57
BAB IV PEMBAHASAN
A. Potret Penyaluran Pembiayaan di Koperasi Baytul Ikhtiar.
1. Mekanisme pembiayaan
Mekanisme pembiayaan yang diberikan oleh koperasi Baytul Ikhtiar kepada anggotanya dengan sasaran khusus adalah perempuan dari
keluarga berpenghasilan rendah melalui mekanisme kelompok dan sistem tanggung renteng. Plafond yang diberikan berkisar antara Rp 300.000
– 5.000.000 dengan skema angsuran pekanan selama 50 pekan.
Adapun urutan alokasi penyaluran pembiayaan yang diterima oleh anggota adalah modal usaha, perumahan dan pendidikan.
Pinjaman diberikan secara bergiliran dengan urutan 2-2-1 dalam “kelompok limaan”. Maksudnya dalam sebuah kelompok yang
beranggotakan 5 orang. Pinjaman diberikan secara bergilir kepada 2 orang pertama, kemudian 2 orang kedua dan seorang terakhir. Orang yang
mendapat giliran terakhir adalah ketua kelompok. Pemilihan ketua kelompok diserahkan kepada anggota kelompok, namun dalam kondisi
tertentu ketua kelompok ditunjuk oleh TPL. Pengajuan pinjaman oleh anggota dilakukan dalam pertemuan majlis, calon peminjam harus
berbicara didepan anggota majlis dan TPL mengenai besaran jumlah uang yang akan dipinjam dan pemanfaatan pinjaman. Setelah itu anggota yang
58
lain memberikan berbagai saran dan masukan, baik yang bersifat dukungan maupun penolakan. Tahap ini bisa berlangsung sulit karena
pinjaman diberikan dengan sistem tanggung renteng. Oleh karena itu persetujuan anggota menjadi prasyarat sebelum pengajuan ke pembina
pembiayaan Financing Officer. Setelah disetujui anggota majlis, calon peminjam mengisi formulir akad pinjaman yang telah disediakan. Produk
pinjaman dalam pelayanan ikhtiar menggunakan akad-akad syariah, yaitu : pinjaman kebajikan qardhul hasan untuk pinjaman pertama, dan
selanjutnya menggunakan akad jual beli dan akad lain sesuai dengan tujuan penggunaan.
Pengajuan pinjaman anggota yang telah direkomendasikan oleh majlis diproses dalam komite pinjaman yang dipimpin oleh kepala
operasional dan pembina pembiayaan, tingkat kehadiran, prestasi angsuran, dan dinamika tabungan menjadi indikator dalam persetujuan
pinjaman. Setelah mendapat persetujuan dalam rapat komite, bagian administrasi akan mengeluarkan surat persetujuan pembayaran kepada
TPL yang bersangkutan yang selanjutnya diberikan kepada calon peminjam. Pencairan pinjaman dapat dilakukan dalam pertemuan majelis
satu minggu kemudian. Dalam satu tahap tiap anggota berhak atas 2 kali pinjaman,
pinjaman berikutnya dapat diberikan apabila umur pertemuan minimal 25
59
kali dalam masa angsuran. Jumlah pinjaman pertama maksimum Rp 300 ribu. Kenaikan jumlah pinjaman diberikan secara bertahap menjadi Rp
500 ribu, Rp 750 ribu, dan maksimum Rp 5 juta dengan mempertimbangkan disiplin kehadiran, disiplin angsuran dan disiplin
tabungan, serta kesepakatan tanggung renteng oleh anggota lainya. Apabila ada anggota yang memerlukan pinjaman lebih dari Rp 1 juta,
maka sumber dananya diperoleh dari BMT yang berada dalam jaringan Yayasan Peramu dan juga perbankan. Pada saat pencairan biaya
