PAN 1.390 Analisis variabel leverage, profitabilitas dan variabel makro ekonomi terhadap portofolio optimal saham-saham perbankan di bursa efek Indonesia

Tabel 4.5 Nilai Beta dipengaruhi DER, ROA, dan Makro ekonomi Nama Bank Beta Nama Bank Beta BABP 0.5068 BBNI 1.0737 BBCA 0.3715 BNGA 0.4461 BDMN 1.1161 NISP 0.1371 BEKS 0.3234 BBNP -0.1323 BNII -0.5864

B. PAN 0.5858

BKSW -0.3973 BNLI 0.7356 BMRI 0.8997 BBRI 0.7655 MAYA 1.0580 BSWD 0.0596 MEGA -0.4396 BVIC 0.4273 Sumber: diolah dari idx monthly 2005-2008 Berdasarkan tabel 4.5, terlihat bahwa sebagai besar nilai beta dari 18 perusahaan bernilai positif, yang artinya return pasar berpengaruh positif terhadap return saham. Sehingga saham tersebut tergolong kedalam saham yang agresif agresif stock, karena saham tersebut merupakan saham yang sangat peka terhadap perubahan pasar. Ada 4 saham yang nilai beta-nya bernilai negatif, saham ini digolongkan kedalam saham yang defensif devensive stock, yaitu saham yang kurang peka terhadap perubahan pasar. Saham tersebut adalah saham BNII, BKSW, MEGA, dan BBNP. Setelah mendapatkan nilai beta tiap saham perbankan, maka dapat menggunakan metode model indeks tunggal, yaitu dengan mencari nilai ERB Excess Return to Beta Ratio dan Ci Cut Off Point. Nilai ERB akan dibandingkan dengan nilai Ci, dengan aturan apabilai nilai ERB Ci, maka bankperusahaan tersebut masuk ke dalam portofolio optimal. Di bawah ini dapat dilihat hasil dari nilai ERB dan Ci. Tabel 4.6 ERB dan Ci yang dipengaruhi DER, ROA, dan Makro ekonomi Nama Bank ERB Ci Nama Bank ERB Ci BABP -0.033197 -0.030510 BBNI -0.011615 -0.021349 BBCA -0.027504 -0.018729 BNGA -0.029780 -0.023216 BDMN -0.005637 -0.005179 NISP -0.123227 -0.025385 BEKS -0.066082 -0.037470 BBNP -0.155589 -0.021161 BNII -0.022454 -0.023088 B. PAN -0.011213 -0.000679 BKSW -0.014590 -0.002274 BNLI -0.018245 -0.009451 BMRI -0.020738 -0.012543 BBRI 0.011042 0.014664 MAYA 0.080755 0.065248 BSWD -0.202603 -0.010334 MEGA -0.002805 -0.002199 BVIC -0.042378 -0.032519 Sumber: diolah dari idx monthly 2005-2008 Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa adanya perubahan perusahaan perbankan yang masuk ke dalam portofolio optimal setelah variabel return saham dipengaruhi variabel DER, ROA, dan Makro ekonomi. Jumlah perusahaan perbankan yang masuk portofolio optimal menjadi 3 bank, yaitu BNII, MAYA, dan BBNI. Hal tersebut terjadi karena variable DER, ROA, dan Makro ekonomi kurang cukup memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham, hal tersebut terbukti pada analisis regresi berganda sebelumnya. Jumlah perusahaan perbankan yang tidak dipengaruhi variabel DER, ROA, dan Makro ekonomi yang masuk ke dalam portofolio optimal berjumlah 5 perusahaan perbankan, yaitu MAYA, MEGA, BBRI, BSWD, dan BVIC. Dari kelima perusahaan perbankan yang pada awalnya masuk ke dalam portofolio optimal hanya bank MAYA yang betahan tetap masuk ke dalam portofolio optimal setelah dipengaruhi oleh variabel DER, ROA, dan Makro ekonomi, hal ini dikarenakan variabel tersebut bersama-sama memberikan pengaruh kepada return saham Bank MAYA, secara parsial hanya variable DER yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham Bank MAYA, namun nilai koefisien determinasi R 2 cukup tinggi, yaitu 67.4. yang artinya 67.4 return saham perusahaan MAYA dipengaruhi oleh variabel DER, ROA, dan Makro ekonomi. Sedangkan sisanya 100-67.4 = 32.6 dipengaruhi oleh factor lain. Sedangkan perusahaan yang lainnya MEGA, BBRI, BSWD, dan BVIC tidak masuk ke dalam portofolio optimal setelah dipengaruhi oleh variabel DER, ROA, dan Makro ekonomi. Hal tersebut dikarenakan oleh jumlah variabel independent yang memberikan pengaruh terhadap return saham pada keempat perusahaan tersebut. Di bawah ini dapat dilihat variabel apa saja yang memberikan pengaruh kepada empat perusahaan tersebut. Tabel 4.7 Variabel Bebas Dan Koefisien Determinasi No Nama Bank Variabel Bebas R 2 1 MEGA DER 35.20 2 BBRI ROA, Kurs, dan Deposito 55.50 3 BSWD Deposito 37.20 4 BVIC Kurs dan Deposito 38.60 Sumber: diolah dari idx monthly 2005-2008 Berdasarkan table 4.7, terlihat bahwa ada tiga perusahaan yang memiliki nilai R 2 yang kurang baik, yaitu MEGA 35.2, BSWD 37.2, dan BVIC 38.6 dan variable independent yang memberikan pengaruh terhadap return saham perusahaan tersebut juga sedikit. Selain keempat perusahaan tersebut, ada satu perusahaan yang memiliki potensi untuk masuk ke dalam portofolio optimal, yaitu BBRI. Hal ini terbukti dengan adanya pengaruh variable ROA, Kurs, dan Deposito terhadap return saham BBRI dan namun nilai koefisien determinasinya kurang tinggi, yaitu 55.5 yang berarti hampir setengah return saham BBRI dipengaruhi oleh factor lain selain variable independent yang telah ditentukan. Sehingga keempat perusahaan perbankan tersebut tidak masuk ke dalam portofolio optimal. Keempat perusahaan tersebut digantikan oleh dua perusahaan lain, yaitu BNII dan BBNI. Kedua perusahaan tersebut bisa masuk ke dalam portofolio optimal karena return saham dua perusahaan tersebut dipengaruhi oleh hampir seluruh variable independent, kecuali inflasi. Walaupun nilai koefisien determinasi dari kedua perusahaan tersebut masih kurang baik, yaitu BNII 59.7 dan BBNI 54.2. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

4. Analisis Uji Perbedaan Saham Yang Masuk Dalam Portofolio Optimal

Setelah mendapatkan perusahaan-perusahaan yang masuk ke dalam portofolio optimal dengan dipengaruhi atau tidak dipengaruhi