Objek dan Waktu penelitian Metode Penulisan
28
a. Anak tertua bernama Muhammad yang kemudian digelarkan “Abu Hamid”, dan setelah besar terkrnal dengan Al-Ghozli.
b. Anak ke dua dan terakhir dinamakannya Ahmad yang kemudian digelarkan “Abu Futuh” dan dia adalah seorang juru dakwah yang
besar, yang kemudian hari terkenal dengan “Mujiddudien“
2
Sebutan Al
–Ghozali bagi Hujjatul Islam, bukanlah namanya yang asli. Adapun namanya sejak dari kecil ialah Muhammmad bin
Muhammad bin Muhammad bin Ahmad. Kemudian sesudah itu berumah tangga dan mendapat seorang putra laki-laki yang bernama
Hamid, maka dipanggilkan “Abu Hamid” bapak si Hamid, tetapi sayang sekali anaknya itu meninggal pada waktu masih kecil.
Tiga nama Muhammad berturut-turut, yaitu namanya sendiri, nama ayahnya, dan nama kakeknya, dan barulah diatasnya lagi
bernama Ahmad. Maka kebiasaan orang Arab menghubungkan nama seseorang kepada ayahnya atau keluarganya dengan menyebut
“Ibnu”, tidaklah dilakukan pada diri al-Ghozali, misalnya nama Ibnu Siena, Ibnu Rusyd, Ibnu Khaldun, dan nama lainnya lagi. Dalam hal
ini al-Ghozali bersamaan dengan al-Kindi, al- Farabi, l-Qaffal, al- Qayyam dan seterusnya.
Mengenai sebutan al-Ghozali, diperoleh dua pendapat dikalangan para ahli sejarah terhadapnya.
Pertama : Berasal dari nama desa tempat lahirnya, yaitu Gazalah, sebab itu sebutannya adalah al-
Ghazali dengan satu”z Kedua : Berasal dari pekerjaan sehari- hari yang dikerjakan
ayahnya yaitu seorang penenun dan penjual kain tenun dinamakan “Gazzal”, sebab itu panggilannya al-Ghozali dengan dua“z”
3