Analisa Kasus UPAYA PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PEROMPAKAN DI

Eka Krisnawati : Tindak Pidana Perompakan Di Wilayah Perairan Selat Malaka, 2007. USU Repository © 2009 1. Perwira pemeriksa setelah mendapat pengarahan dari komandan kapal menyatakan kepada nahkoda kapal yang diperiksa bahwa nahkoda, ABK bersama kapalnya tidak diizinkan melanjutkan pelayaran dan akan dibawa ke pangkalan pelabuhan yang ditentukan serta dijelaskan secara singkat tentang jenis pelanggaran hukum yang dilakukan. 2. Meminta pernyataan kepada nahkoda pada peta posisi atau gambar situasi pengejaran dan penghentian 3. Komandan mengeluarkan Surat Perintah kepada Tim Kawal untuk membawa kapal dan awak kapal ke pelabuhan yang telah ditentukan. 4. Komandan mengeluarkan Surat Perintah Penahanan Kapal. 23 Sampai disini, perompak akan diselidiki oleh pihak TNI AL dengan cara interogasi dan pengumpulan alat-alat bukt i. Setelah berdasarkan hasil penyidikan ternyata tersangka terbukti melakukan tindak pidana perompakan, maka selanjutnya kasus dilimpahkan kepada pihak Kejaksaan.

C. Analisa Kasus

Untuk melengkapi pembahasan dalam skripsi ini, penilis melakukan analisa terhadap kasus perompakanpembajakan di laut yang terjadi di Perairan Kwala Percut Kbupaten Deli Serdang dengan Putusan Nomor : 1.410Pid.B2005PN.Mdn yang telah tercantum dalam lampiran. 23 Peranan TNI AL dalam Pengawasan Hukum di Laut, op.cit., hal. 31-39 Eka Krisnawati : Tindak Pidana Perompakan Di Wilayah Perairan Selat Malaka, 2007. USU Repository © 2009

