Prinsip-prinsip Bimbingan dan Penyuluhan

Seorang penyuluhan harus bersikap profesional dan handal agar seorang klien dapat menaruh harapan dalam penyelesaian masalahnya. Selain itu, seorang penyuluhan juga harus mengetahui bagaimana karakteristik seorang klien, agar seorang klien bisa merasa nyaman dan mengutarakan permasalahannya tanpa ada rasa segan. 2. Klien tersuluh Klien dalam hal ini harus dapat menceritakan secara kronologis masalah yang dihadapinya agar seorang penyuluhan dapat meneliti dan mencari jalan keluar yang ideal terhadap permasalahan tersebut. 3. Pesan message Dalam konteks bimbingan dan penyuluhan Islam, pesan agama merupakan hal yang sangat penting untuk disampaikan. Hal ini disebabkan karena agama merupakan hal kebutuhan yang sangat fundamen dalam kehidupan seluruh umat manusia al-Bawarah ayat 185.

4. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Penyuluhan

Dalam bimbingan dan penyuluhan terdapat beberapa prinsip yang penting untuk diperhatikan oleh seorang penyuluhan, agar praktik bimbingan dan penyuluhan yang dilakukan berjalan dengan baik dan benar. Dalam konteks pendidikan prinsip- prinsip bimbingan dan penyuluhan dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu prinsip-prinsip umum dan khusus sebagai berikut. a. Prinsip umum bimbingan dan penyuluhan 1. Dasar bimbingan dan penyuluhan di sekolah tidak lepas dari dasar pendidikan keluarga pada umumnya dan pendidikan sekolah itu sendiri pada khususnya. 23 2. Tidak terlepas dari fungsi pendidikan yang tertulis dalam Kitab Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional Bab 11 Pasal 3 yang berbunyi: ”Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan talenta peserta didik agar menjadi manusia didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, serta berilmu, cakap, pandai, mandiri,dan menjadi warga yang demokratis dan bertanggung jawab”. 24 3. Bimbingan dan penyuluhan diperuntukkan bagi semua individu, baik anak-anak maupun orang dewasa. 4. Bimbingan dan penyuluhan dapat dilaksanakan dengan cara: a. Prefentif; bertujuan untuk mencegah jangan sampai timbul kesulitan-kesulitan yang menimpa klien. b. Kuratif; mencari sebab-sebab kesulitan pada klien, kemudian memecahkannya. c. Preservatif; memelihara atau mempertahakan keadaan yang sudah baik, agar jangan sampai berubah menjadi keadaan yang kurang baik. 5. Bimbingan dan penyuluhan bersifat kontinuitas terus-menerus. 23 Dasar pendidikan di Indonesia tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 11 pasal 2 yang berbunyi: “Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945”. 24 Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Bagian Projek Penelitian Hasil Belajar Tahap Akhir Nasional, Jakarta tahun 2003. 6. Bimbingan dan penyuluhan harus memperlihatkan perbedaan- perbedaan yang terdapat pada individu. 7. Tiap-tiap aspek individu adalah hal yang sangat penting dalam menentukan sikap dan tingkah laku. 8. Klien yang dihadapi merupakan makhluk hidup yang bersifat dinamis. b. Prinsip-prinsip khusus dalam bimbingan dan penyuluhan a. Prinsip individu yang dibimbing, yaitu: 25 1. Service yang diberikan kepada semua siswa 2. Service bimbingan harus diberikan secara terus-menerus 3. Program berpusat pada siswa 4. Harus ada bimbingan prioritas pada siswa 5. Keputusan terakhir dalam proses bimbingan ditentukan pada klien yang diberikan bimbingan. b. Prinsip yang berhubungan dengan penyuluhan 1. Penyuluh didasarkan pada disiplin ilmu yang ia punya. 2. Penyuluh dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan kemampuan dan tugasnya. 3. Penyuluh harus menjaga dan menghormati kerahasiaan seorang klien. 4. Penyuluh hendaknya mempergunakan brebagai jenis data dan teknis dalam melakukan tugasnya. c. Prinsip yang berhubungan dengan organisasi dan administrasi bimbingan dan penyuluhan. 26 25 Syahrir dan Riska Ahmad, “Pengantar Bimbingan dan Penyuluhan,” Padang: Angkasa Raya, 1987, Cet. Ke-1, h. 51. 1. Harus ada kartu anggota bagi setiap siswa yang ikut bimbingan 2. Program bimbingan harus disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah yang bersangkutan. 3. Pembagian tugas harus diatur sesuai dengan waktu yang telah disediakan secara efektif dan efisien. 4. Bimbingan harus dilakukan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan yang diinginkan oleh klien dan telah ditetapkan oleh petugas-petugas yang lain.

B. Siswa Bermasalah 1. Pengertian Siswa Bermasalah