Tabel 4.5 Nilai Beta dipengaruhi DER, ROA, dan Makro ekonomi
Nama Bank
Beta Nama Bank
Beta BABP
0.5068
BBNI
1.0737
BBCA 0.3715
BNGA 0.4461
BDMN 1.1161
NISP 0.1371
BEKS
0.3234
BBNP
-0.1323
BNII -0.5864
B. PAN 0.5858
BKSW -0.3973
BNLI 0.7356
BMRI 0.8997
BBRI 0.7655
MAYA 1.0580
BSWD 0.0596
MEGA -0.4396
BVIC 0.4273
Sumber: diolah dari idx monthly 2005-2008 Berdasarkan tabel 4.5, terlihat bahwa sebagai besar nilai beta
dari 18 perusahaan bernilai positif, yang artinya return pasar berpengaruh positif terhadap return saham. Sehingga saham tersebut
tergolong kedalam saham yang agresif agresif stock, karena saham tersebut merupakan saham yang sangat peka terhadap perubahan pasar.
Ada 4 saham yang nilai beta-nya bernilai negatif, saham ini digolongkan kedalam saham yang defensif devensive stock, yaitu
saham yang kurang peka terhadap perubahan pasar. Saham tersebut adalah saham BNII, BKSW, MEGA, dan BBNP.
Setelah mendapatkan nilai beta tiap saham perbankan, maka dapat menggunakan metode model indeks tunggal, yaitu dengan
mencari nilai ERB Excess Return to Beta Ratio dan Ci Cut Off Point. Nilai ERB akan dibandingkan dengan nilai Ci, dengan aturan
apabilai nilai ERB Ci, maka bankperusahaan tersebut masuk ke
dalam portofolio optimal. Di bawah ini dapat dilihat hasil dari nilai ERB dan Ci.
Tabel 4.6 ERB dan Ci yang dipengaruhi DER, ROA, dan Makro ekonomi
Nama Bank
ERB Ci
Nama Bank
ERB Ci
BABP -0.033197
-0.030510 BBNI
-0.011615 -0.021349 BBCA
-0.027504 -0.018729
BNGA -0.029780 -0.023216
BDMN -0.005637
-0.005179 NISP
-0.123227 -0.025385 BEKS
-0.066082 -0.037470
BBNP -0.155589 -0.021161
BNII -0.022454
-0.023088 B. PAN
-0.011213 -0.000679 BKSW
-0.014590 -0.002274
BNLI -0.018245 -0.009451
BMRI
-0.020738 -0.012543
BBRI 0.011042 0.014664
MAYA 0.080755
0.065248 BSWD
-0.202603 -0.010334 MEGA
-0.002805 -0.002199
BVIC -0.042378 -0.032519
Sumber: diolah dari idx monthly 2005-2008 Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa adanya perubahan
perusahaan perbankan yang masuk ke dalam portofolio optimal setelah variabel return saham dipengaruhi variabel DER, ROA, dan Makro
ekonomi. Jumlah perusahaan perbankan yang masuk portofolio optimal menjadi 3 bank, yaitu BNII, MAYA, dan BBNI. Hal tersebut
terjadi karena variable DER, ROA, dan Makro ekonomi kurang cukup memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham, hal
tersebut terbukti pada analisis regresi berganda sebelumnya. Jumlah perusahaan perbankan yang tidak dipengaruhi variabel
DER, ROA, dan Makro ekonomi yang masuk ke dalam portofolio optimal berjumlah 5 perusahaan perbankan, yaitu MAYA, MEGA,
BBRI, BSWD, dan BVIC. Dari kelima perusahaan perbankan yang pada awalnya masuk ke dalam portofolio optimal hanya bank MAYA
yang betahan tetap masuk ke dalam portofolio optimal setelah dipengaruhi oleh variabel DER, ROA, dan Makro ekonomi, hal ini
dikarenakan variabel tersebut bersama-sama memberikan pengaruh kepada return saham Bank MAYA, secara parsial hanya variable DER
yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham Bank MAYA, namun nilai koefisien determinasi R
2
cukup tinggi, yaitu 67.4. yang artinya 67.4 return saham perusahaan MAYA
dipengaruhi oleh variabel DER, ROA, dan Makro ekonomi. Sedangkan sisanya 100-67.4 = 32.6 dipengaruhi oleh factor
lain. Sedangkan perusahaan yang lainnya MEGA, BBRI, BSWD,
dan BVIC tidak masuk ke dalam portofolio optimal setelah dipengaruhi oleh variabel DER, ROA, dan Makro ekonomi. Hal
tersebut dikarenakan oleh jumlah variabel independent yang memberikan pengaruh terhadap return saham pada keempat
perusahaan tersebut. Di bawah ini dapat dilihat variabel apa saja yang memberikan pengaruh kepada empat perusahaan tersebut.
Tabel 4.7 Variabel Bebas Dan Koefisien Determinasi
No Nama
Bank Variabel Bebas
R
2
1 MEGA
DER 35.20 2
BBRI ROA, Kurs, dan Deposito
55.50 3
BSWD Deposito 37.20
4 BVIC
Kurs dan Deposito 38.60
Sumber: diolah dari idx monthly 2005-2008
Berdasarkan table 4.7, terlihat bahwa ada tiga perusahaan yang memiliki nilai R
2
yang kurang baik, yaitu MEGA 35.2, BSWD 37.2, dan BVIC 38.6 dan variable independent yang
memberikan pengaruh terhadap return saham perusahaan tersebut juga sedikit. Selain keempat perusahaan tersebut, ada satu perusahaan yang
memiliki potensi untuk masuk ke dalam portofolio optimal, yaitu BBRI. Hal ini terbukti dengan adanya pengaruh variable ROA, Kurs,
dan Deposito terhadap return saham BBRI dan namun nilai koefisien determinasinya kurang tinggi, yaitu 55.5 yang berarti hampir
setengah return saham BBRI dipengaruhi oleh factor lain selain variable independent yang telah ditentukan. Sehingga keempat
perusahaan perbankan tersebut tidak masuk ke dalam portofolio optimal.
Keempat perusahaan tersebut digantikan oleh dua perusahaan lain, yaitu BNII dan BBNI. Kedua perusahaan tersebut bisa masuk ke
dalam portofolio optimal karena return saham dua perusahaan tersebut dipengaruhi oleh hampir seluruh variable independent, kecuali inflasi.
Walaupun nilai koefisien determinasi dari kedua perusahaan tersebut masih kurang baik, yaitu BNII 59.7 dan BBNI 54.2. Data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
4. Analisis Uji Perbedaan Saham Yang Masuk Dalam Portofolio Optimal
Setelah mendapatkan perusahaan-perusahaan yang masuk ke dalam portofolio optimal dengan dipengaruhi atau tidak dipengaruhi