a. Berdasarkan Analisa KUHAP

Berdasarkan analisa KUHAP, maka putusan ini telah memenuhi Pasal 197 ayat 1 huruf a-l mengenai syarat pemidanaan yang pada rinciannya memuat : a. Kepala putusan yang dituliskan berbunyi : “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Untuk syarat ini, putusan dengan Nomor : 1.410Pid.B2005PN.Mdn ini telah memenuhi syarat. a. Nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan terdakwa. Syarat ini pun telah dilengkapi, yaitu dengan rincian sebagai berikut : Nama lengkap : Agus Silalahi Tempat lahir : Labuhan Batu Umurtanggal lahir : 42 tahun8 Agustus 1962 Jenis kelamin : Laki-laki Kebangsaan : Indonesia Tempat tinggal : Kampung Kurnia Lorong VII Gang Rel Belawan Agama : Islam Pekerjaan : Nelayan Pendidikan : SD b. Dakwaan, sebagaimana terdapat dalam surat dakwaan. Syarat ini telah dipenuhi dalam putusan karena tidak tercantum, putusan walaupu hanya memuat kalimat “Telah membaca dan mendengar Surat Eka Krisnawati : Tindak Pidana Perompakan Di Wilayah Perairan Selat Malaka, 2007. USU Repository © 2009 Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tanggal 23 Mei 2005 No. Reg. Perkara : PDM-191RP.9Ep.1052005”, dengan tidak mencantumkan dakwaan secara lengkap, namun dakwaan ini telah tercantum daam petitumnya dan merupakan inti dari dakwaan. c. Pertimbangan yang disusun secara ringkas mengenai fakta dan keadaan beserta alat pembuktian yang diperoleh dari pemeriksaan di sidang yang menjadi dasar penentuan kesalahan terdakwa. Pertimbangan-pertimbangan telah disusun secara ringkas mengenai fakta dan keadaan beserta alat pembuktian yang diperoleh dari pemeriksaan di sidang, yaitu 2 orang saksi bernama Andi Atmaja dan Arifin yang dimintai keterangan di bawah sumpah dan menerangkan sesuai dengan yang tercantum dalam Berita Acara Pemeriksaan BAP di Penyidik, serta barang bukti berupa satu unit kapal jenis Langei tanpa nomor lambung 201 bermesin Dompeng 23 Pk yang menjadi dasar penentuan kesalahan terdakwa, sehingga dengan demikian putusan telah memenuhi syarat huruf d ini. d. Tuntutan pidana, sebagaimana terdapat dalam surat tuntutan. Putusan memuat kalimat “Telah mendengar tuntutan pidana dari Penuntut Umum yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim yang mengadili perkara ini memutuskan : 1. menyatakan terdakwa Agus Silalahi telah melakukan tindak pidana melakukan perbuatan kekerasan terhadap kapal melanggar Pasal 439 1 jo 2 KUHP. Eka Krisnawati : Tindak Pidana Perompakan Di Wilayah Perairan Selat Malaka, 2007. USU Repository © 2009 2. menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 2 tahun. 3. menyatakan barang bukti berupa: satu unit kapal jenis Langei tanpa nomor lambung 201 bermesin Dompeng 23 Pk dikembalikan kepada pemilik Arifin. 4. menetapkan supaya terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- seribu rupiah. Dengan demikian syarat Pasal 197 ayat 1 huruf e ini telah terpennuhi karena walaupun tuntutan tidak dicantumkan secara lengkap namun kalimat “pada pokoknya” telah merupakan sudah merupakan inti dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum. e. Pasal peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pemidanaan atau tindakan dan pasal peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum dari putusan, disertai keadaan yang memberatkan dan meringankan terdakwa. Pasal peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pemidanaan adlah Pasal 439 1 jo 2 KUHP, disertai keadaan yang memberatkan yaitu : - meresahkan masyarakat Keadaan yang meringankan yaitu : - mengaku terus terang - terdakwa belum pernah dihukum - menyesali perbuatannya. Dengan demikian syarat huruf f pasal ini telah dipenuhi. Eka Krisnawati : Tindak Pidana Perompakan Di Wilayah Perairan Selat Malaka, 2007. USU Repository © 2009 f. Hari dan tanggal diadakannya musyawarah majelis hakim kecuali perkara diperiksa oleh hakim tunggal. Putusan ini diputuskan pada hari Rabu, tanggal 13 Juli 2005 dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan, dan telah dicantumkan dengan jelas dalam putusan. g. Pernyataan kesalahan terdakwa, pernyataan telah terpenuhi semua unsur dalam rumusan tindak pidana disertai dengan kualifikasinya dan pemidanaan atau tindakan yang dijatuhkan. Syarat ini telah terpenuhi dengan adanya pernyataan kesalahan terdakwa, pernyataan telah terpenuhi semua unsur dalam rumusan tindak pidana disertai dengan kualifikasinya dan pemidanaan atau tindakan yang dijatuhkan. h. Ketentuan kepada siapa biaya perkara dibebankan dengan menyebutkan jumlahnya yang pasti dan ketentuan mengenai barang bukti. Putusan ini membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- seribu rupiah dan perintah agar barang bukti berupa satu unit kapal jenis Langei tanpa nomor lambung 201 bermesin Dompeng 23 Pk dikembalikan kepada pemilik Arifin. i. Keterangan bahwa seluruh surat ternyata palsu atau keterangan dimana letaknya kepalsuan itu, jika terdapat surat otentik dianggap palsu. Karena tidak ada surat autentik yang dianggap palsu maka keterangan surat ternyata palsu tidak perlu dicantumkan, dan tetap memenuhi syarat huruf k pasal ini. Eka Krisnawati : Tindak Pidana Perompakan Di Wilayah Perairan Selat Malaka, 2007. USU Repository © 2009 j. Perintah supaya terdakwa ditahan atau tetap dalam tahanan atau dibebaskan. Putusan ini memuat perintah yang menetapkan agar terdakwa tetap ditahan. k. Hari dan tanggal putusan, nama penuntut umum, nama hakim yang memutus dan nama panitera. Putusan ditetapkan pada hari Rabu, tanggal 13 Juli 2005 den mencantumkan nama penuntut umum yaitu Robert H. Panjaitan, SH., majelis hakim yaitu Effendi Gayo, SH.MH. SELAKU Hakim Ketua, Arifin, SH. Dan Suwarsa Hidayat, SH. Masing-masing sebagai Hakim Anggota.

