Hasil Penelitian yang Releven

24 2. Hasil dari mengurangi tidur dan makan Bagi para Tasawuf Supi ketenangan jiwa dan kebahagiann batin dapat dirasa ketika rasa lapar itu hilang dan dapat membukakan mata batinnya. Sedangkan Hal tersebut disaat ini dapat dirasakan menjadi sebuah pelatihan diri untuk lebih merasakan yang dirasakan dari rasa kekurangan tersebut menjadikan tumbuhnya rasa social kepada sesama manusia dan ketekunan dengan banyak mengurangi tidur menghasilkan pemikiran yang jernih ketika manusia terbangun pada malam hari dan untuk berkhawalat memecahkanpermasalahan yang dihadapinya, menurut para sufi fikiran yang jernih hanya didapat dengan cara berkhawalat memgosongkan fikiran dari unsur unsur kehidupan dunia yang kurang bermanfaat. 3. Keterkaitan dengan uraian diatas maka dapat kit abaca beberapa buku yang terkait dengan pembahasan sebagai hasil penelitian yang releven antara laian seperti dibawah ini : a. Piskologi Agama, Memahami Prilaku dan mengaplikasikan Prinsip-prinsip Psikologi, Prof. Dr.H.Jalaludin PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta 2012 b. Spiritualisasi Islam, Dalam menumbuh kembangkan Kepribadian dan Kesehatan Mental. Dr. Yahya Jaya. M.A Cv.Ruhama, Bidang niaga Yayasan Pendidikan Islam Ruhama , Jakarta 1994 c. Risalah Tasawuf, Kitap Suci Para Pesuluk . Ibrahim Amini Islamic Center Jakarta 1994 d. Ringkasan Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali PenerbitPustaka Amani Jakarta 2007 e. Psikologi Agama, Memahami Pengaruh Agama terhadap Prilaku manusia. Gazi, S. Psi.,M.SI dan Dra. Faojah. MA Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010 f. Akhlak – Tasawuf, Nilai-nilai Budipekerti dalam Ibadat dan Tasawuf. Prof. Dr. Moh.ArdaniCV. Karya Mulia,Anggota IKAPI, Jakarta 2005 g. Arba’in Al- Ghazali, 40 Dasar Agama Menurut Hujah Al- IslamPenerbit Pustaka Sufi, Yogyakarta 2003 h. Artikel dan lembaran berita yang terkait dengan pembahasan 25

BAB III METODE PENELITIAN

Untuk mencapai tujuan penelitian maka digunakan Penelitian Pustaka Library Research yang bersifat Analisis Kritis Deskriptif dan Analisis Kritis Komparatif dengan uraian metodologi sebagai berikut:

A. Objek dan Waktu penelitian

Sesuai kebutuhan penelitian maka penulis menggunakan objek penelitian berupa sumber data Primer dan data sekunder, adapaun waktu penelitain adalah dimulai bulan Januari sampai waktu yang tidak ditentukan sesuai dengan kebutuhan penelitian. penulisan skripsi ini bersumber dari : Buku Al – Ghazali Ihya „Ulum al-Din, Al- Ghazali Arba’in al-Gazali 40 Dasar Agama menurut Hujjah Al-Islam, Risalah Tasawuf Kitab Suci Para Pesuluk, Ibrahim Amini , Sri Mulyati ed. Buku ajar keIslaman berprespektif Gender Pusat Studi Wanit PSW UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta. Th2005, Mo.Ardani, Akhlak –Tasawuf, Jakarta :CV. Karya Mulia,Cet.II, 2005 dan Yahya Jaya. Spiritualisasi Islam Cv. Ruhama. Yayasan Pendidikan Islam Ruhama. Jakarta 1993.

B. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan adalah berbentuk Analisis Deskriptifdan Komperatif sebagai hasil penelitian Kepustakaan Library Research yang mengacu pada buku-buku, artikel dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Pembentukan karakter beragama dan pemahaman mengenai Tazkiyyatu al-Nafs dan Pembentukan Karakter dalam sudut pandang agama Islam.

C. Fokus Penelitian.

Adapun Fokus penelitian ini bersumberkan kepada data primer dan data sekunder . 26

1. Data primer

Data primer adalah literature-literatur yang membahas secara langsung objek permasalahan pada penelitian ini, yaitu berupa karya dari al-Ghazoali sebagai konsep Pembentukan karakter beragama dengan pemahamannya tentang Tazkiyyatu al-Nafs dalam kitab Al- Ghozali yaitu Ihya „Ulum al-Din dan kitab Arbai’in.

