43
BAB III OBYEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Koperasi Baytul Ikhtiar.
1. Sejarah Berdirinya Koperasi Baytul Ikhtiar BAIK
Koperasi BAIK Baytul Ikhtiar merupakan suatu lembaga keuangan mikro dimana fokus layanannya adalah masyarakat miskin
yang miskin akses terhadap lembaga keuangan seperti bank, bahkan sekelas BMT sekalipun.
Peramu melakukan upaya pemberdayaan masyarakat sejak 1994, Program Iktiar mulai digulirkan Peramu pada tahun 1999, bekerjasama
dengan Baytul Maal Bogor dan para pihak yang perduli. Koperasi Baytul Ikhtiar membantu para anggota majlis ikhtiar
dengan memberikan pelayanan community based syariah micro-finence. ciri Holistik dan besinambungan tercermin melalui pendekatan
metodologi dan upaya pemberdayaan pada program ikhtiar pemberian stimulasi bagi bertambahnya pendapatan keluarga di sertai upaya untuk
meningkatkan kemampuan mengelola asset ekonomi rumah tangga. Melalui cara ini diharapkan dapat terakumulasi surplus untuk
memperkuat survival mereka. Melalui pendidikan dan penguatan
44
kelembagaan di harapkan terjadi peningkatan daya kritis, kemampuan artikulasi, kemampuan analisis dan problem solving
41
Proses pelayanan pinjaman berkelompok dimulai dari tahun 1999. Inisiatif awalnya dimulai oleh sejumlah mahasiswa IPB yang sedang
melakukan KKN di desa Sukaluyu yang menurut data kabupaten Bogor merupakan desa termiskin. Dalam salah satu program KKN, mereka
mengadakan program sembako murah dengan syarat para penerima senbako tersebut harus memberikan data-data identitas serta profil
keluarga mereka. Dari progran inilah diperoleh data-data masyarakat miskin di daerah tersebut.
Keberadaan lembaga keuangan mikro seperti BMT serta BPRS BIRU Binaan Peramu belum sepenuhnya menjangkau masyarakat
miskin. Dari fenomena inilah para aktivitas Peramu dan rekan dari IPB berinisiatif untuk membuat suatu program keuangan untuk menjangkau
masyarakat miskin. Maka mereka pun melakukan kunjungan ke Grameen Bank di Bangladesh yang merupakan induk dari pola penyaluran
pinjaman dengan metode kelompok serta ke Amanah Ikhtiar Malaysia untuk melihat dan mempelajari bagaimana prosesnya. Setelah menempuh
pendidikan di dua lembaga tersebut, mulainya untuk meramu dan mendisain suatu metode untuk pemberdayaan masyarakat miskin yang
41
http:www.koperasi-baik.org , diakses pada 25 Juli 2011, pukul 22.40 WIB
45
menjangkau perempuan dengan mengadopsi pola yang digunakan oleh Grameen Bank, namun dengan tetap berusaha memegang nilai-nilai
islami, maka munculah pola Grameen Syariah. Desa Sukaluyu inilah yang dijadikan uji coba pertama dilakukanya layanan keuangan dengan
pola grameen dengan jumlah masyarakat yang dilayani kurang lebih 60 sampai dengan 90 orang.
Awal mula Program ini berjalan dengan nama Kelompok Ikhtiar Swadaya KIS yang merupakan bagian dari divisi CO divisi
pengorganisasian Program Peramu. Program ini berjalan dari tahun 1999 sampai dengan 2003.
Dalam rapat evaluasi tahun buku 2003 yang dilaksanakan tahun 2004 dilakukan pengkajian ulang tentang Kelompok Ikhtiar Swadaya,
maka munculah nama Unit Pelayanan Keuangan Ikhtiar UPK Ikhtiar yang masih menjadi bagian dari Divisi Program Peramu.
Pada tahun 2002 yayasan Peramu bekerjasama dengan PLAN Internasional - sebuah organisasi dunia
– untuk membuat suatu program yang menyentuh ekonomi masyarakat miskin di wilayah perkotaan.
Program ini diawali dengan proses layanan tabungan pendidikan berencana bagi anak-anak sekolah dimana pesertanya adalah anak-anak
yang secara teknis dilapangan diikuti pula oleh orang tua mereka. Walaupun pada saat itu proses layanan bagi anggota sudah dikelompokan.
46
Namun masih bersifat service point dengan jumlah anggota yang berbeda di setiap titik wilayah. Tetapi pada dasarnya mereka mengetahui menjadi
anggota di titik mana. Pada awalnya, proses layanan di wilayah perkotaan tidak
disebutkan bahwa program ini mengadopsi pola Grameen hingga tahun 2004 walaupun secara praktek sudah diterapkan. Karena pola Grameen
sendiri pada dasarnya yang menjadi fokus layanan adalah perempuan yang sudah berumah tangga.
Pada tahun 2005, proses rekrutmen anggota mulai dilakukan dengan standar metode Grameen Syariah, dimulai dari assement wilayah meliputi
penentuan wilayah, CHI Check House Index, penentuan calon anggota, dilanjutkan dengan proses UK Uji Kelayakan, dan LWK Latihan wajib
Kelompok. Dengan
semakin berkembanganya
wilayah layanan
serta meningkatnya jumlah keanggotaan serta asset yang dimiliki, maka UPK
Ikhtiar disarankan untuk membentuk lembaga tersendiri dengan bentuk koperasi. Pada tahun 2007 mulai dilakukan lokakarya-lokakarya untuk
dibentuknya koperasi. Pada bulan Januari 2008 koperasi pun dibentuk dengan nama Koperasi BAIK Baytul Ikhtiar dengan badan hukum :
47
Koperasi, Tahun 2008 Nomor 518169BHKPTAKKUKM2008 dan
berjalan hingga saat ini.
42
2. Visi dan Misi