2.3. Iklim Kerja
Davis 2000, menyebutkan bahwa iklim kerja adalah lingkungan yang ada atau yang dihadapi oleh manusia yang berada dalam suatu organisasi yang
mempengaruhi seseorang yang melakukan tugas atau pekerjaan. Iklim kerja disebutkan juga sebagai kualitas kehidupan kerja di mana dijelaskan bahwa kualitas
kehidupan kerja ini tidak sama bagi orang yang berbeda. Iklim kerja menurut Triguni 2000, adalah suatu falsafah yang didasari oleh
pandangan hidup sebagai nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat atau
organisasi, kemudian tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat dan tindakan yang terwujud sebagai kerja atau bekerja.
Iklim kerja di dalam organisasi menurut Stringer 2002, dibedakan menjadi dua kelompok: pertama friendly environment yaitu iklim yang ramah yang
memberikan dukungan dana dan nilai-nilai budaya, kedua, hostile environment yaitu iklim yang tidak ramah, berupa lingkungan yang mengekang organisasi. Struktur
organisasi dalam iklim yang ramah akan dipantau oleh kelompok yang bekerjasama dalam suatu mekanisme yang bersifat terbuka. Pada iklim kerja yang tidak ramah
organisasi akan diatur secara ketat melalui sentralisasi dan standarisasi. Pada suatu organisasi perbankan, sumber daya manusia adalah salah satu
pemegang peran utama dalam penentuan keberhasilan organisasi pelayanan dan ini akan ditentukan oleh kinerja karyawan yang merupakan faktor penentu keberhasilan
akhir dari pelayanan yang diterima oleh nasabah. Tugas utama seorang karyawan
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan ketentuan yang diisyaratkan oleh organisasi adalah melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan standar kerja Trisnantoro, 2005.
Sementara iklim kerja yang dikemukakan oleh beberapa ahli meliputi antara lain:
1. Kesesuaian kerja: kebijakan dan peraturan ditujukan langsung pada perilaku
karyawan yang dapat mendapat mendukung pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
kerja karyawan secara optimal. Peraturan yang dibuat untuk menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan tetapi tidak lepas dari tujuan organisasi. Hal ini
sangat dirasakan sendiri dari karyawan sebagai pelakunya Ilyas, 1997. 2.
Uraian Tugas: uraian tugas diperlukan setiap tenaga agar terdapat batasan kewenangan dari pekerjaannya yang dibebankan berdasarkan uraian tugas yang
jelas dan dapat dipertanggungjawabkan oleh staf kepada yang berwenang Merlis, 2004.
3. Penghargaan: dapat diberikan berupa positif seperti jenjang karir, sedangkan
penghargaan negatif berupa hukuman administrasi sampai dengan pemecatan Steers, 1998.
4. Hubungan kerjasama: dalam menjalankan aktivitas semangat kerjasama
diperlukan. Hal ini dimaksud untuk kesamaan pandang dan saling mendukung dalam mencapai tujuan. Hubungan kerjasama yang baik sesama karyawan, serta
adanya hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan dalam melaksanakan
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
kerja akan memberikan suasana kerja yang menyenangkan dan pada akhirnya dapat memberikan kepuasan kerja Yani, 2003.
5. Kejelasan organisasi: guna mencapai akuntabilitas organisasi harus dapat
memberdayakan staf dalam mempertanggungjawabkan pekerjaannya. Dengan adanya pimpinan dan penyedia dalam struktur organisasi, sehingga koordinasi dan
komunikasi menjadi jelas bagi setiap staf Gilles, 1996. Menurut Achua 2004, iklim yang kondusif berfungsi sebagai pegangan
seluruh jajaran perusahaan untuk beroperasi. Secara lebih rinci, iklim yang kondusif dalam suatu organisasi berfungsi sebagai: 1 mekanisme pengendali yang
membentuk dan mengarahkan sikap dan perilaku karyawan, 2 lembaga sosial yang membantu memelihara stabilitas sistem sosial melalui pengkomunikasian berbagai
standar apa yang seharusnya dikatakan dan dilakukan, 3 pengembangan sense of identity bagi para karyawan, 4 pendefinisian “batas-batas” keperilakuan atau
berbagai karakteristik organisasi, yang membedakannya dengan organisasi lain, 5 fasilitator pengembangan komitmen terhadap organisasi corporate first,
melebihi kepentingan pribadi dan unit organisasional. Hal yang menjadi dasar pemikiran mengapa iklim kerja yang dipilih menjadi
variabel intervening dalam penelitian ini adalah untuk mencoba mempertegas hasil- hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa iklim kerja yang kondusif
mempunyai dampak signifikan terhadap kinerja karyawan dan keefektifan organisasi. Sebagai suatu sistem nilai yang memberikan pedoman yang berperilaku kerja dan
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
menjadi prinsip pengoperasian dasar bagi para karyawan, iklim kerja yang kondusif memfasilitasi pemahaman yang jelas tentang “the way things done around here”.
Dalam sebuah organisasi terdapat iklim organisasi yang terbentuk dari persepsi pekerja terhadap kebijakan, dukungan, kejelasan organisasi, penghargaan
dan tanggung jawab. Iklim organisasi selanjutnya akan menciptakan iklim kerja yang dapat mempengaruhi pekerja dalam tiga hal yaitu: motivasi, kinerja, dan kepuasan
para pekerja. Proses pembentukan iklim kerja yang kondusif dapat melalui serangkaian
kebijakan, kegiatan dan praktek organisasional yang dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku. Perilaku dan kegiatan manajemen puncak biasa disebut heroes mempunyai
dampak utama pada pembentukan iklim kerja yang kondusif. Melalui gaya kepemimpinan, apa yang dikatakan, dan bagaimana perilaku para eksekutif puncak
menetapkan berbagai nilai dan norma yang dipraktikkan organisasi. Keefektifan penyebarluasan dan penanaman nilai-nilai inti budaya sangat tergantung pada
komitmen jajaran manajemen puncak, terutama dalam memainkan peran sebagai panutan atau model Achua, 2004.
Peran manajemen puncak atau pemimpin dapat menanamkan dan menguatkan berbagai aspek budaya melalui mekanisme berupa: fokus perhatian, para manajer
puncak mengkomunikasikan berbagai prioritas, nilai dan concerns mereka melalui pilihan-pilihan tentang apa yang mereka puji, kritik, nilai, tanya dan dukung. Reaksi
terhadap krisis; bagaimana para manajer puncak menghadapi krisis adalah signifikan
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
dalam penanganan nilai-nilai budaya, karena kondisi emosional yang terlibat meningkatkan potensi pembelajaran berbagai asumsi dan nilai Subanegara, 2005.
Berbagai sistem dan praktek manajemen sumber daya manusia MSDM berfungsi untuk menguatkan iklim yang kondusif. Proses rekruitmen dan seleksi,
kriteria penilaian kinerja, praktik pemberian kompensasi atau penggajian, kegiatan pengembangan karir dan pelatihan, serta prosedur promosi mempunyai peran untuk
menjamin bahwa karyawan yang ditarik dan diterima fit dengan iklim yang positif, mengkompensasikan mereka yang mendukung dan menerapkannya, dan menghukum
mereka yang melanggarnya.
2.4. Penelitian Terdahulu