2. Data sekunder

Sumber data sekunder berupa data-data tertulis baik itu buku- buku maupun sumber lain yang berkaitan dengan karya al-Ghazali, tentang Pembentukan Karakter Beragama dan pemahaman Tzkiyyatu al-Nafs

D. Prosedur Penelitian

Pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri literature, baik primer maupu sekunder yang membahas tentang pembentukan karakter dan pemahaman Tazkiyztu al-Nafs sebagai data-data yangdikumpulkan, kemudian dibuat ringkasan untuk menentukan batasan yang lebih khusus tentang objek kajian dari buku –buku, terutama yang berhubungan dengan pokok yang dibahas. 27

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Temuan Hasil Analisis Kritis Deskriptif 1 . Riwayat Hidup Al-Ghazali Masa hidup al-Ghozali adalah masa muculnya aliran – aliran, paham agama dan aspirasi-aspirasi pemikiran yang saling berlawanan. Dari satu segi lahir pula ahli ilmu kalam dan kebatinan yang menganggap bahwa mereka itu diberi keistimewaan dapat mengikuti imam yang mas’sum tidak pernah salah dan muncul juga para filosof dan tasawuf. Al-Ghozali sejak kecilnya dikenal sebagai seorang anak pencinta ilmu pengetahuan dan penggandrung pencari kebenaran. 1 Al-Ghozali lengkapanya bernama Abu Hmid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ta’us al Thusi al –Syafii dan secara singkat Al-Ghozali atau Abu Hamid. Dalam bahasa latin, namanya sering ditulis dengan Algazel atau Abuhamet. Al-Ghozali lahir pada tahun 445 H1058 M. tidakdikethui bulan dan tanggalnya, disuatu kampung kecil yang bernama Ghazala, kabupaten Thus Propinsai Khurasanm wilayah yang Persi sekarang Iran, dari keluarga yang miskin. Ayahnya Muhammad seorang penenun dan mempunyai toko tenun di kampungnya, tetapi panghasilannya yang kecil tidaklah menutupi kebutuhan keluarganya. Walaupun hidup sangat miskin, ayahnya seorang pencinta ilmu yang bercita - cita besar. Dia selalu berdoa semoga Allah mengetahuinya putra- putra yang alim, yang berpengetahuan luas dan mempunyai ilmu yang banyak. Alangkah gembira hati keluarga itu, sewaktu mendapatkan dua orang putra, yang kemudian hari memenuhi harapan yang besar itu, yaitu : 1 Fhatiyah Hasan Sulaiman, Sistem pendidikan Versi al –Ghozali, terj. Fathur Rahman May dan Syamsudin Asyarafi, dari judul asli Al-Mazhabut Tarbawi Inda al –Ghozali, Bandung : Al- Ma’ arif, 1986, Cet. I,hal:16 27 28 a. Anak tertua bernama Muhammad yang kemudian digelarkan “Abu Hamid”, dan setelah besar terkrnal dengan Al-Ghozli. b. Anak ke dua dan terakhir dinamakannya Ahmad yang kemudian digelarkan “Abu Futuh” dan dia adalah seorang juru dakwah yang besar, yang kemudian hari terkenal dengan “Mujiddudien“ 2 Sebutan Al –Ghozali bagi Hujjatul Islam, bukanlah namanya yang asli. Adapun namanya sejak dari kecil ialah Muhammmad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad. Kemudian sesudah itu berumah tangga dan mendapat seorang putra laki-laki yang bernama Hamid, maka dipanggilkan “Abu Hamid” bapak si Hamid, tetapi sayang sekali anaknya itu meninggal pada waktu masih kecil. Tiga nama Muhammad berturut-turut, yaitu namanya sendiri, nama ayahnya, dan nama kakeknya, dan barulah diatasnya lagi bernama Ahmad. Maka kebiasaan orang Arab menghubungkan nama seseorang kepada ayahnya atau keluarganya dengan menyebut “Ibnu”, tidaklah dilakukan pada diri al-Ghozali, misalnya nama Ibnu Siena, Ibnu Rusyd, Ibnu Khaldun, dan nama lainnya lagi. Dalam hal ini al-Ghozali bersamaan dengan al-Kindi, al- Farabi, l-Qaffal, al- Qayyam dan seterusnya. Mengenai sebutan al-Ghozali, diperoleh dua pendapat dikalangan para ahli sejarah terhadapnya. Pertama : Berasal dari nama desa tempat lahirnya, yaitu Gazalah, sebab itu sebutannya adalah al- Ghazali dengan satu”z Kedua : Berasal dari pekerjaan sehari- hari yang dikerjakan ayahnya yaitu seorang penenun dan penjual kain tenun dinamakan “Gazzal”, sebab itu panggilannya al-Ghozali dengan dua“z” 3

2. Pendidikan Al-Ghozali

Al-Ghozali memulai pendidikan dasarnya di negeri asalnya, Thus, dia belajar ilmu agama secara mendalam dari Razakani Ahmad bin 2 Zainal Abidin Ahmad, Riwayat Hidup Imam Al-Ghozali.Jakarta: Bulan bintang, 1975 Cet.I.hal 29 3 .Zainal Abidin Ahmad, Riwayat Hidup Imam Al- Ghozali …., hal 27-28