21
2. Mengurangi tidur yang berlebihan 3. Berbicaralah yang baik, atau lebih baik diam sedikit berbicara
4. Menghindari hal-hal yang tidak berguna 5. Memperbanyak mengingat Allah dengan berzikir, bersyukur dan
bertafakur serta menghisap diri. Dalam kitab Arba’in al-Ghazali diterangkan katrakter terbentuk
baik dan buruk tergantung bagaimana kita meningkatkan jiwa ibadah dalam keagamaannya. Berkaitan dengan hal tersebut maka akhlak
terpuji dan akhlak tercela bagian dari pembentukkan karakter diri seseorang.
B. Hasil Penelitian yang Releven
Dalam kajian teoritik ini penulis mengambil pemahaman bahwa Hubungan Pembentukan Karakter Beragama melalui Tazkiyyatu al-Nafs
dalam perspektif Al- Ghazali menghasilkan pengetahuan tentang Pensucian Diri Tazkiyyatu al-Nafs sebagai Realisasi dari penghambaan kepada sang
pencipta Allah . Sebuah keyakinan hanya dapat dipertunjukkan dengan pembersihan
dan penghambaan makhluk kepada sang pencipta, untuk menumbuh kembangkannya maka diperlukan suatu proses pendidikan dan pelatihan serta
pembinaan yang terarah sesuai ayat –ayat Allah yang menerangkan tentang
kehidupan dan fungsi hidup pada manusia. Untuk memahami dan mengerti arti sebuah penghambaan, maka
diperlukan proses berfikir yang menjadikan akar dari sebuah pelaksanaan, suatu yang baik dan buruk terbentuk dari cara berfikir yang sehat dan cara
berfikir yang tidak baik. Oleh karenanya dalam Al-Quran al-Karim, Allah S.w.t sangat menekankan pentingnya berfikir dan menyeru kepada manusia
untuk menggunakan akalnya yang ada pada dirinya, dalam Firmannya Allah mengatakan :
22
242. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya hukum- hukum-Nya supaya kamu memahaminya.
Keetapan-ketetapan yang Allah berikan merupakan landasan manusia dalam menjalani kehidupan, jika kita padukan dengan ilmu
pengetahuan maka
proses berfikir
merupakan perubahan
dan perkembangan kecerdasan, disini diperlukan kecerdasan Ruhaniah
Transcendental Intelligence yang terdapat dalam Qalbu untuk membentuk rasa cinta Mahabbah,dengan dasar cinta ini diharapkan
pembentukan karakter beragama dapat di sentuh dan di miliki setiap manusia, sehingga penghambaan kepada sang pencipta merupakan sebuah
keinginan untuk memberi dan tidak pamrih untuk memperoleh imbalan, menumbuhkan rasa cinta yang bukan komoditas , tetapi sebuah kepedulian
yang sangat kuat terhadap moral dan kemanusian. Qalbu hati memliki potentsi fikir yang berasal dari kesucian jiwa
dalam bentuk fu’ad yaitu kemampuan untuk mengolah, memilih dan
mememutuskan segala informasi yang dibawa oleh sentuhan indra, hal ini ditekankan dalam S. al-Israa :36
36. dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
23
Fu’ad memberikan ruang untuk akal, berfikir, bertafakur, memilih dan mengelolah seluruh data yang masuk dalam Qalbu manusia. Sehingga,
lahirlah ilmu pengetahuan yang bermuatan moral.
14
Dalam kitab Arnba’in Al-Ghazali, 40 Dasar Agama menurut
Hujjah Al-Islam menerangkan bahwa ilmu merupakan Qodim dan Azali. “ Allah Maha mengetahui segala objek pengetahuan, meliputi semua yang
berlaku di pelosok bumi hingga yang di langit paling atas. Tidak sebutir debu pun di langit maupun di bumi yang luput dari pengetahuan-Nya. Ia
bahkan dapat mengetahui semut hitam yang merangka diatas padang sahara luas pada kegelapan malam, menangkap gerak atom Zarrah di
udara serta mengetahui yang samar dan terselubung. Dengan pengetahuannya yang Qodim dan Azali, ia dapat mengetahui getaran
getaran jiwa, gerakan- gerakan hati dan selubung
–selubung rahasia. Ia senantiasa memiliki sifat memiliki sifat Qadim dan Azali, bukan
pengetahuan yang dipengaruhi sebagai hasil transformasi dan perubahan zat-Nya.
