Pengertian Lembaga Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan, Narapidana Warga Binaan Pemasyarakatan

2. Penyalahgunaan Narkotika Secara etimologis, penyalahgunaan itu sendiri dalam bahasa asingnya disebut “abuse”, yaitu memakai hak miliknya yang bukan pada tempatnya. Dapat juga diartikan salah pakaiatau “misuse”, yaitu mempergunakan sesuatu yang tidak sesuai dengan fungsinya. 47 Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika 1988 menyebut penyalahgunaan obat terlarang sebagai tindak pidana kejahatan dan dapat dihukum oleh hukum domestik setempat dari negara yang menjadi para pihak di dalamnya dimana perbuatan penyalahgunaan tersebut dilakukan. Begitu besarnya akibat dan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkotika, sehingga dalam Pasal 114 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dinyatakan bahwa: 48 “Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 lima tahun dan paling lama 20 dua puluh tahun dan pidana denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 satu miliar rupiah dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 sepuluh miliar rupiah. ”

F. Lembaga Pemasyarakatan, Narapidana Warga Binaan Pemasyarakatan

1. Pengertian Lembaga Pemasyarakatan

Lembaga Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut LAPAS adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan. 49 47 Ma’roef, M. Ridha. Narkotika Masalah dan Bahayanya. Jakarta: CV Marga Djaya. 1986. Hal 9 48 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Pasal 114 ayat 1 49 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 12 Tahun 1995, Tentang Pemasyarakatan BAB I Pasal 1 Lembaga Pemasyarakatan yang dianut di Indonesia berlainan dengan sistem kepenjaraan yang dianut oleh bangsa luar terutama negara-negara barat yang berasaskan liberalismeindividualisme dan juga berbeda dengan negara-negara yang berasaskan sosialismekolektifisme. 50 Kata lembaga pertama kali muncul pada tahun 1963 dan kata tersebut dimaksudkan untuk menggantikan kata penjara yang berfungsi sebagai wadah pembinaan narapidana. 51 berbicara tentang istilah pemasyarakatan tidak bisa dipisahkan dari seorang ahli hukum bernama Sahardjo, karena istilah tersebut dikemukakan oleh beliau antara lain mengatakan : tujuan pidana penjara adalah pemasyarakatan. pada waktu itu peraturan yang dijadikan dasar untuk pembinaan narapidana dan anak didik adalah gestichten reglement reglemen kepenjaraan STB 1917 Nomor 708 dan kemudian diganti dengan Undang-undang No 12 Tahun 1995 tentang pemasyarkatan. Lembaga Pemasyarakatan sebagai instansi terakhir dalam pembinaan narapidana harus memperhatikan secara sungguh-sungguh hak dan kepentingan narapidana warga binaan yang bersangkutan. Harus kita akui bahwa peran serta lembaga pemasyarakatan dalam membina sangat strategis dan dominan, terutama dalam memulihkan kondisi warga binaan pada kondisi sebelum melakukan tindakan pidana, dan melakukan pembinaan di bidang kerohanian dan keterampilan seperti pertukangan, menjahit dan sebagainya. 52 50 Samosir, Djisman. Sekelumit tentang Penologi dan Pemasyarakatan. Bandung : Alfabeta. 2012. Hal 126 51 Ibid, Hal 128 52 Samosir, Djisman. Sekelumit tentang Penologi dan Pemasyarakatan. Bandung : Alfabeta. 2012. Hal 129

2. Prinsip Pokok Pemasyarakatan