Latar Belakang Masalah Analisis variabel leverage, profitabilitas dan variabel makro ekonomi terhadap portofolio optimal saham-saham perbankan di bursa efek Indonesia

yang diharapkan. Sedangkan risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dibagi Undiversified Risk yang merupakan risiko pasar yang relevan sabar warsini, 2008: 72. Risiko sistematis tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat dipengaruhi pasar secara keseluruhan. Faktor-faktor ekonomi tersebut adalah perubahan tingkat suku bunga, kurs valas, kebijakan pemerintah, dan sebaginya. Sehingga sifatnya umum dan berlaku bagi semua saham dalam bursa saham yang besangkutan Sugeng Wahyudi, 2005:86. Untuk dapat mengurangi risiko saham dapat dilakukan dengan cara diversifikasi saham. Melalui diversifikasi saham tersebut diharapkan akan dapat memperkecil tingkat risiko. Diversifikasi dilakukan dengan cara membentuk portofolio saham Ni Putu Santi Suryantini, 2007:300. Seorang investor yang rasional akan selalu berusaha agar investasinya mendatangkan tingkat keuntungan yang melebihi biaya modalnya. Tingkat keuntungan tersebut merupakan tolak ukur pertumbuhan investasi yang dilakukan, karena itu investor akan sangat memperhatikan nilai dari tingkat keuntungan. Dalam hal ini investor akan memegang asset yang memberikan tingkat perolehan yang tinggi Sugiharti Binastuti, 2002: 2. Tujuan dari pembentukan suatu portofolio saham adalah bagaimana dengan risiko yang minimal mendapatkan keutungan tertentu. Atau dengan risiko tertentu untuk memperoleh keuntungan investasi yang maksimal Sugiharti Binastuti 2004:2. Menurut Jogiyanto 2003:179 Para investor akan dihadapkan dengan banyak kombinasi saham dalam portofolio. Dan pada akhirnya investor harus mengambil keputusan portofolio mana yang akan dipilih. Dan seorang investor yang rasional, tentu akan memilih portofolio yang optimal . Untuk membentuk portofolio yang optimal, investor harus menentukan portofolio yang efisien terlebih dahulu. Portofolio yang efisien adalah portofolio yang menghsilkan tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terendah, atau risiko tertentu dengan tingkat keuntungan tertinggi Husnan, 1998: 123. Sedangkan portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio yang efisien Tandelilin, 2001:74 dalam Sugeng Wahyudi, 2005:82. Salah satu cara untuk menentukan portofolio yang optimal diantaranya adalah menggunakan Single Indeks Model . Single Indeks model digunakan untuk menyederhanakan kriteria peringkat rangking dalam pemilihan portofolio optimal. Seperti yang telah dilakukan oleh Ghazi F. Momani : 2008 di Amman Stock Market-Jordan. Ghazi F. Momani menganalisis atas saham-saham perbankan komersial yang ada di yordania dengan menggunakan Model Indeks Tunggal. Dalam menentukan portofolio yang optimal dengan menggunakan Single Index Model dibutuhkan beberapa variable, yaitu: return saham, Excess return to beta ratio ERB dan Cut Off Point Ci . Jenis saham yang masuk dalam portofolio optimal adalah saham yang memilki nilai ERB lebih besar dari Ci ERBCi. Sedangkan saham yang memilki ERB lebih kecil dari Ci ERBCi, maka tidak termasuk portofolio optimal. Namun untuk memperoleh imbal hasil return pada tingkat yang dikehendaki dengan risiko yang paling minimum bukan hal yang mudah untuk didapatkan oleh seorang investor, karena ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian yang diharapkan return saham dan tingkat risiko saham, yaitu yang terbagi dalam faktor fundamental dan faktor ekonomi. Faktor fundamental yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan, misalnya adanya pemogokan, tuntunan pihak lain, penelitian yang tidak berhasil, kinerja perusahaan tingkat profitabilitas, tingkat likuiditas, leverage, deviden, asset growth, ukuran perusahaan, dan lain-lain. Sedangkan faktor ekonomi yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan, misalnya tingkat suku bunga, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs, perubahan GDP, dan lain-lain Iqbal, 2003 dalam Siti Zubaidah. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Murti lestari 2005 yang meneliti tentang analisis variable makro ekonomi tingkat bunga, Inflasi dan kurs terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, hasil penelitiannya menunjukan bahwa varibel makro ekonomi tersebut mempengaruhi return saham. Dengan demikian dari hasil penenelitian Murti Lestasri dapat disumpullkan bahwa kondisi pasar modal tidak terlepas dari pengaruh makro tersebut. Salah satu kondisi makro tersebut adalah Inflasi, nilai tukar dan suku bunga. Dengan adanya pengaruh antara variabel makro ekonomi dengan return saham, maka akan berimbas juga terhadap pembentukan portofolio optimal. Karena dalam menentukan portofolio yang optimal adalah salah satu variabel yang dibutuhkan adalah return saham. Maka dengan demikian variabel makro ekonomi juga dapat mempengaruhi pembentukan portofolio. Seperti yang telah dilakukan oleh Zulfi Skendra 2005, Zulfi Skendra meneliti tentang Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar rupiah dan bunga deposito terhadap portofolio optimal saham-saham blue chip di Bursa Efek Jakarta. Sampel yang digunakan adalah saham-saham unggulan blue Chip dari LQ 45 yang terdaftar di BEJ pada periode 2002 dan 2004 dengan menggunakan metode analisis Single Indeks Model. