Tazkiyyah al-Nafs kitab Ihya ‘Ulum al-Din sebagai Pembentuk

45 Peran Mujahada dan Riyadha dalam Tazkiyyah, adalah ber guna membentuk akhlakul karimah sebagai karakter beragama yang baik dan penyempurna agamanya.

C. Interprstasi Hasil Analisis

Dilihat dari Perspektif agama dan peradapan budaya, keterkaitan Karakter dan Pendidikan maka pembentukkan karakter merupakan bagian dari akhlakul karimah yang menjadikan perubahan bagi diri seseorang maupun lingkungan disekitarnya, sebagai indentitas berbudaya dan berbangsa. Karakter merupakan ciri khas seseorang dalam bentuk jiwa perubahan yang di pengaruhi oleh lingkungan, genetika dan alam serta iklim tempat tinggal, secara geografis maka budaya sangat mempengaruhi pembentukkan karakter beragama. dalam hal ini yang menjadikan Interprestasi analisis adalah bahwa karakter beragama dapat terbentuk karena adanya jiwa yang terbentuk sesuai penndidikan yang berkembang, terlatih dan memjadi pembiasaan maka melalui pendidikan Islam berdasarkan tingkat karakteristik bangsa dan budayanya serta tingkat keriman seseorang, melalui lembaga pendidikan agama diharapkan pembentukkan karakterter beragama menjadi lebih intensif dan sangat efektif. 19 Selain dari itu pembentukan karakter tidaklah mudah seperti yang kita harapkan dengan memberikan penyuluhan melalui teori dan pembelajaran mengenai kaidah-kaidah dasar agama yang terbungkus dalam sub bidang pendidikan agama saja, diperlukan pula adanya Intergrasi Ilmu –ilmu diluar agama yang dipadukan dalam penyampaian dakwahnya agama sehingga menumbuhkan rasa cinta dan memiliki kebanggaan dalam jiwa dan rasa terus menerus berdasarkan pengalaman dan pembelajaran dilingkungan sekitarnya. 19 Rasiyo, Berjuang Membangun Pendidikan Bangsa : Pijar-pijar pemikiran dan tindakkan Malang:Pustaka Kayu Tangan , 2005 46 Oleh sebab itu pembentukan karakter beragama sangatlah menjadi peranan penting dalam pembahasan dibidang pendidikan, khususnya pendidikan agama. Keterkaitan sain dan teknologi yang menjadikan barometer didalam pengembangan kepribadian maka sangatlah penting adanya filter budaya yang didasarkan kepada pendidikan pembentukan karakter agama yang sangat signifikan dengan karakter budaya bangsa. Pembentukan karakter beragama tentulah memiliki nilai sauritauladan yang menjadikan titik tumpu didalam pengembangan dan pengelolahannya. Maka diperlukan suritauladan yang pas sesuai Agama yang dianutnya. Islam adalah pilihan bagi umat manusia yang menemukan sebuah kebenaran yang didasarkan atas jiwa keyakinan yang hak atas kebenaran dan persaksiannya kepada sang pencipta yaitu Allah Swt, terdapat dalam rukun islam yang pertama yaitu syahadat. Dari rukun yang pertama maka kita mempunyai suritauladan yang pas yaitu Rasululah sebagai sumber rujukan semua karakter umat Islam. Hal tersebuat telah ditetapkan oleh Allah Swt. Sebagaimana firman-nya dalam Qs.AlImran : 164 sebagai berikut:                          164. sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan jiwa mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum kedatangan Nabi itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. Interprestasi analisis yang dapat kita temui dalam hal ini adalah Pembentukan karakter beragama memiliki peranan penting dalam menjiwai dan melaksanakan kesempurnaan ibadah diagamanya, oleh sebab itu perlu adanya keseimbangan dalam berprilaku dan beriman baik secara individu