Fokus Kajian Tujuan dan Manfaat .1 Tujuan

1.3 Fokus Kajian

Dengan adanya fokus kajian dapat membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan diangkat oleh penulis sehingga diharapkan akan memperjelas dan mempertegas arah penelitian ini. Penelitian ini mengenai Eksistensi Tari Seblang pada etos masyarakat Desa Olehsari, sehingga yang akan dikaji secara mendalam didalam penelitian ini adalah: 1. Seblang, sejarah dan prosesinya; 2. Eksistensi Tari Seblang pada etos masyarakat Desa Olehsari; 3. Hasil dari etos masyarakat karena eksistensi Tari Seblang. 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui dan mendiskripsikan Tari Seblang dan pengaruhnya terhadap etos kerja masyarakat Desa Olehsari, Banyuwangi; 2. Untuk dapat mengetahui bagaimana kegiatan atau ritual Tari Seblang yang sudah menjadi budaya dan seni hiburan di daerah Olehsari; 3. Untuk dapat mengetahui makna yang terkandung dalam Tari Seblang; 4. Untuk mengetahui etos kerja masyarakat setelah dilaksanakannya Tari Seblang.

1.4.2 Manfaat

Ada beberapa manfaat dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut: 1. Untuk mahasiswa sebagai bahan informasi terhadap fakta kehidupan masyarakat suku Using; 2. Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan pemerintah khususnya pemerintah daerah Banyuwangi dalam menyusun kebijakan publik dan upaya membangun serta melestarikan kebudayaan asli Banyuwangi khususnya Tari Seblang; 3. Untuk dapat digunakan sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan kebudayaan khususnya Tari Seblang. 8

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Eksistensi

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, eksistensi adalah keberadaan, kehadiran yang mengandung unsure bertahan. Sedangkan menurut Abidin 2007: 16 eksistensi adalah: “Eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, suatu, menjadi, atau mengada. Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri, yakni exsistere, yang artinya keluar dari, melampaui, atau mengatasi. Jadi eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur, kenyal dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran, tergantung pada kemampuan dalam mengaktualisasi potensi, potensi”. Menurut Jasper, eksistensi sebagai pemikiran manusia yang memanfaatkan dan mengatasi seluruh pengetahuan objekstif. Berdasarkan pemikiran tersebut, manusia dapat menjadi dirinya sendiri dan menunjukkan bahwa dirinya adalah makhluk eksistensi. Selain itu, menurut Indrani, eksistensi bisa kita kenal dengan satu kata yaitu keberadan. Keberadaan yang dimaksud adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya kita Indrani, 29 Juli 2010.

2.2 Konsep Makna

Makna dijelaskan sebagai arti atau sesuatu yang berarti memberikan sebuah alasan pemaknaan terhadap benda atau sebuah tindakan. Mead dalam Ritzer, 2004:271 menyatakan bahwa: ”Makna bukan berasal dari proses mental yang menyendiri tetapi berasal dari interaksi. Setiap individu mempunyai makna terhadap tindakan-tindakan sosial yang mereka lakukan. Tindakan seseorang dalam berinteraksi bukan semata-mata merupakan tanggapan yang bersifat langsung terhadap stimulus yang datang dari lingkungan atau dari luar dirinya, tetapi tindakan ini merupakan hasil dari interpretasi terhadap stimulus. Jadi proses belajar memahami simbol-simbol, serta menyesuaikan makna dari simbol-simbol tersebut. ”