Program Pembimbingan Klien Oleh Balai Pemasyarakatan Bapas Klas I Jakarta

4. Apabila Kanwil menolak usulan tsb, selambat-lambatnya dalam jangka waktu 14 empat belas hari sejak diterimanya usul tsb memberitahukan alasan-alasan yang menjadi dasar penolakan kepada KALAPAS. 5. Apabila Kanwil menyetujui usulan tsb, maka selambat-lambatnya 14 hari maka diteruskan ke Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Dirjenpas. 6. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam jangka waktu 30 tiga puluh hari sejak diterimanya usulan tersebut, menetapkan persetujuan atau penolakan terhadap usulan tersebut. 7. Apabila Dirjenpas menyetujui usul Kanwil, maka ia meneruskan usul tersebut kepada Menteri Hukum dan HAM Menkumhan untuk mendapatkan persetujuan. 8. Apabila Menkumham menyetujui usul tersebut, maka kemudian dibuat keputusan mengenai pemberian pembebasan bersyarat atau cuti menjelang bebas. 9. Wewenang membuat keputusan tersebut selanjutnya dilaksanakan : a. Untuk pembebasan bersyarat, keputusannya dibuat oleh Dirjenpas b. Untuk cuti menjelang bebas, keputusan dibuat oleh Kanwil.

N. Program Pembimbingan Klien Oleh Balai Pemasyarakatan Bapas Klas I Jakarta

Pusat 1. Tahap Awal 13 0-13 dari masa bimbingan a. Yuridis dan Administrasi Pemeriksaan surat-surat yang sah oleh petugas Bapas setelah klien keluar dari Lapas, lalu pencatatan registrasi dan pengambilan sidik jari serta foto. b. Assesment dan Penyusunan Petugas Kemasyarakatan menggali permasalahan klien, apa kesulitan yang dihadapi klien setelah keluar dari Lapas atau Rutan. c. Intervensi Bentuk intervensi yang disediakan oleh Bapas adalah Konseling. Dari konseling tersebut petugas mengetahui permasalahan yang menimpa klien dan membantu menyelesaikan masalah tersebut dengan merujuk pada badan-badan sosial yang bersangkutan. d. Rujukan Dari intervensi yang dilakukan oleh petugas, Bapas membantu klien dengan merujuk pada lembaga yang sesuai dengan permasalahan klien. Seperti jika ada yang bermasalah dengan penyakit, bapas menunjuk rumah sakit yang bekerja sama dengan Bapas atau ada juga permasalahan yang paling sering dikeluhkan yaitu sulitnya mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu Bapas mengadakan bimbingan kepribadian. e. Bimbingan Kepribadian Bimbingan kepribadian rutin diadakan oleh Bapas untuk memberikan sosialisasi kepada para klien dengan tema yang berbeda-beda setiap jadwalnya. Ada tentang agama, hukum, kesadaran berbangsa dan bernegara, dll. Selain bimbingan kepribadian yang bersifat sosialisasi ada juga bimbingan keterampilan. Keterampilan yang disediakan oleh Bapas diantaranya adalah setir mobi, service hp, montir motor, salon, dll. f. Monitoring dan Evaluasi Setelah tahap pertama selesai diadakan evaluasi apakah program sesuai dengan rencana atau sesuai dengan kebutuhan klien dan menyusun program lanjut sesuai dengan hasil yang sudah didapat. 2. Tahap Lanjut ½ 13-23 a. Program Lanjutan Melanjutkan program yang sudah dijalani pada tahap awal dengan setiap bulannya klien harus melapor ke Bapas. b. Bimbingan Kepribadian Mengadakan sosialisasi kembali kepada klien dengan tema berbeda yang sudah di jadwalkan. c. Bimbingan Intelektual Untuk klien yang masih anak di bawah umur diberikan bimbingan intelektual yaitu kembali bersekolah atau pesantren yang sudah bekerja sama dengan Bapas. d. Bimbingan Kemandirian Melanjutkan menjalani pelatihan ketermpilan yang sudah dipilih oleh klien dengan jangka waktu yang sudah ditentukan setiap klien. e. Bimbingan Psikososial Diberikan terapi sosial kepada klien untuk membantu mengatasi masalah yang ada pada dirinya. f. Monitoring dan Evaluasi Setelah menjalani semua tahapan yang kedua ini diadakan evaluasi apakah sudah sesuai dengan rencana dan kebutuhan klien, dan menyusun program akhir. 3. Tahap Akhir 23-33 a. Intervensi dan Program Akhir Dengan bimbingan kepribadian dan pelatihan keterampilan sudah saatnya klien memasuki tahap akhir yaitu mengaplikasikan apa yang sudah didapat dari bimbingan yang diberikan oleh Bapas. Bapas bekerja sama dengan pihak ke-3 untuk penyaluran kerja klien-klien yang sudah dibimbing sebelumnya. Namun semua tergantung dengan klien apakah ia ingin mencari sendiri atau tidak. b. Monitoring dan Evaluasi Bapas menilai semua program yang sudah di jalankan dari tahap awal sampai pada tahap akhir apakah kegiatan sudah sesuai dengan rencana kerja atau belum. c. Sidang TPP Sidang TPP diadakan di Bapas dengan tujuan untuk mengevaluasi apakah klien sudah menjalani sesuai dengan proses pembimbingan yang sudah tertera dan klien tidak mengulangi perbuatan melanggar hukumnya kembali. Jika sudah sesuai dengan syarat-syarat reintegrasi sosial maka klien dapat mengkahiri bimbingan. d. Pengkahiran Bimbingan Bimbingan sudah diakhiri namun klien masih harus melapor kepada Bapas sebulan sekali sampai sisa waktu masa pidananya selesai BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA Pada bab empat ini diuraikan mengenai temuan lapangan yang selanjutnya dianalisa sesuai dengan tinjauan pustaka yang digunakan mengenai Program Reintegrasi Sosial yang diselenggarakan oleh Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Narkotika Cipinang Jakarta dalam rangka mengembalikan keberfungsian sosial Warga Binaan Pemasyarakatan. Dari hasil temuan lapangan tersebut, peneliti melakukan analisis yang juga dijelaskan dalam bab ini.

A. Program Reintegrasi Sosial di Lapas Klas IIA Narkotika Cipinang Jakarta