dikenakan administrasi sebesar 1 dari jumlah pinjaman. Jangka waktu pengembalian pinjaman adalah 50 minggu. Namun
diperbolehkan pula bagi anggota yang ingin melunasi pinjaman kurang dari 50 minggu. Setelah pinjaman pertama dilunasi anggota dapat
mengajukan pinjaman yang kedua. Pembayaran angsuran dilakukan setiap mingu pada saat pertemuan rutin majelis. Kegiatan ini selalu
disertai dengan penyetoran simpanan atau tabungan dan infaq, yaitu iuran sukarela yang akan digunakan untuk membantu anggota yang tertimpa
musibah, Ada 4 jenis tabungan didalam koperasi Baytul Ikhtiar, diantaranya adalah :
a. Tabungan Wajib
Tabungan wajib yang besarnya bervariasi tergantung dari besarnya pinjaman. Tabungan wajib baru bisa diambil pada saat
60
anggota kelompok keluar dari keanggotaan. Dibawah ini skema besarnya tabungan wajib yang harus disetorkan sesuai dengan
besarnya pinjaman 1
Plafond Rp 0 sd 700.000 = Rp 200,- 2
Plafond Rp 750.000 - 800.000 = Rp 250,- 3
Plafond Rp 900.000 - 1.200.000 = Rp 400,- 4
Plafond Rp 1.300.000 - 1.700.000 = Rp 400,- 5
Plafond Rp 1.800.000 – 2.400.000 = Rp 800,- 6
Plafond Rp 2.500.000 – 3.500.000 = Rp 1.000,- 7
Plafond Rp 3.600.000 – 4.400.000 = Rp 1.500,- 8
Plafond Rp 4.500.000 – 5.000.000 = Rp 2.000,- b.
Tabungan Sukarela Tabungan sukarela yang besarnya tidak ditentukan tergantung
kemampuan financial anggota. Tabungan sukarela dapat diambil kapan saja saat anggota membutuhkan, dengan saldo minimal Rp
2.000,-. c.
Tabungan Cadangan Tabungan
cadangan disetorkan
ketika pengangsuran
pembiayaan, dan dapat diambil ketika anggota keluar dari keanggotaan, Di bawah ini adalah table skema besarnya tabungan
61
kelompok yang harus disetorkan oleh masing-masing anggota sesuai dengan besarnya pinjaman
1 Plafond Rp 0 sd 700.000 = Rp 500,-
2 Plafond Rp 750.000 – 800.000 = Rp 750,-
3 Plafond Rp 900.000 – 1.200.000 = Rp 1.000,-
4 Plafond Rp 1.300.000 – 1.700.000 = Rp 1.500,-
5 Plafond Rp 1.800.000 – 2.400.000 = Rp 2.000,-
6 Plafond Rp 2.500.000 – 3.500.000 = Rp 2.500,-
7 Plafond Rp 3.600.000 – 4.400.000 = Rp 4.000,-
8 Plafond Rp 4.500.000 – 5.000.000 = Rp 5.000
d. Tabungan Kelompok
Tabungan kelompok adalah tabungan yang dihimpun oleh anggota dan dicatat atas nama kelompok kecil yang berjumlah 5
orang, besarnya tabungan yang disetor oleh masing-masing anggota bervariasi tergantung besarnya pinjaman, seperti halnya tabungan
wajib, tabungan wajib baru bisa diambil pada saat anggota kelompok keluar dari keanggotaan. Di bawah ini adalah table
skema besarnya tabungan kelompok yang harus disetorkan oleh masing-masing anggota sesuai dengan besarnya pinjaman
1 Plafond Rp 0 sd 700.000 = Rp 300,-
2 Plafond Rp 750.000 – 800.000 = Rp 500,-
62
3 Plafond Rp 900.000 – 1.200.000 = Rp 600,-
4 Plafond Rp 1.300.000 – 1.700.000 = Rp 600,-
5 Plafond Rp 1.800.000 – 2.400.000 = Rp 1.200,-
6 Plafond Rp 2.500.000 – 3.500.000 = Rp 1.500,-
7 Plafond Rp 3.600.000 – 4.400.000 = Rp 2.500,-
8 Plafond Rp 4.500.000 – 5.000.000 = Rp 3.000,-
2. Prosedur Pinjaman atau Pembiayaan Bagi Anggota