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa dengan adanya inflasi, nilai tukar dan bunga deposito mengakibatkan jenis saham yang masuk dalam portofolio optimal berubah. Apabila makro ekonomi seperti inflasi, nilai tukar dan tingkat suku bunga dapat mempengaruhi kinerja saham return saham dan portofolio. Bagaimana dengan faktor fundamental seperti likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan lain sebagainya, apakah factor tersebut berpengaruh juga terhadap pembentukan portofolio yang optimal? Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas,maka penulis berminat untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Analisis Variabel Leverage, Profitabilitas Variabel Makro Ekononomi Terhadap Portofolio Optimal Saham-Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia”. dengan tahun penelitian dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah data yang digunakan sebagai sampel dan penggunaan tahun Dalam hal ini penulis mengambil sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 sedangkan dalam penelitian sebelumnya adalah saham blue chip dari tahun 2002 dan 2004. kmudian varibel yang digunakan dalan penelitian ini adalah variable leverage yang diproksikan dengan DER, profitabilitas yang diproksikan dengan ROA, infllasi, nilai tukar dan bunga deposito sedangkan dalam penelitian sebelumnya hanya menggunakan variable makro saja inflasi, nilai tukar serta bunga deposito.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas maka permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah : 1. Berapakah jumlah saham Bank yang memenuhi portofolio optimal dengan menggunakan Single Indeks Model? 2. Bagaimanakah pengaruh leverage, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs dan bunga deposito terhadap return saham? 3. Apakah terdapat perubahan jumlah jenis saham yang memenuhi portofolio optimal dengan leverage, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs, dan bunga deposito. 4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara saham-saham perbankan yang masuk dalam portofolio optimal tanpa dan dengan dipengaruhi oleh variabel leverage, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs, dan bunga deposito? 5. Apakah terdapat perbedaan kinerja saham perbankan antara Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen yang masuk dalam portofolio optimal tanpa dan dengan dipengaruhi oleh variabel leverage, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs, dan bunga deposito?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: a. Menganalisis saham yang memenuhi portofolio optimal saham-saham perbankan yang go publik di Bursa Efek Indonesia dengan Single Indeks Model. b. Menganalisis pengaruh leverage, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs, dan bunga deposito terhadap return saham. c. Menganalisis perubahan jumlah jenis saham yang memenuhi portofolio optimal dengan adanya variabel leverarge, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs, dan bunga deposito. d. Menganalisis perbedaan antara saham-saham portofolio optimal tanpa dan dengan dipengaruhi oleh variabel leverage, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs, dan bunga deposito. e. Menganalisis perbedaan kinerja saham perbankan dengan menggunakan Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen yang masuk dalam portofolio optimal tanpa dan dengan dipengatuhi oleh variabel leverage, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs, dan bunga deposito 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan publik sebagai dasar dalam pengambilan keputusan keuangannya, terutama dalam menetapkan portofolio optimal. b. Bagi Investor Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan investasi di masa yang akan datang dan diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pemilihan jenis dan jumlah saham agar diperoleh return yang optimal, pada tingkat risiko tertentu. c. Bagi akademik untuk menambah khazanah dunia ilmu pengetahuan dan sebagai studi komparatif bagi peneliti yang mendalami masalah ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Investasi

Menurut Abdul Halim 2005:2 investasi adalah penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Sedangkan menurut Moeljadi 2006:121 investasi merupakan suatu tindakan melepaskan dana saat sekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan arus dana masa mendatang dengan jumlah yang lebih besar dari dana yang dilepaskan pada saat investasi awal initial anvestment. Dari beberapa pengertian investasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan penempatan sejumlah dana dengan tujuan memperoleh keuntungan yang lebih besar dari dana pada saat investasi awal. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua yaitu: Investasi pada aset- aset finansial financial assets dan Investasi pada aset- aset riil real assets. Investasi pada aset-aset finansial dilakukan dipasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga, pasar uang dan lainnya. Investasi juga dapat dilakukan dipasar modal, misalnya, berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Sedangkan investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya Abdul Halim 2005:4. Menurut Sugiharti Binastuti 2004:2 dalam merencanakan dan melaksanakan investasi perlu suatu pertimbangan dan perhitungan matang 11