b. Dilihat dari Sudut Tuntutan Jaksa

Apabila dilihat dari tuntutan jaksa, penulis merasa bahwa tuntutan yang diajukan jaksa terlalu ringan dibandingkan dengan perbuatn yang dilakukan oleh pelaku. Jaksa mendasarkan tuntutannya pada Pasal 439 KUHP mengenai perompakan di pesisir pantai dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara, namun dalam hal ini jaksa hanya menuntut terdakwa 2 tahun penjara dipotong masa tahanan. Padahal apabila dilihat dari kasusnya, selain merompak kapal boat pukat langgae, pelaku juga melakukan pengancaman kepada para korban sehingga hal ini mengakibatkan salah seorang korban, yaitu Syaiful Bahri alias Yung, melompat ke dalam laut karena ketakutan. Korban bisa saja terluka atau meninggal apabila ia tidak diselamtkan oleh rekannya Andi Atmaja. Dengan kata Eka Krisnawati : Tindak Pidana Perompakan Di Wilayah Perairan Selat Malaka, 2007. USU Repository © 2009 lain pelaku telah melakukan ancaman kekerasan yang mendatangkan suatu bahaya bagi keamanan umum dari orang sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 336 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman selama-lamanya dua tahun delapan bulan. Seharusnya hal ini menjadi pertimbangan bagi jaksa untuk mengajukan tuntutan.

c. Dilihat dari Sudut Pertimbangan Hakim

Dari pertimbangan-pertimbangan yng Majelis Hakim kemukakan, diketahui bahwa tidak ada alasan pembenar maupun alasan pemaaf yang dapat membebaskan pelaku dari Pasal 439 KUHP yang dituntut oleh jaksa terhadap terdakwa, oleh sebab itu Majelis Hakim menjatuhkan pidana 2 tahun penjara yang diminta oleh pihak jaksa. Penulis merasa bahwa putusan hakim menjatuhkan pidana selama 2 tahun penjara sesuai permintaan jaksa sudah tepat mengingat sangat rendahnya tuntutan jaksa. Eka Krisnawati : Tindak Pidana Perompakan Di Wilayah Perairan Selat Malaka, 2007. USU Repository © 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah tersebut dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan dsebagai berikut : 1. Bahwasannya selain melakukan perompakan, umumnya pelaku juga melakukan satu atau lebih tindak pidana lainnya, seperti penculikanpenyenderaan untuk meminta tebusan kepada pemilik kapal, atau melakukan penganiayaan terhadap awak kapal untuk member rasa takut kepada awak kapal sehingga pelaku dapat dengan bebas melakukan aksinya. Hal ini dilakukan semata-mata untuk memperoleh hasil yang lebih besar dari perbuatan mereka yang diperoleh dari hasil tebusan bagi sandera atau setoran bulanan yang mereka peroleh dari pemilik kapal yang diancam keselamatan kapal dan awaknya oleh perompak. 2. Adapun faktor-faktor penyebab dari perompakan itu adalah : 1. keadaan ekonomi Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh pihak TNI AL, motif perompakan lebih didasari faktor keterdesakan ekonomi. Beberapa perompak juga mempergunakan alasan yang sama untuk memungut pajak Nanggroe, yang biasa disebut uang setoran dari para pemilik kapal. 2. alasan politis Dari hasil penyelidikan sementara staff intelejen di lapangan, pelaku perompakan adalah mantan anggota GAM sehingga timbul kecurigaan