Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

Eka Krisnawati : Tindak Pidana Perompakan Di Wilayah Perairan Selat Malaka, 2007. USU Repository © 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah tersebut dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan dsebagai berikut : 1. Bahwasannya selain melakukan perompakan, umumnya pelaku juga melakukan satu atau lebih tindak pidana lainnya, seperti penculikanpenyenderaan untuk meminta tebusan kepada pemilik kapal, atau melakukan penganiayaan terhadap awak kapal untuk member rasa takut kepada awak kapal sehingga pelaku dapat dengan bebas melakukan aksinya. Hal ini dilakukan semata-mata untuk memperoleh hasil yang lebih besar dari perbuatan mereka yang diperoleh dari hasil tebusan bagi sandera atau setoran bulanan yang mereka peroleh dari pemilik kapal yang diancam keselamatan kapal dan awaknya oleh perompak. 2. Adapun faktor-faktor penyebab dari perompakan itu adalah : 1. keadaan ekonomi Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh pihak TNI AL, motif perompakan lebih didasari faktor keterdesakan ekonomi. Beberapa perompak juga mempergunakan alasan yang sama untuk memungut pajak Nanggroe, yang biasa disebut uang setoran dari para pemilik kapal. 2. alasan politis Dari hasil penyelidikan sementara staff intelejen di lapangan, pelaku perompakan adalah mantan anggota GAM sehingga timbul kecurigaan Eka Krisnawati : Tindak Pidana Perompakan Di Wilayah Perairan Selat Malaka, 2007. USU Repository © 2009 bahwa perompakan ini ditujukan untuk menggalang dana untuk membeli persenjataan atau tujuan politis lainnya. Kecurigaan ini semakin kuat dengan dideklarasikanya partai lokal baru yang disebut sebagai Partai GAM baru-baru ini, dimana lambang yang dipergunakan adalah lambang pemberontakan GAM beberapa waktu lalu, sedangkan partai ini dipimpin dan sebagian besar dianggotai oleh mantan anggota dan simpatisan GAM. 3. Pemerintah sendiri belum mampu menetapkan suatu peraturan perundang- undangan yang dapat menjerat pelaku dengan pidana yang setimpal mengingat dampak perompakan ini bagi masyarakat. Mengenai upaya penanggulangan dalam menghadapi tindak pidana perompakan ini dilakukan seperlunya saja berkaitan dengan kejahatan pada umumnya, yaitu antara lain : Sebagai tindakan preventif atau pencegahan, dapat dibangun 2 strategi, yaitu : 1. Strategi tidak langsung a. peningkatan kualitas hidup b. menyediakan pendidikan yang baik c. menyediakan kegiatan mengisi waktu luang yang konstruktif d. menyediakan kesempatan kerja 2. Strategi langsung Strategi langsung dimaksud adalah dengan adanya patroli gabungan trilateral anatara pasukan militer Indonesia, Malaysia dan Singapura yang bertujuan untuk mengatasi terjadinya tindak pidana perompakan di sekitar wilayah perairan Selat Malaka. Eka Krisnawati : Tindak Pidana Perompakan Di Wilayah Perairan Selat Malaka, 2007. USU Repository © 2009 Sebagai tindakan represif, karena Indonesia belum memiliki ketentuan khusus yang mengatur mengenai perompakan ini maka pihak aparat membuat suatu peraturan intern untuk mengambil tindakan jika telah ada bukti yang kuat kejahatan telah terjadi, maka oleh pihak aparat dilakukan : a. Perwira pemeriksa setelah mendapat pengarahan dari komandan kapal menyatakan kepada nahkoda kapal yang diperiksa bahwa nahkoda, ABK bersama kapalnya tidak diizinkan melanjutkan pelayaran dan akan dibawa ke pangkalan pelabuhan yang ditentukan serta dijelaskan secara singkat tentang jenis pelanggaran hukum yang dilakukan. b. Meminta pernyataan kepada nahkoda pada peta posisi atau gambar situasi pengejaran dan penghentian c. Komandan mengeluarkan Surat Perintah kepada Tim Kawal untuk membawa kapal dan awak kapal ke pelabuhan yang telah ditentukan. d. Komandan mengeluarkan Surat Perintah Penahanan Kapal.

B. Saran