C. Profitabilitas
Profitabilitas menurut Dewi Astuti 2004:36 adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba. Sedangkan menurut Sabar Warsini
2009 profitabilitas adalah kemampuan emiten untuk menghasilkan keuntungan dan mengukur tingkat efisiensi operasional dan efesiensi dalam
menggunakan harta yang dimilikinya. Dan menurut A Ross Stephen 2003;70 profitabillitas digunakan untuk mengukur seberapa efisien perusahaan
menggunakan aktiva dan seberapa efisien perusahaan mengelola operasinya. Profitabilitas satu-satunya ukuran profitabilitas yang paling penting
adalah laba bersih. Para investor dan kreditor sangat berkepentingan dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan laba saat ini maupun di
masa mendatang. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan profitabilitas, salah satunya adalah dengan menggunakan Return On Asset ROA.
Return On Asset ROA menunjukan hubungan antara tingkat keuntungan earning yang dihasilkan manajemen atas dana yang ditanam baik
oleh pemegang saham maupun kreditor. Return On Asset ROA ini mengukur pengembalian atas total aktiva
setelah bunga dan pajak. Hasil pengembalian total aktiva atau total investasi menunjukan kinerja manajemen dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk
menghasilkan laba. Perusahaan mengharapkan mengharapkan adanya hasil pengembalian yang sebanding dengan dana yang digunakan. Hasil
pengembalian ini dapat dibandingkan dengan penggunaan alternatif dari dana tersebut. Sebagai salah satu ukuran ke efektifan, maka semakin tinggi hasil
pengembalian, semakin efektiflah perusahaan. Rasio ini sangat penting, mengingat keuntungan yang memadai diperlukan untuk mempertahankan
sumber-sumber modal perusahaan. Persamaan Return On Assets adalah sebagai berkut:
ROA = Net Income X 100 Total Asset
D. Inflasi
Menurut Sadono Sukirno 2006;14 inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian.
Sedangkan menurut Ahmad Rodoni 2008: 17 inflasi adalah keadaan dimana terjadi peningkatan harga umum secara terus-menerus .
Inflasi juga bisa menunjukan kerentanan perekonomian suatu negara sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap kepercayaan penanaman modal,
terutama modal asing akan prospek pendapatan yang akan diperolehnya dinegara tersebut. Inflasi bisa terjadi karena adanya kelebihan jumlah uang
yang beredar. Berdasarkan besarnya laju inflasi, kategori inflasi dapat digolongkan
menjadi tiga yaitu :