Matrik Tentang Etos PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

4.5 Matrik Tentang Etos

No. Etos Masyarakat Keterangan 1. Ritual Seblang sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Masyarakat Seblang selain upacara ritual adat yang di junjung tinggi oleh warga sekitar, juga mempunyai unsur-unsur tertentu yang dapat menjadikan masyarakat Desa Olehsari mempunyai semangat untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan cara berusaha dengan sebaik-baiknya agar kehidupan mereka kedepannya semakin baik dengan adanya upaya-upaya peningkatan pendapatan. Seblang memberikan kontribusi ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat desa olehsari secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini juga dapat dikatakan sebagai upaya peningkatan pendapatan masyarakat desa setempat. 2. Ritual Seblang sebagai Upaya Tolak Bala terhadap Segala Bencana Seblang selain sebagai ritual yang sudah turun-temurun juga memiliki tujuan lain dalam pelaksanaannya yaitu sebagai penolak bala segala jenis marabahaya yang akan dialami warga desa. Ketika Seblang dimulai, maka tolak bala itu juga akan segera dimulai. Seblang sebagai kebudayaan tradisional bukan melulu hanya untuk ungkapan rasa syukur, tetapi juga sebagai upaya tolak bala terhadap segala bencana yang akan mereka alami di kemudian hari. 3. Ritual Seblang Sebagai Media Interaksi dengan Leluhur dan Seblang adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Masyarakat percaya bahwa yang masuk ke tubuh penari Leluhur Seblang itu adalah arwah leluhur-leluhur mereka. Roh-roh inilah yang dipercaya warga sebagai penjaga desa agar desa mereka terhindar dari segala bencana, tetap hidup damai dan aman. Seblang adalah satu-satunya media interaksi antara “yang kasar dan yang halus”. Lebih dari itu masyarakat menganggap bahwa Seblang ini mampu “menyelamatkan” masyarakat Desa Olehsari dari segala bentuk ancaman dan gangguan yang datang kapan saja. 4. Ritual Seblang sebagai Identitas Masyarakat Desa Olehsari Akar budaya yang sama yaitu Using dan mempunyai Seblang sebagai ritual adat di desa mereka menjadikan hal itu identitas mereka sebagai warga Desa Olehsari. Mereka dengan sangat mudah menghafal siapa-siapa warga desa. Walaupun jarak rumah mereka tidak jarang saling berjauhan tetapi “rasa cinta kampung halaman ” dan merasa sebagai saudara sesuku membuat mereka tidak pernah lupa bahwa Seblang yang menjadikan mereka hidup berdampingan dan menjaga kerukunan antara warga satu dengan lainnya. Semangat warga Desa Olehsari semakin meningkat dengan dilaksanakannya Seblang, setelah pementasan Seblang dilaksanakan warga kembali menjalani berbagai aktivitas yang dijalaninya setiap hari. Memang Seblang hanya dilaksanakan selama tujuh hari, tapi banyak efek yang dirasakan warga setelah itu dan untuk setahun kedepan. Warga Olehsari menjalani hidup seperti hari-hari biasanya, hanya bedanya mereka memiliki tingkat semangat yang berbeda dari sebelum dilaksanakannya Seblang. Semangat mereka memuncak lagi untuk menjalani berbagai aktivitas yang menunggu didepan. Semangat kerja warga Desa Olehsari menjadi penuh lagi untuk menjalankan aktivitas seperti bekerja, bertani, berdagang dan lain sebagainya. Warga yang bekerja disawah sangat semangat dan yakin menjalani aktivitasnya karena mereka sudah yakin bahwa sawah yang mereka tanami sudah mendapatkan restu dari dhanyang desa, akan subur ditanami apapun dan akan mendapatkan hasil yang baik ketika panen. Semangat yang tinggi setelah pementasan Seblang tidak hanya di alami oleh petani, tetapi seluruh warga Olehsari dengan berbagai pekerjaan yang mereka punya. Semua warga merasa yakin bahwa memang dhanyang sudah memberikan izin pada mereka untuk mengerjakan apapun di tanah Olehsari dan memberikan restu itu melalui pementasan Seblang. Warga sangat percaya bahwa tanpa Seblang mereka bukan apa-apa, mereka hanya warga Desa Olehsari yang berusaha bekerja demi menyambung hidup. Mereka hidup dan mencari nafkah dengan restu Seblang, maka dari itu Seblang diadakan setiap tahun karena dengan Seblang masyarakat dapat hidup tenang dan merasa akan baik-baik saja ketika melakukan kegiatan sehari-hari. Rasa aman dan semangat bekerja setelah dilaksanakannya pementasan Seblang diungkapkan oleh Pak Usnaini sebagai berikut: “saya ini hanya pedagang bakso keliling mbak, saya senang sekali tiap mau ada Seblang karena ketika Seblang telah selesai dilaksanakan saya dan keluarga saya merasa tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi ketika menjalani hari-hari. Jualan saya ya cuma begini saja, tapi Alhamdulillah ini penghidupan keluarga saya mbak. Dengan ini saya bisa menghidupi keluarga saya, dengan ini saya bisa menyekolahkan anak saya. Jadi adanya Seblang sangat berpengaruh positif untuk saya dan keluarga mungkin semua warga Desa Olehsari ini juga merasakan kegembiraan yang sama dengan saya ketika Seblang diadakan. Seblang ini selain tolak bala juga bisa semangat