Pengertian Bimbingan dan Penyuluhan

1. Pengertian Bimbingan dan Penyuluhan

Banyak para ahli dalam disiplin ilmu kejiwaan memberikan definisi tentang bimbingan dan penyuluhan sesuai dengan paradigma dan konsentrasi disiplin ilmu yang mereka selami. Sehingga pembahasan tentang bimbingan dan penyuluhan lebih berwarna. Walaupun mereka berbeda pandangan dan hal ini menyebabkan adanyanya sedikit perbedaan, namun semuanya memiliki maksud dan tujuan yang sama. Bimbingan dan penyuluhan merupakan salah satu metode atau pendekatan yang digunakan oleh para ahli kejiwaan dalam membantu klien yang sedang menghadapi problem hidup kejiwaan. Dalam ranah pendidikan hal ini bisa juga diartikan sebagai bagian dari keseluruhan pendidikan yang membantu para siswai dalam mencapai prestasi dan kemuliaan tingkah laku. Secara etimologi kata bimbingan dan penyuluhan berasal dari bahasa Inggris, guidance dan concelling, yang berarti pimpinan, bimbingan, pedoman, dan petunjuk. 11 Sedangkan concelling adalah pemberian nasehat, perembukan, dan penyuluhan. 12 Sedangkan secara terminologi hal ini dijelaskan oleh para tokoh, diantaranya: a. H. M. Arifin dalam bukunya “Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama” menerangkan bahwa kata guidance adalah kata dalam bentuk kata benda noun yang berasal dari kata kerja verb yaitu to guide yang mempunyai arti membimbing, menunjukkan, dan membawa orang lain ke jalan yang benar. Jadi kata guidance berarti pemberian bantuan kepada orang lain atau bagi orang-orang yang membutuhkan bimbingan tersebut. Sifatnya tidak ada paksaan dalam proses bimbingan, sehingga memberikan 11 John M. Echole dan Hasan Sadily, “Kamus Inggris Indonesia,” Jakarta: PT. Gramedia, 1995, Cet. Ke-1, h. 283. 12 John M. Echole dan Hasan Sadily, “Kamus Inggris Indonesia,” h. 150. kebebasan pada diri orang yang mempunyai masalah tersebut. Jika hal ini tersempal unsur paksaan, maka hasil yang didapat pasti akan kurang masksimal. Sedangkan kata concelling adalah kata kerja dari to councell yang memiliki arti memberikan nasehat atau memberikan anjuran pada orang lain secara berhadapan langsung. 13 Sedangkan secara maknawi bimbingan adalah mengajak orang lain ke arah jalan yang lebih baik atau yang benar bermanfaat di zaman sekarang maupun zaman yang akan datang. b. Abu Ahmad memberikan pengertian bahwa bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan masyarakat. 14 c. Bimo Walgito mengemukakan bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan orang dalam menghindari kesulitan-kesulitan dalam hidupnya, agar orang tersebut dapat sejahtera dalam hidupnya baik lahir maupun batin. 15 d. Jumhur dan Moh. Surya berbendapat bahwa proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal kepada sekolah, keluarga, serta masyarakat. 16 Dari definisi-definisi di atas, maka dapat ditarik benang merah atau kesimpulan bahwa bimbingan adalah salah satu metode yang secara terus menerus 13 H. M. Arifin, “Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama,” Jakarta: Bulan Bintang, 1985, Cet. Ke-4, h. 18. 14 Abu Ahmad, “Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah,” Semarang: Toha Putra, 1997, Cet. Ke-1, h. 4. 15 Bimo Walingto, “Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah,” Yogyakarta: Andi Offset, 1995, Cet. Ke-3, h. 5. 16 Djumhur dan Moh. Surya, ”Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah,” Bandung: CV. Ilmu Jaya, Cet. Ke-1, h. 5. dan secara langsung tatap muka digunakan untuk membantu seseorang atau kelompok dalam menghadapi persoalan hidup dan membantu seseorang atau kelompok dalam memahami makna hidupnya guna mencapai kebahagiaan. Sedankan penyuluhan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: a. Dewa Ketut Sukardi mengatakan bahwa penyuluhan adalah hubungan timbal balik di mana seorang penyuluhan membantu seorang klien untuk mencapai atau mewujudkan pemahaman dirinya sendiri dalam kaitannya dengan masalah yang dihadapinya. 17 b. W.S. Winkel, S. J. M.Sc menyatakan bahwa di dalam penyuluhan atau penyuluhan dapat dibedakan menjadi dua aspek, yaitu aspek proses dan aspek bentuk khusus dari pelayanan bimbingan. 18 Aspek proses yang dialami oleh klien selama kegiatan penyuluhan concelling itu berlangsung dalam waktu yang relatif cukup lama. Sementara aspek khusus jenis pelayanan dititikberatkan pada pertemuan tatap muka antara seorang penyuluhan dan klien itu sendiri yang bentuknya berupa wawancara penyuluhan. Dari definisi penyuluhan di atas titik temu yang dapat ditarik adalah penyuluhan merupakan sebuah bentuk usaha untuk memberikan bantuan kepada klien yang sedang bermasalah lewat wawancara penyuluhan tatap muka dan dilakukan secara berkesinambungan selama masalah yang dihadapi klien belum tuntas. Banyaknya definisi tentang bimbingan dan penyuluhan terkadang memang membuat kita bingung, tetapi pada intinya semua mempunyai arti yang sama, yaitu proses pemberian bantuan terhadap seseorang atau kelompok dengan keseluruhan proses bimbingan. 17 Dewa Ketut Sukardi, “Bimbingan dan Konseling,” Jakarta: PT. Bima Aksara, 1998, Cet. Ke-5, h 168. 18 W. S. Winkel, “Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan,” Jakarta: PT. Grasindo, 1991, Cet. Ke-1, h. 173. Dalam Islam, dasar-dasar mengenai bimbingan dan penyuluhan sudah tersurat pada al-Quran dan hadis. Hal ini dapat dilihat pada beberapa ayat yang mendorong kita untuk melaksanakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan dengan tujuan sebagai salah satu usaha untuk mencapai kesehatan jiwa. Firman Allah dalam al-Quran surat Yunus ayat 57 yang berbunyi: + , - . Artinya: ”Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. Dari keterangan di atas, dapat diambil intisari yang sangat perlu diperhatikan bahwa sesungguhnya apabila seseorang mengalami kesulitan atau memiliki masalah dalam hidupnya, hendaklah diberi bantuan dengan cara masing-masing. Apakah dengan membimbingnya atau mungkin dengan cara lain yang sifatnya mulia, baik dipandangan manusia, terutama dipandangan Allah SWT. Karena sebagai makhluk sosial manusia harus saling tolong menolong dalam setiap masalah yang pasti ada jalan keluarnya. Apabila kegiatan bimbingan dan penyuluhan atau penyuluhan ini direalisasikan dalam lingkungan sekolah, maka dapat diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada siswai yang bermasalah, baik individu maupun kelompok, dan yang paling penting adalah dapat memperhatikan tujuannya, yaitu agar siswa dapat memahami dirinya sendiri, sehingga mampu mengarahkan dirinya dan bertingkah laku dengan wajar sesuai dengan tuntunan sekolah, keluarga, masyarakat atau lingkungan, bahkan bangsa dan negara.

2. Tujuan Bimbingan dan Penyuluhan