Manajemen dalam islam KAJIAN TEORI

21

BAB II KAJIAN TEORI

A. Manajemen dalam islam

Manajemen dalam bahasa arab disebut dengan idarah dari perkataan addartas syai’a yang juga dapat didasarkan pada kata ad dauran. Oleh karena itu, dalam elias modern dictionary english arabic kata management inggris, sepadan dengan kata tadbir, idarah, siyasah dan qiyadah dalam bahasa arab. Secara istilah sebagian pengamat mengartikan sebagai alat untuk merealisasikan tujuan .oleh karena itu mereka mengatakan bahwa idarah manajemen itu adalah sebuah aktivitas khusus menyangkut kepemimimpinan, pengarahan, pengembangan personal, perencanaan, dan pengawasan terhadap pekerjaan – pekerjaan yang berkenaan dengan unsur-unsur pokok dalam suatu proyek. 12 Manajemen islam dibangun atas tiga ranah, yaitu: manajemen, etika, dan spiritualitas, ketiga ranah itu berjalan membangun kekuatan dalam menjalankan amanah, dengan demikian jika suatu proses manajemen berjalan menjalankan amanah, maka amanah merupakan metafora yang akan dibentuk. Secara umum dalam manajemen islam keberadaannya harus mengkaitkan antara material dan spiritul antara iman dan material. 12 Muhammad , Manajemen Bank Syariah Jogyakarta:UPP AMP YKPN, 2002h.147-148 22 Dengan demikian untuk mengukur keberhasilan dalam menjalankan manajemen dapat diukur dengan parameter: iman dan materi. 13 1. Tujuan manajemen syariah Tujuan hidup manusia menurut ajaran Allah adalah bertitikan pada tauhid dengan seruan agar manusia beriman dan cinta kepada Allah dan rasulnya. Segala tindakan kegiatan manusia hendaknya dilandasi untuk memperoleh keridhoaan allah, manajemen didalam suatu badan usaha baik industri, niaga dan jasa, tidak terkecuali jasa perbankan didorong oleh motif mendapatkan keuntungan , untuk mendapatkan keuntungan yang besar manajemen harus diselenggarakan dengan efisien, sikap ini harus dimliki oleh setiap pengusaha dan manajer dimanapun mereka berada. Perbedaanya hanyalah pada falsafah hidup yang dianut oleh masing-masing pendiri atau manajer badan usaha tersebut. 2. Unsur manajemen syariah dan implikasinya pada bank syariah. Manajemen sebagai suatu sistem didalamnya terdapat unsur-unsur yang salaing terkait antara yang satu dengan yang lainya dalam rangka mencapai sasaran. Unsur yang satu dengan yang lainya tidak dapat dipisahkan. Hal inilah sebagai suatu konsep keutuhan, terkait dengan 13 Ibid h. 151 23 manajemen suatu sistem, maka didalamnya terdapat unsur-unsur, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan, Suatu perencanaan yang baik dapat dilakukan melalui berbagai proses kegiatan yang meliputi: 14 a. Forecasting Forecasting adalah sebuah ramalan usaha yang sistematis, yang paling mungkin memperoleh sesuatu dimasa yang akan datang dengan dasaar penaksiran dan menggunakan perhitungan yang rasional atas fakta yang ada. Fungsi perkiraan adalah untuk memberi informasi sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan, semua dasar manajemen haruslah terintegrasi, konsisten dan saling menunjang satu sama lainya, untuk menjadikan konsistensi kearah pencapaian tujuan maka setiap usaha haruslah didahului oleh proses perencanaan yang baik. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan melihat kondisi internal dan eksternal dalam rangka perumusan kebijakan dasar, kondisi internal meliputi potensi dan fasilitas yang tersedia, distribusi aktiva, posisi dana-dana, pendapatan dan biaya, sedangkan kondisi eksternal meliputi menelaah situasi moneter, lokal dan internasional, peraturan-peraturan, situasi dan kondisi perdagangan. 14 Ibid h. 170-175 24 b. Objective Objective adalah tujuan adalah nilai yang akan dicapai atau diinginkan oleh seseorang atau badan usaha, tujuan suatu organisasi harus dimasukan dengan jelas, realistis dan dapat diketahui oleh semua orang yang terlibat dalam organisais, tujuan menejemen syariah tidak saja meningkatkan kesejahteraan bagi para stakeholders, tetapi juga harus mempromosikan dan mengembangkan aplikasi dari prinsip-prinsip islam, oleh karena itu aktifitas perencanaa tujuan masa depan harus dilakukan dengan baik, teliti, lengkap dan rinci. c. Policies. Policies berarti rencana kegiatan plan of action atau juga dapat diartikan suatu pedoman pokok yang diadakan oleh suatu badan usaha yang menentukan kegiatan yang berulan-ulang. Suatu policies dapat dikenal denga dua sifat, pertama merupakan prinsip2 dan yang kedua sebagai aturan untuk kegiatan-kegiatan oleh karena itu policies merupakan prinsip yang menjadi aturan dalam kegiatan yang terus menerus, setidak-tidaknya dalam jangka waktu pelaksanaan organisasi. 25 Bidang kegiatan bank perlu dirumuskan dalam wujud kebijakan dasar basic policies umunya meliputi bidang penting bagi aktifitas bank, yaitu sebagia berikut: 1. Tipe nasabah yg dilayani 2. Jenis layanan yang disediakan bagi nasabah 3. Daerah atau wilayah pelayanan 4. Sistem penyampaian produk dan jasa bank 5. Distribusi aktiva produktif 6. Prefensi likuiditas 7. Persaingan 8. Pengembangan dan pelatihan staf d. Programmers. Programmers adalah sederetan kegiatan yang digambarkan untuk melaksanakan policies, program itu merupakan rencana kegiatan yang dinamis yang biasanya dilakukan secara bertahap, dan terikat denagn ruang dan waktu, program itu harus merupakan suatu kesatuan yang terkait erat dan tidak dapat dipisahkan dengan tujuan yang telah ditentukan dalam organisisi e. Schedules. 26 Pembagian yang harus di selesaikan menurut urutan-urutan waktu tertentu, dalam keadaan terpaksa, schedules dapat berubah, tetapi progran dab tuhuan tidak boleh berubah f. Procedures. Procedures adalah suatu gambaran sifat atau metode untuk melaksanakan suatu kegiatan atau pekerjaan. Perbedaanya dengan program adalah program menyatakan apa yang harus dikerjakan, sedangkan prosedur berbicara tentang bagaimana melaksanakannya g. Budget Adalah suatu taksiran atau perkiraan biaya yang harus di keluarkan dan pendapatan yang harus diperoleh dimasa yang akan datang dengan demikian budget dinyatakan dalam waktu, uang, material dan unit-unit yang melaksanakan pekerjaan guna memperoleh yang diharapkan.

B. Pengertian Manajemen risiko