mbak. Selain keluarga, Seblang juga semangat saya.” Hal yang serupa diungkapkan oleh Bapak Maksum sebagai petani: “memang bertani adalah sumber penghidupan sebagian besar warga Desa Olehsari, tetapi selain bekerja keras dan berusaha hal yang paling penting adalah Seblang karena tanpa Seblang warga desa bukanlah apa-apa. Seblang yang memperbolehkan warga mengolah sawah, Seblang yang membuat warga merasa aman karena sudah dilindungi setahun belakangan dan setahun kedepan. Tidak ada yang tidak bahagia karena Seblang. Seblang adalah sumber semangat, sumber penghasilan, dan sumber pengharapan kami dari dulu hingga sekarang. Saya sebagai warga Desa olehsari bangga mempunyai Adat Seblang ini, dengan adanya Seblang warga desa menjadi makmur, sejahtera, dan damai.” Dari pernyataan Bapak Usnaini dan Bapak Maksum diatas jelas bahwa pementasan Seblang membawa berkah dan semangat yang baru dari tahun ke tahun untuk menjalani hidup yang lebih baik. Semangat-semangat yang tumbuh di masyarakat membuat warga yang satu dengan yang lain semakin merasa mereka adalah saudara, saling menolong, saling menghormati, dan bergotong royong dalam hal-hal yang mungkin dianggap tidak penting bagi warga masyarakat di daerah lain. Adanya semangat yang tumbuh lebih besar setelah adanya Seblang membuat solidaritas masyarakat Desa Olehsari semakin hidup. Mereka semakin saling membutuhkan, menganggap bahwa tetangga atau teman dekat mereka adalah saudara satu suku yang harus dihormati dan menjaga harmoni agar bisa tetap saling menjaga silaturahmi dan kerja sama diantara mereka. Selain membangun solidaritas dan harmoni di dalam masyarakat, Seblang membuktikan bahwa masyarakat Desa Olehsari tidak akan meninggalkan ritual Seblang karena selain sebagai tolak bala, Seblang juga membawa kemakmuran bagi masyarakat desa. Kemakmuran ini ada dalam beberapa hal, dalam berbagai aspek, dan tidak mengenal kaya-miskin. Makmur dalam hal ini ada banyak hal, dapat berupa hasil panen yang melimpah, dagangan yang laris, pekerjaan yang lancar, studi yang lancar, dan semangat hidup yang muncul kembali setelah dilaksanakannya pementasan Seblang. Panen yang melimpah adalah salah satu bukti kemakmuran masyarakat Desa Olehsari. Sebagian besar warga Desa Olehsari bekerja sebagai petani, sebagai pemilik dan juga buruh tani. Setelah pementasan Seblang, masyarakat yakin akan adanya restu yang dianugerahkan dhanyang kepada mereka sehingga mereka dengan hati yang bahagia berangkat ke sawah dengan harapan mereka akan mendapatkan hasil yang bagus ketika panen nanti. Hal ini di ungkapkan oleh Bapak Su ’ud: “Seblang memang membawa berkah selain menjadi tolak bala bagi masyarakat. Seblang mengijinkan kami para petani untuk menanam dan mengelola sawah di tanah Olehsari ini, tanah ini milik dhanyang dan mereka mau meminjamkan tanah mereka untuk kami tanami. Seblang membuat kami semakin semangat bekerja, dengan harapan hasil yang kami dapat akan baik ketika panen. Alhamdulillah selama ini sawah saya banyak untungnya, jarang gagal panen atau rugi obat dan tenaga. Hasil yang didapat ketika panen juga meningkat walaupun tidak banyak, kalau Seblang tidak ada apa ya mungkin bisa seperti ini saya juga tidak tahu.” Sependapat dengan Bapak Su’ud, Bapak Ansori juga menyatakan: “Seblang adalah inti semangat semua warga desa. Seblang menjadikan warga desa semakin semangat melakukan pekerjaan yang ada dan semakin yakin akan memberikan keberkahan untuknya dan keluarganya, termasuk saya ini. Alhamdulillah pekerjaan saya lancar sejauh ini walau cuman menjadi perangkat desa, pekerjaan saya yang lain juga lancar ya walau punya sawahnya sedikit tapi anak istri saya bisa makan, saya bisa menyekolahkan anak saya, Alhamdulillah. Semangat Seblang itu tidak hanya ada ketika mau dilaksanakan dan sesudah dilaksanakan saja, tetapi setiap hari sepanjang tahun cuma memang semangat yang menggebu-gebu itu ada setelah dilaksanakannya pementasan Seblang. Setelah Seblang, semangat yang mengendor tadi rasa- rasanya ada yang mengencangkan,ada yang meyakinkan bahwa didepan sana banyak hal yang harus dilakukan untuk kehidupan yang lebih baik seperti ada yang memberi solusi dari setiap permasalahan yang ada. Ya begitulah yang saya rasakan.” Dari peryataan diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Olehsari mempunyai semangat yang lebih ketika Seblang selesai dilaksanakan dan berharap apapun yang mereka kerjakan akan berujung baik untuk mereka, untuk warga, dan untuk Desa Olehsari. Warga Desa Olehsari yang sebagian besar beragama muslim tetap berpegang pada agama mereka walaupun kepercayaan mereka tentang dhanyang dan Seblang sangat kuat. Etos kerja masyarakat semakin menggebu-gebu setelah diadakannya pementasan Seblang, hal ini juga tetap didampingi dengan melakukan shalat dan berdoa pada Allah S.W.T sebagai Sang Pencipta. Etos kerja yang tinggi ini menghasilkan suatu keadaan yang dapat membuat masyarakat menjadi hidup lebih baik lagi. 83

BAB 5. PENUTUP