BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan
judul penelitian “Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirausahaan, Gaya Kepemimpinan Terhadap Kemampuan Usaha Serta Keberhasilan Usaha
Industri Kecil Tenun Dan Bordir Di Sumatera” pada tahun 2002 ditemukan bahwa
kewirausahaan mempunyai pengaruh langsung positif terhadap keberhasilan usaha industri kecil tenun dan bordir di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau yang
berimplikasi bahwa semakin berani seorang pengusaha kecil mengambil resiko, beradaptasi dan terlalu percaya diri untuk melakukan pengembangan usaha maka
semakin meningkat kinerja usahanya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Matondang dengan judul penelitian
“Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil Studi Kasus Pada Gerai Penjualan Pulsa Handphone di Sepanjang Jalan
Letda Sujono pada tahun 2006, menghasilkan kesimpulan bahwa Tension
Modalities Faktor Keterpaksaan merupakan faktor utama yang mendorong para wirausahawan penjual pulsa handphone di sepanjang Jalan Letda Sujono Medan
untuk membuka usaha kecil.
Walad Altsani H. Ritonga melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Mikro Non Makanan Di
Lingkungan Pajak USU” pada tahun 2005 dimana peneliti menggunakan empat
indikator untuk mengukur kewirausahaan, yaitu, perencanaan, resiko, peluang, dan adaptasi. Dan keberhasilan usaha akan diukur dengan tiga indikator yaitu keuntungan
Universitas Sumatera Utara
usaha, jumlah penjualan dan pertumbuhan usaha. Berdasarkan penelitian diperoleh yaitu bahwa kewirausahaan bukan merupakan faktor yang menentukan keberhasilan
usaha mikro non makanan di Pajak USU atau dapat dikatakan tidak terdapat hubungan antara kewirausahaan dan keberhasilan usaha yang signifikan.
B. Pengertian Wirausaha
Machfoedz 2006 menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk mulai
mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Karena itu, ia lebih memilih menjadi pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk itu seorang wirausahawan memiliki rasa
percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri ketika menghadapi tantangan pada saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai permasalahan, seorang
wirausahawan senantiasa dituntut untuk kreatif. Kuratko dan Hodgetts 2001 menyatakan bahwa entrepreneur berasal dari
bahasa Perancis yaitu entreprendre yang berarti mengambil pekerjaan to undertake. Konsepnya mengenai entrepreneur sebagai berikut:
“The entrepreneur is one who undertake to organize, manage, and assume the risks of a business.” Konsep ini memberikan arti bahwa kewirausahaan merupakan tindakan
seseorang untuk membuat organisasi, mengelolanya dan menentukan resiko sebuah bisnis. Dalam konsep ini, resiko yang terjadi dalam sebuah bisnis diambil oleh orang
yang menjalankan bisnis tersebut. Zimmerer dan Scarborough 2005 memberikan konsep kewirausahaan sebagai
berikut: An Entrepreneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying significant
opportunities and assembling the necessary resources to capitalize on them. Konsep
Universitas Sumatera Utara
tersebut menceritakan bahwa kewirausahaan tersebut merupakan keahlian seseorang dalam menciptakan suatu usaha baru, menghadapi resiko di masa mendatang dan
keahlian bertumbuh untuk mendapatkan profit dengan menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki sehingga mengalami peningkatan terhadap usaha tersebut.
C. Alternatif Cara Membuka Usaha Baru