Konsep Eksistensi Konsep Makna

8

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Eksistensi

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, eksistensi adalah keberadaan, kehadiran yang mengandung unsure bertahan. Sedangkan menurut Abidin 2007: 16 eksistensi adalah: “Eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, suatu, menjadi, atau mengada. Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri, yakni exsistere, yang artinya keluar dari, melampaui, atau mengatasi. Jadi eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur, kenyal dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran, tergantung pada kemampuan dalam mengaktualisasi potensi, potensi”. Menurut Jasper, eksistensi sebagai pemikiran manusia yang memanfaatkan dan mengatasi seluruh pengetahuan objekstif. Berdasarkan pemikiran tersebut, manusia dapat menjadi dirinya sendiri dan menunjukkan bahwa dirinya adalah makhluk eksistensi. Selain itu, menurut Indrani, eksistensi bisa kita kenal dengan satu kata yaitu keberadan. Keberadaan yang dimaksud adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya kita Indrani, 29 Juli 2010.

2.2 Konsep Makna

Makna dijelaskan sebagai arti atau sesuatu yang berarti memberikan sebuah alasan pemaknaan terhadap benda atau sebuah tindakan. Mead dalam Ritzer, 2004:271 menyatakan bahwa: ”Makna bukan berasal dari proses mental yang menyendiri tetapi berasal dari interaksi. Setiap individu mempunyai makna terhadap tindakan-tindakan sosial yang mereka lakukan. Tindakan seseorang dalam berinteraksi bukan semata-mata merupakan tanggapan yang bersifat langsung terhadap stimulus yang datang dari lingkungan atau dari luar dirinya, tetapi tindakan ini merupakan hasil dari interpretasi terhadap stimulus. Jadi proses belajar memahami simbol-simbol, serta menyesuaikan makna dari simbol-simbol tersebut. ” Meskipun nilai dan norma sosial serta makna dari simbol-simbol itu memberikan batasan terhadap tindakannya, namun dengan kemampuan berfikir yang dimilikinya manusia memiliki kebebasan menentukan tindakan dan tujuan yang hendak dicapainya Ritzer, 2004: 59. Melalui pemaknaan ini individu mengidentifikasi dirinya dengan lingkungannya, individu akan memberi peran- peran dan sikap kepada orang lain, selain itu individu-individu tersebut juga akan memfungsionalkan dunianya sendiri.

2.3 Konsep Budaya