15
Bersandarkan konteks ayat 36, surat al-Israa maka hasil penelitian yang didapat sebagai berikut :
1. Memperbanyak mengingat allah dengan mempertinggi Ibadah. Ketika manusia belum dekat sang pencipta hidupnya tidak teratur
dan memikili jiwa yang kasar, setelah mengalami kegiatan tazkiyyatu al nafs dengan banyak melaksanakan ibadah sholat menjadi melikiki
jiwa yang sabar dan arif bijaksana. Seperti yang terjadi pada saidina Umar. Dikalangan dunia modern adalah dengan memperbanyak
mengingat allah maka ketenangan jiwa di dapat, hal ini terjadi perubahan pada seorang pecandu Narkoba yang mampu mengatasi
dirinya dalam mengatasi penyakit yang diderita dengan banyak berzikir dan berselawat secara terus menerus dalam pembersihan dan
mengosongkan pikirannya dengan memingat kebutuhan fisiknya yang menuntut untuk dia mengkongsumsinya, sehingga dapat kembali
normal seperti manusia biasa.
14
. Kh.Toto Tasmaran, kecerdasan Ruhania, membentuk Kepribadian yang berakhlak dan bertanggung jawab, Frofesional dan berakhlak. Gema Insani Press, Anggota
Ikapi. 2001hl. 96
15
. Al-Ghazali.
Arba’in, 40 dasar agama dalam hujjah al-Islam Yogyakarta, Penerbit Pustaka Sufi, 2003.hl.5
24
2. Hasil dari mengurangi tidur dan makan Bagi para Tasawuf Supi ketenangan jiwa dan kebahagiann batin dapat
dirasa ketika rasa lapar itu hilang dan dapat membukakan mata batinnya. Sedangkan Hal tersebut disaat ini dapat dirasakan menjadi
sebuah pelatihan diri untuk lebih merasakan yang dirasakan dari rasa kekurangan tersebut menjadikan tumbuhnya rasa social kepada
sesama manusia dan ketekunan dengan banyak mengurangi tidur menghasilkan pemikiran yang jernih ketika manusia terbangun pada
malam hari dan untuk berkhawalat memecahkanpermasalahan yang dihadapinya, menurut para sufi fikiran yang jernih hanya didapat
dengan cara berkhawalat memgosongkan fikiran dari unsur unsur kehidupan dunia yang kurang bermanfaat.
3. Keterkaitan dengan uraian diatas maka dapat kit abaca beberapa buku yang terkait dengan pembahasan sebagai hasil penelitian yang releven
antara laian seperti dibawah ini : a. Piskologi Agama, Memahami Prilaku dan mengaplikasikan
Prinsip-prinsip Psikologi, Prof. Dr.H.Jalaludin PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta 2012
b. Spiritualisasi Islam, Dalam menumbuh kembangkan Kepribadian dan Kesehatan Mental. Dr. Yahya Jaya. M.A Cv.Ruhama, Bidang
niaga Yayasan Pendidikan Islam Ruhama , Jakarta 1994 c. Risalah Tasawuf, Kitap Suci Para Pesuluk . Ibrahim Amini
Islamic Center Jakarta 1994 d. Ringkasan Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali PenerbitPustaka
Amani Jakarta 2007 e. Psikologi Agama, Memahami Pengaruh Agama terhadap Prilaku
manusia. Gazi, S. Psi.,M.SI dan Dra. Faojah. MA Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010
f. Akhlak – Tasawuf, Nilai-nilai Budipekerti dalam Ibadat dan Tasawuf. Prof. Dr. Moh.ArdaniCV. Karya Mulia,Anggota IKAPI,
Jakarta 2005 g. Arba’in Al- Ghazali, 40 Dasar Agama Menurut Hujah Al-
IslamPenerbit Pustaka Sufi, Yogyakarta 2003 h. Artikel dan lembaran berita yang terkait dengan pembahasan