Dengan demikian, secara keseluruhan model ini telah memenuhi asumsi klasik dari metode regresi berganda.
Sehingga dapat dilakukan uji berikutnya, yaitu uji simultan uji F, uji parsial uji-t, dan koefisien determinasi R
2
. Uji tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel DER, ROA , dan makro ekonomi terhadap return saham perusahaan perbankan.
b. Uji Simultan uji F
Secara keseluruhan tiap model regresi berganda dari tiap saham perbankan memiliki nilai F yang memenuhi dengan seluruh
nilai prob nya dibawah 0.05 Prob 0.05. Dengan nilai F yang telah terpenuhi dan nilai Prob di bawah 0.05, maka dapat dikatakan
bahwa variable independent DER, ROA, dan Makro ekonomi berpengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen
return saham. Data uji F yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
c. Uji parsial uji t
Setelah mengetahui pengaruh variable independent terhadap variable dependen secara keseluruhan, maka harus dilihat
juga secara parsial. Variable independent apa saja yang memberikan pengaruh kepada variable dependen return saham.
Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan metode regresi, maka didapatkan bahwa variable yang paling banyak
memberikan pengaruh kepada return saham adalah DER dan suku bunga deposito terbukti dengan memberikan pengaruhnya kepada
12 bank dari 18 bank. Variable berikutnya yang memberikan pengaruh kepada return saham adalah nilai kurs rupiah dengan
memberikan pengaruh kepada 7 bank, yaitu BDMN, BNII, BMRI, BBNI, BNLI, BBRI, dan BVIC, lalu diikuti dengan variable ROA
dengan memberikan pengaruh kepada 6 bank, yaitu BABP, BNII, BBNI, BBNP, Bank PAN, dan BBRI. Dan yang paling sedikit
memberikan pengaruh adalah inflasi, variable inflasi hanya memberikan pengaruh kepada perusahaan BABP. Data hasil
pengolahan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 3. Analisis Portofolio Optimal Atas Pengaruh Variabel DER, ROA,
Inflasi, Nilai Tukar dan Suku Bunga Deposito
Setelah mengetahui hasil dari pengolahan metode regresi, maka hasil dari return saham yang dipengaruhi DER, ROA, dan variabel
makro ekonomi tersebut akan digunakan untuk mengetahui saham- saham perbankan mana yang masuk ke dalam portofolio optimal. Di
bawah ini adalah hasil dari mengolah data dengan Model Indeks Tunggal yang telah dipengaruhi oleh variable DER, ROA, dan makro
ekonomi.
Tabel 4.5 Nilai Beta dipengaruhi DER, ROA, dan Makro ekonomi
Nama Bank
Beta Nama Bank
Beta BABP
0.5068
BBNI
1.0737
BBCA 0.3715
BNGA 0.4461
BDMN 1.1161
NISP 0.1371
BEKS
0.3234
BBNP
-0.1323
BNII -0.5864
B. PAN 0.5858
BKSW -0.3973
BNLI 0.7356
BMRI 0.8997
BBRI 0.7655
MAYA 1.0580
BSWD 0.0596
MEGA -0.4396
BVIC 0.4273
Sumber: diolah dari idx monthly 2005-2008 Berdasarkan tabel 4.5, terlihat bahwa sebagai besar nilai beta
dari 18 perusahaan bernilai positif, yang artinya return pasar berpengaruh positif terhadap return saham. Sehingga saham tersebut
tergolong kedalam saham yang agresif agresif stock, karena saham tersebut merupakan saham yang sangat peka terhadap perubahan pasar.
Ada 4 saham yang nilai beta-nya bernilai negatif, saham ini digolongkan kedalam saham yang defensif devensive stock, yaitu
saham yang kurang peka terhadap perubahan pasar. Saham tersebut adalah saham BNII, BKSW, MEGA, dan BBNP.
Setelah mendapatkan nilai beta tiap saham perbankan, maka dapat menggunakan metode model indeks tunggal, yaitu dengan
mencari nilai ERB Excess Return to Beta Ratio dan Ci Cut Off Point. Nilai ERB akan dibandingkan dengan nilai Ci, dengan aturan
apabilai nilai ERB Ci, maka bankperusahaan tersebut masuk ke