisnawati : Tindak Pidana Perompakan Di Wilayah Perairan Selat Malaka, 2007. USU Repository © 2009 5 26 November 1999 025 : 63 S dan 106 : 58 T di Leplia Str 5 perompak bersenjata dengan pisau panjang menaiki kapal, menahan nahkoda, pegawai dan menyandera kepala pegawai. Perompak melompat ke air ketika ada perlawanan dari tawanan. 6 26 November 1999 03 : 01 S dan 106 : 58 T di Gelasa Str 7 perompak dengan senjata panjang menaiki kapal, menahan nahkoda, pegawai, menyandera serta mencuri uangmilik awak kapal dan perlengkapan kapal. 7 1 Oktober 2002 _ Perompak menyerang kapal tanker 8 2 September 2003 Selat Malaka Perompak mengancam kapal tanker minyak Sumber : Buku Isu-isu Kelautan “dari kemiskinan hingga bajak laut” Sebagai suatu negara maritim, wilayah laut Indonesia memiliki peran yang sangat vital dan strategis dalam aspek kedaulatan, keamanan, transportasi, industri, perekonomian, sosial, sebagai sumber penghidupan masyarakat, dan hubungan luar negeri.

4. Aspek Sosial-Ekonomi Kejahatan Perompakan

Eka Krisnawati : Tindak Pidana Perompakan Di Wilayah Perairan Selat Malaka, 2007. USU Repository © 2009 Namun demikian, akhir-akhir ini kondisi keamanan laut sangat membutuhkan perhatian serius. Berbagai masalah keamanan laut saat ini meliputi ancaman kekerasan, ancaman navigasi, ancaman sumber daya, dan ancaman kedaulatan dan hukum. Masalah keamanan laut ini apabila dilirik dari sudut hubungan internasional antara lain berupa sea piracy perompakan, illegal entry masuk wilayah Indonesia secara illegal, smuggling penyelundupan, illegal fishing penangkapan ikan secara illegal, maritime disaster bencana laut, hostages penyanderaan, tererism terorisme di laut dan kejahatan-kejahatan umum di perairan Indonesia serta pengrusakan ekosistem laut. Berdasarkan laporan FAO pada tahun 2001, jumlah ikan yang ditangkap secara illegal di Indonesia mencapai angka 1 juta ton per tahun dengan kerugian senilai US 4 milyar 38 trilyun rupiah, pasir laut senilai US 8 milyar 72 trilyun rupiah, BBM senilai US 5,6 milyar 50 trilyun rupiah kayu senilai US 40 milyar 30 trilyun rupiah. Keadaan keamanan laut yang rawan tersebut pada akhirnya mengakibatkan keterpurukan yang semakin dalam pada kekuatan ekonomi rakyat, sebagaimana terlihat pada pengusaha tambak yang meninggalkan tambaknya, dan ada pengusaha yang diculik dan diperas, nelayan tidak mau lagi pergi ke laut mencari ikan dan sebagainya. Untuk mengatasi hal ini maka konsep keamanan dan menegakkan hukum di laut perlu dibahas secara komprehensif dan terpadu. Eka Krisnawati : Tindak Pidana Perompakan Di Wilayah Perairan Selat Malaka, 2007. USU Repository © 2009

F. Metode Penelitian

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis memerlukan data-data yang berhubungan dengan pokok masalah yang ada. Dan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis telah mengadakan usaha pengumpulan data dengan mempergunakan metode penelitian sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan Library Research Yaitu melakukan penelitian melalui sumber-sumber bacaan yang mempunyai hubungan atau kaitan dengan masalah yang dihadapi guna memperoleh bahan- bahan yang diperlukan yang bersifat teori-teori ilmiah yang dapat dipergunakan sebagai dasar penulisan skripsi ini, baik itu berupa buku-buku bacaan maupun ketentuan perundang-undangan yang penulis lakukan dengan membaca dan mengutip kalimat-kalimat dalam bacaan-bacaan tersebut. 2. Penelitian Lapangan Field Research Penulis melakukan penelitian lapangan di Pengadilan Negeri Medan guna memperoleh data-data yang diperlukan. Selain itu, penulis juga melakukan metode wawancara dengan anggota TNI AL yang menangani secara langsung masalah perompakan di Selat Malaka, khususnya sekitar perairan Belawan dalam kurun waktu antara tahun 2005 sampai tahun 2006.

G. Sistematika Penulisan

Untuk menjaga agar pembahasan skripsi ini dapat dilakukan secara sistematis, maka pembahasannya diuraikan dalam beberapa bab, dan setiap bab