28
Dari beberapa definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa manajemen risiko adalah serangkaian metode yang di gunanakn oleh bank atau perusahaan
untuk memitigasi risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank atau perusahaan guna untuk menghindari kerugian, menekankan pada mekanisme dari
manajemen risiko itu sendiri, maka dapat dikatakan bahwa manajemen risiko bertugas untuk mengidentifikasi risiko yang akan dihadapi, sesudah itu
mengukur atau menentukan besarnya risiko, dan selanjutnya barulah di cari jalan atau cara untuk menangani risiko tersebut.
Pengelolaan risiko
oleh Bank
atau perusahaaan
dengan mempertimbangkan
kemungkinan-kemungkinan untuk
mengantisipasi terjadinya risiko dan mengendalikan risiko seminimal mungkin dalam rangka
untuk memperoleh keuntungan yang optimal. Manajemen risiko membantu proses pengambilan keputusan dengan
memperhatikan hal-hal diluar dugaan yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran organisasi. Manajemen risiko juga memberikan pertimbangan
mengenai tindakan yang harus diambil guna menangani berbagai risiko tersebut.
19
C. Fungsi dan Tujuan Manajemen Risiko.
1. Fungsi Manajemen risiko
19
Leo. J Susilo dan Victor Riwu Kaho, Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000: Untuk Industri Nonperbankan Jakarta:PPM Manajemen, 2010, h.1
29
Manajemen risiko mempunyai beberapa fungsi, Fungsi pokok manajemen risiko adalah sebagai berikut
20
: a.
Mengidentifikasi, mengukur, memonitor dan mengelola eksposur risiko.
21
b. Mendukung pencapaian tujuan.
c. Memungkinkan untuk melakukan aktivitas yang memberikan
peluang yang jauh lebih tinggi dengan mengambil risiko yang lebih tinggi; risiko yang lebih tinggi diambil dengan dukungan sikap dan
solusi yang sesuai terhadap risiko. d.
Mengurangi kemungkinan kesalahan fatal. e.
Menyadari bahwa risiko dapat terjadi pada setiap individu pada setiap aktivitas dan tingkatan dalam organisasi sehingga setiap
individu harus mengambil dan mengelola risiko masing-masing sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
2. Tujuan Manajemen Risiko
Manajemen risiko mempunyai tujuan tersendiri, ada beberapa tujuan penting manajemen risiko yang dapat diklasifikasikan atas dua
20
Ferry N. Idroes, Manajemen Risiko Perbankan : Pemahaman Pendekatan Pilar Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaanya di Indonesia, Jakarta:PT.Raja
Grafindo Persada,2008, h. 6
21
Tariqullah khan, Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, h. 17
30
kategori: Tujuan menghindari risiko sebelum terjadi kerugian preloss objectives, dan setelah terjadi kerugian postloss objectives
22
Preloss Objectives mempunyai beberapa tujuan : a.
Perusahaan harus siap siaga menghadapi potensi kerugian dengan cara se-ekonomis mungkin economical way
b. Mengurangi keresahan.
c. Perusahan dapat memenuhi kewajibantuntutan dari luar yang
harus dipenuhi. Postloss Objective mempunyai beberapa tujuan :
a. Setelah terjadi kerugian perusahaan masih tetap dapat bekerja
minimal beberapa periode yang dapat dipilihnya. b.
Dapat meneruskan operasi perusahaan. c.
Menstabilkan perusahaan. d.
Pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan. e.
Tanggung jawab sosial, yakni meminimalkan kerugian yang harus ditanggung seseorang atau masyarakat banyak.
Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu kejadian yang potensial, baik yang dapat diperkirakan anticipated maupun yang tidak
dapat diperkirakan unticipated yang berdampak negatif terhadap pendapatan dan permodalan bank, mengingat bahwa seluruh kegiatan
22
Hinsa Siahaan, ,Manajemen Risiko: Kasus Konsep dan Implementasi, Jakarta:PT Elex Media Komputindo,2007 h.316
31
operasional bank mengandung sebuah risiko, oleh sebab itulah penerapan manajemen risiko sangat penting dilakukan dalam setiap kegiatan
operasional bank, dalam hal ini manajemen risiko berfungsi sebagai filter atau pemberi peringatan dini early warning system terhadap kegiatan
usaha bank.
23
D. Jenis-jenis risiko.