dalam penelitian ini diantaranya turbiditas, konduktifitas, kadar logam Cd, Cr, Mn, BOD, DO, total koliform, dan pH.
1.2. Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini, dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1.
Apakah serbuk biji kelor Moringa oleifera memiliki kemampuan sebagai koagulan dan flokulan pada air limbah yang berasal dari industri tekstil dan air
tanah? 2.
Apakah penggunaan serbuk biji kelor Moringa oleifera sebagai koagulan dan flokulan dapat memperbaiki kualitas air limbah dan air tanah, berdasarkan
parameter turbiditas, konduktifitas, kadar logam Cd, Cr, Mn, BOD, DO, total koliform dan pH?
3. Berapakah dosis penggunaan serbuk biji kelor Moringa oleifera yang
optimal untuk memperbaiki kualitas air limbah dan air tanah, berdasarkan parameter turbiditas, konduktifitas, kadar logam Cd, Cr, Mn, BOD, DO,
total koliform dan pH?
1.3. Hipotesa
1. Serbuk biji kelor Moringa oleifera memiliki kemampuan sebagai koagulan
dan flokulan pada air limbah yang berasal dari industri tekstil dan air tanah. 2.
Serbuk biji kelor Moringa oleifera dapat digunakan sebagai koagulan dan flokulan, menggantikan koagulan alum atau PAC untuk memperbaiki kualitas
air limbah dan air tanah.
3
1.4. Tujuan Penelitian
1. Mengamati pengaruh penggunaan serbuk biji kelor Moringa oleifera
sebagai koagulan dan flokulan pada pengolahan air limbah yang berasal dari industri tekstil dan air tanah.
2. Menganalisis dosis optimal penggunaan serbuk biji kelor Moringa oleifera
untuk memperbaiki kualitas air limbah dan air tanah, berdasarkan parameter turbiditas, konduktifitas, kadar logam Cd, Cr, Mn, BOD, DO, total koliform
dan pH.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi bahwa serbuk biji Moringa oleifera memiliki kemampuan sebagai
biokoagulan dalam memperbaiki kualitas air limbah dan air tanah untuk menggantikan koagulan sintetik yang biasa digunakan.
1.6. Pembatasan Masalah
Biji kelor Moringa oleifera yang digunakan sebagai koagulan adalah supernatan dari serbuk biji kelor Moringa oleifera yang telah dilarutkan dalam
aquades.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA