89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Potret penerapan manajemen risiko yang dijalankan oleh koperasi Batul-
Ikhtiar adalah dengan proses Identifikasi berupa data historis, kerja kelompok, dan wawancara, setelah itu proses pengukuran risiko dengan
skala High, medium, dan low , setelah diketahui skala risiko, maka diambilah pengeloaan risiko berupa transfer risk kepada pihak asuransi,
dan juga dengan memakai sistem tanggung renteng diantara anggota majlis, setelah itu dilakukan implementasi dengan cara membuat strategi
atau kebijakan dengan cara seleksi anggota, uji kelayakan, latihan wajib kelompok bagi anggota koperasi, rapat komite antara manajer, TPL, dan
Supervisor dalam melihat history kehadiran anggota dalam majlis, Tingkat kelancaran angsuran pinjaman sebelumnya, dan saldo rata-rata
tabungan sukarela. Untuk melihat track record anggota yang ingin mengajukan pembiayaan, setelah itu dilakukan monitoring terhadap
proses manajemen risiko oleh manajer, supervisor, TPL, dan anggota majlis untuk melihat sejauh mana keefektifannya. Penerapan manajemen
risiko yang dijalankan oleh koperasi Baytul Ikhtiar sudah cukup efektif dalam meminimalisir risiko yang terjadi di dalam pembiayaan.dengan
adanya fungsi identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian
90
terhadap risiko pembiayaan implementasi manajemen risiko pembiayaan sudah diterapkan dengan baik. Ini dibuktikan dengan masih konsistenya
koperasi Baytul Ikhtiar sampai dengan tahun 2011, dengan bertambahnya dan berkembangnya asset yang dimiliki.
2. Konsep dan penerapan manajemen risiko di koperasi Baytul ikhtiar sudah
sesuai dengan teori yang ada, berupa proses identifikasi atau dengan mengenal pasti potensi kerugian yang akan terjadi,antara lain dengan
brainstorming, survey, wawancara, informasi historis, dan kelompok kerja, setelah itu dilakukan proses pengukuran risiko dengan memakai
skala high, medium, dan low untuk menentukan strategi apa yang diambil dalam meminimalisir risiko yang akan terjadi, setelah itu di lakukan
pengelolaan terhadap risiko yang terjadi, pengelolaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain menghindari, mentransfer kepada pihak
lain, mitigasi atau menerima risiko pada tingkat tertentu, dan menahan risiko residual atau dengan kata lain menerima risiko yang mungkin
timbul dari aktivitas yang dilakukan, setelah itu mengimplementasikan manajemen risiko dengan langkah-langkah atau strategi yang di
butuhkan, dan terakhir adalah memonitoring proses manajemen risiko dengan baik untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dari penerapan
manajemen risiko tersebut.
91
B. SARAN