2. Tujuan Bimbingan dan Penyuluhan
Kalau dilihat secara garis besar tujuan dari bimbingan itu ada dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Memberikan motivasi pada seorang klien dalam menjalani kehidupan, agar
tidak mudah putus asa, dan selalu berpikir pisitif dalam segala hal.
2.
Memberikan pemahaman yang jelas tentang potensi-potensi yang dimiliki klien, termasuk di dalamnya tentang bakat, minat, kecakapan, maupun
kelemahannya.
3.
Penyesuaian diri dalam menjalani sebuah kehidupan di alam yang fana ini.
4.
Dalam ranah pendidikan membantu siswai untuk mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan kecakapan, hasil belajar, serta prestasi yang
dimilikinya. Sementara tujuan bimbingan secara khusus adalah seperti yang dikatakan oleh
M. Arifin bahwa: ”Kemampuan setiap individu dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi dari
segala gangguan yang sifatnya baik fisik maupun mental spiritual yang sesuai dengan talenta yang ada pada dirinya dan nilai-nilai ajaran agama yang
dianutnya, serta yang dipelajarinya sejak kecil”.
19
Banyak sekali tujuan dari bimbingan yang bermuara pada berbuat baik untuk mencari keridoan-Nya. Secara agama itu merupakan pekerjaan yang sangat mulia
yang dicintai Allah dan Rasul-Nya yang berpegang teguh pada sesuatu yang pasti tidak akan sesat kalau kita mengikutinya yaitu, al-Quran dan as-Sunah.
19
Arifin, “Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama,” h.7.
Yang paling bersifat fundamental dari sebuah tujuan bimbingan dan penyuluhan adalah terjadinya perubahan pada tingkah laku klien, sementara seorang
penyuluh memfokuskan perhatiannya kepada klien dengan mencurahkan segala daya dan upaya demi perubahan pada diri klien, yaitu perubahan kepada yang lebih baik
dan teratasinya segala permasalahan yang ada pada seorang klien. Mengenai tujuan bimbingan dan penyuluhan menurut George and Christiani
1981 yang dikutip oleh Singgih D. Gunarsa sebagai berikut: a.
Menyediakan fasilitas untuk perubahan prilaku Hampir semua ahli sepakat bahwa bimbingan bertujuan mengadakan
perubahan pada diri klien, agar klien dalam kehidupannya lebih produktif, kreatif,
inovatif, dan menikmati kehidupan
dengan damai, serta
menghilangkan keputusasaan. b.
Meningkatkan keterampilan untuk menghadapi sesuatu Kenyataan sebuah kehidupan manusia membuktikan bahwa hampir semua
orang mengalami kesulitan. Untuk itu, diperlukan sebuah keterampilan yang profesional dan juga kemauan, kesanggupan untuk menghadapi masalah
tersebut. Dalam hal ini, tergantung dari kemampuan dan kecerdasan dasar yang dimiliki, apakah bisa menghadapi ataukah tidak.
c. Meningkatkan kemampuan dalam mengambil sebuah keputusan.
Keputusan akhir dari masalah klien merupakan sebuah keputusan yang ditentukan oleh seorang klien dengan bantuan seorang penyuluhan, membuat
sebuah keputusan seringkali harus dapat mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh dan memperhatikan cara-cara dalam melakukan penilaian.
Namun seringkali cara peninjauan terhadap faktor-faktor yang berpengaruh dan sistematika berpikir masih sering perlu dilatih oleh seorang penyuluhan.
d. Meningkatkan hubungan antara perorangan
Meniru seorang filosof Yunani yang bernama Aristoteles menyatakan bahwa manusia adalah makhluk zoompoliticon, yaitu makhluk sosial, yang tidak bisa
hidup sendiri melainkan pasti membutuhkan orang lain yang pada hakikatnya seorang diharapkan dapat membina hubungan dengan orang lain, dan dapat
membina dengan harmonis terhadap lingkungannya. Mulai dari
sekolah terhadap teman yang sebaya dengannya, dan rekan seprofesi. Dalam hal ini
adalah keluarganya sendiri. e.
Mengembangkan fasilitas terhadap kemajuan klien. Setiap manusia pada hakikatnya mempunyai talenta pada dirinya masing-
masing, hanya saja terkadang orang tersebut tidak mau mengembangkan kemampuannya yang ada pada dirinya, atau terkadang kemampuan tersebut
bisa berfungsi tapi kurang maksimal. Disinilah tugas seorang penyuluhan untuk membantu memfungsikan kemabali kemampuan klien, agar dapat
berfungsi secara maksimal. Karena memang perbuatan inilah yang sangat mulia, yaitu menyelamatkan manusia dari sifat keputusasaan yang itu semua
tidak ada gunanya. Sebab sudah jelas bahwa Allah SWT sangat benci pada orang-orang yang putus asa.
Dalam hal ini sangatlah penting bagi seorang penyuluhan untuk dapat membantu seorang klien kepada jalan yang lebih baik lagi, agar klien dapat menatap
hari esok yang lebih baik. Hidup dengan ketenangan jasmani dan rohani, aman, damai, dan saling menghargai.
3. Unsur-Unsur Bimbingan dan Penyuluhan