BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Investasi
Menurut Abdul Halim 2005:2 investasi adalah penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dimasa
mendatang. Sedangkan menurut Moeljadi 2006:121 investasi merupakan suatu tindakan melepaskan dana saat sekarang dengan harapan untuk dapat
menghasilkan arus dana masa mendatang dengan jumlah yang lebih besar dari dana yang dilepaskan pada saat investasi awal initial anvestment. Dari
beberapa pengertian investasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan penempatan sejumlah dana dengan tujuan memperoleh keuntungan
yang lebih besar dari dana pada saat investasi awal. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua yaitu: Investasi pada aset-
aset finansial financial assets dan Investasi pada aset- aset riil real assets. Investasi pada aset-aset finansial dilakukan dipasar uang, misalnya berupa
sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga, pasar uang dan lainnya. Investasi juga dapat dilakukan dipasar modal, misalnya, berupa saham,
obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Sedangkan investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan
pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya Abdul Halim 2005:4.
Menurut Sugiharti Binastuti 2004:2 dalam merencanakan dan melaksanakan investasi perlu suatu pertimbangan dan perhitungan matang
11
karena unsur ketidakpastian. Sehingga dalam kegiatan investasi harus memutuskan berapa jumlah investasi yang ditanamkan dan dalam aset apa
investasi tersebut dilakukan. Seorang investor yang rasional akan selalu berusaha agar investasinya
mendatangkan tingkat keuntungan yang melebihi biaya modalnya. Adapun tujuan invesatasi menurut Irham dn Yovi 2009:6 adalah
sebagai berikut: a.
Terciptanya keberlanjutan continuity dalam investasi tersebut. b.
Terciptabya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan profit aktual.
c. Terciptanya kemakmuran bari pemrgang saham.
d. Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa.
B. Leverage
Menurut Abdul Halim 2010;159 rasio leverage digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang. Sedangkan
menurut Kasmir dan Jakfar 2007: 126 leverage merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Seperti diketahui dalam mendanai usahanya, perusahaan memiliki
bebeapa sumber dana. Sumber-sumber dana yang dapat diperoleh adalah dari sumber pinjaman atau modal sendiri.
Keputusan untuk memilih menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman haruslah digunakan beberapa perhitungan dengan rasio-rasio adalah: