Analisis dan Pembahasan PAN 3.5020

kenormalan distribusi data. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Hasil uji normalitas data kedua model tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Return saham Bank Dengan Kolmogorov-Smirnov Tahun 2005 – 2008 No Nama Bank Sig K-S No Nama Bank Sig K-S 1 BABP 0.991 10 BBNI 0.476 2 BBCA 0.421 11 BNGA 0.506 3 BDMN 0.372 12 NISP 0.792 4 BEKS 0.309 13 BBNP 0.826 5 BNII 0.309 14

B. PAN

0.658 6 BKSW 0.963 15 BNLI 0.274 7 BMRI 0.555 16 BBRI 0.900 8 MAYA 0.963 17 BSWD 0.705 9 MEGA 0.139 18 BVIC 0.486 Sumber: diolah dari idx monthly 2005-2008 Berdasarkan tabel 4.3. dapat dilihat bahwa seluruh nilai Prob Kolmogorv-Smirnov variable DER, ROA, dan makro ekonomi terhadap return saham yang dijadikan sampel pada penelitian ini bernilai 0.05 yang berarti semua data normal. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Diagnosis untuk mengetahui adanya multikolinieritas adalah menentukan nilai Variance Inflaction Factor VIF dan Tolerance. Batas tolerance value adalah 0.10 dan VIF 10. Hasil perhitungan nilai tolerance dan VIF dapat dilihat pada lampiran bahwa semua variabel dapat diketahui nilai tolerancenya diatas 0,10 dan VIF dibawah 10, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.

3. Uji Autokolerasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi dalam penelitian ini maka digunakan uji Durbin Watson DW. Untuk pengujian Durbin Watson DW digunakan ketentuan bahwa -2 D-W 2. Tabel 4.4 Pengujian Durbin Watson D-W No Nama Bank D-W No Nama Bank D-W 1 BABP 0.745 10 BBNI 0.662 2 BBCA 0.775 11 BNGA 0.822 3 BDMN 0.441 12 NISP 1.101 4 BEKS 0.764 13 BBNP 1.477 5 BNII 0.352 14

B. PAN 1.390

6 BKSW 1.795 15 BNLI 1.913 7 BMRI 0.164 16 BBRI 0.594 8 MAYA 0.244 17 BSWD 0.272 9 MEGA 0.583 18 BVIC 0.489 Sumber: diolah dari idx monthly 2005-2008 Pada tabel 4.4 diketahui nilai Durbin Watson D-W pada 18 return saham akan dibandingkan dengan nilai -2 D- w 2. Maka dari tabel tersebut secara keseluruhan nilai return saham perbankan dengan market model didapatkan nilai -2 D-W 2. Hal berarti dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi baik positif maupun negatif pada 18 return saham.

4. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas varian variabel dependen dalam model tidak equal terhadap variabel independen. Konsekuensi adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah estimator yang diperoleh tidak efisien, baik pada sampel kecil maupun besar. Diagnosis adanya heteroskedastisitas dalam uji regresi dapat diidentifikasi dari pola scatter plot diagram. Pada lampiran market model saham terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu. Dengan demikian pada persamaan regresi linier berganda dalam model ini tidak ada gejala atau tidak terjadi heteroskedastisitas Dengan demikian, secara keseluruhan model ini telah memenuhi asumsi klasik dari metode regresi berganda. Sehingga dapat dilakukan uji berikutnya, yaitu uji simultan uji F, uji parsial uji-t, dan koefisien determinasi R 2 . Uji tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel DER, ROA , dan makro ekonomi terhadap return saham perusahaan perbankan.

b. Uji Simultan uji F

Secara keseluruhan tiap model regresi berganda dari tiap saham perbankan memiliki nilai F yang memenuhi dengan seluruh nilai prob nya dibawah 0.05 Prob 0.05. Dengan nilai F yang telah terpenuhi dan nilai Prob di bawah 0.05, maka dapat dikatakan bahwa variable independent DER, ROA, dan Makro ekonomi berpengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen return saham. Data uji F yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

c. Uji parsial uji t

Setelah mengetahui pengaruh variable independent terhadap variable dependen secara keseluruhan, maka harus dilihat juga secara parsial. Variable independent apa saja yang memberikan pengaruh kepada variable dependen return saham. Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan metode regresi, maka didapatkan bahwa variable yang paling banyak