Meskipun  nilai  dan  norma  sosial  serta  makna  dari  simbol-simbol  itu memberikan  batasan  terhadap  tindakannya,  namun  dengan  kemampuan  berfikir
yang  dimilikinya  manusia  memiliki  kebebasan  menentukan  tindakan  dan  tujuan yang  hendak  dicapainya  Ritzer,  2004:  59.  Melalui  pemaknaan  ini  individu
mengidentifikasi  dirinya  dengan  lingkungannya,  individu  akan  memberi  peran- peran dan sikap kepada orang lain, selain itu individu-individu tersebut juga akan
memfungsionalkan dunianya sendiri.
2.3 Konsep Budaya
Menurut Soekanto, budaya adalah: “Budaya sebagai salah satu sumber akhlak dan budi pekerti dalam
masyarakat,  memiliki  definisi  dalam  arti  sempit  dan  dalam  arti luas.  Kata  kebudayaan  berasal  dari  bahasa  Sansekerta  buddhayah
yang  merupakan  bentuk  jamak  kata  budhi  yang  berarti  budi  atau akal.  Kebudayaan  diartikan  sebagai  hal-hal  yang  bersangkutan
dengan  budi  atau  akal.  Kebudayaan  atau  culture  adalah keseluruhan pemikiran dan benda yang dibuat atau diciptakan oleh
manusia  dalam  perkembangan  sejarahnya.  Dalam  arti  sempit, budaya  mencakup  kesenian  dengan  semua  cabang-cabangnya.
Sedangkan  dalam  arti  luas  budaya  mencakup  semua  aspek kehidupan manusia Soekanto, 2002:172
”. Kata  budaya  berasal  dari  “kebudayaan”  yang  dalam  bahasa  Inggrisnya
adalah  “culture”.  Kata  kebudayaan  berasal  dari  kata  Sansekerta  “buddhayah” yaitu  bentuk  jamak  dari  “buddhi”  yang  berarti  “budi”  atau  “akal”.  Dengan
demikian  kebudayaan  dapat  diartikan  “hal-hal  yang  bersangkutan  dengan  akal”.
Menurut  Soemardjan  1964:  115  kebudayaan  sebagai  semua  hasil  karya,  rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan  atau  kebudayaan  jasmaniah  material  culture  yang  diperlukan  oleh manusia  untuk  menguasai  dan  berdampingan  dengan  alam  sekitarnya,  agar
kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat itu sendiri.
2.4 Konsep Sosial Budaya
Sosial  Budaya  sendiri  sering  disebut  dengan  kata  lain  adat  istiadat  atau kebudayaan.  Menurut  Taylor  dalam  Soekanto  2000:188  kebudayaan  adalah
komplek  yang  mencakup  pengetahuan  kepercayaan,  kesenian,  moral,  hukum,
istiadat  dan  sebagainya  serta  kemampuan-kemampuan  dan  kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Selain  itu  Soemardjan  dalam  Soekanto  2000:189  merumuskan  sebagai berikut:
“Kebudayaan  sebagai  semua  hasil  karya,  rasa,  dan  cipta masyarakat.  Karya  masyarakat  menghasilkan  teknologi  dan
kebudayaan  kebendaan  atau  kebudayaan  jasmaniah  yang diperlukan  manusia  untuk  menguasai  alam  sekitarnya,  agar
kekuatan  atau  hasilnya  dapat  diabadikan  untuk  keperluan
masyarakat”. Sosial  Budaya  terdiri  dari  2  kata,  yang  pertama  definisi  sosial,  menurut
Kamus  Umum  Bahasa  Indonesia  milik  Poerwadarminta  Julidar,  7  Maret  2012 sosial  ialah  segala  sesuatu  yang  mengenai  masyarakat  atau  kemasyarakatan  atau
dapat juga berarti suka memperhatikan kepentingan umum kata sifat. Sedangkan budaya  dari  kata
“Sans”  atau  “Bodhya”  yang  artinya  pikiran  dan  akal  budi. Budaya  ialah  segala  hal  yang  dibuat  oleh  manusia  berdasarkan  pikiran  dan  akal
budinya  yang  mengandung  cinta,  rasa  dan  karsa.  Dapat  berupa  kesenian, pengetahuan,  moral,  hukum,  kepercayaan,  adat  istiadat  ataupun  ilmu.  Maka
definisi  sosial  budaya  itu sendiri adalah segala hal  yang diciptakan oleh  manusia dengan  pemikiran  dan  budi  nuraninya  untuk  dan  atau  dalam  kehidupan
bermasyarakat.  Atau  lebih  singkatnya  manusia  membuat  sesuatu  berdasar  budi dan  pikirannya  yang  diperuntukkan  dalam  kehidupan  bermasyarakat  Julidar,  7
Maret 2012.
2.5 Konsep Etos Kerja