Sejarah berdiri SMA Islam Harapan Ibu Pondok Pinang Strategi Pengajaran SMA Islam Harapan Ibu

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah berdiri SMA Islam Harapan Ibu Pondok Pinang

SMA Islam Harapan Ibu Pondok Pinang didirikan pada tahun 1979 dan mulai beroperasi sekitar tahun 1985, dengan status kepemilikan tanah milik Yayasan Harapan Ibu Pondok Pinang, yang berlokasi di Jl. H. Banan No 1, Komplek Deplu, Ciputat Raya, Pondok Pinang Jakarta Selatan. SMA Islam Harapan Ibu berdiri pada tanggal 25 Juli 1985, bertepatan dengan berdirinya SLTP Harapan Ibu. Pada saat itu unit TK dan SD sudah ada terlebih dahulu dengan usia 5 dan 4 tahun. Gedung yang dipergunakan saat itu masih berkapasitas rendah, yaitu baru 1 lantai dan itupun belum terbangun seluruhnya masih Letter U karena itu, pemakaiannya bergantian, di mana unit SMU saat itu masih bernama SMA menggunakan gedung tersebut pada siang hari. Jumlah siswa yang terdapat pada saat itu 10 orang dengan perincian 9 siswa laki-laki dan 1 siswi perempuan. Meski dalam periode prihatin dengan kondisi siswa yang sedikit dan fasilitas yang sangat minim, perjalanan para guru yang penuh perjuangan dan pengorbanan, setahap demi setahap unit SMU mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari tabel perkembangan dari tahun ke tahun. Adapun kepala sekolah Pimpinan yang pernah menjabat di SMU Islam Harapan Ibu, sejak berdirinya hingga kini adalah :

2. Strategi Pengajaran SMA Islam Harapan Ibu

a. Menerapkan metode belajar yang melibatkan partisipasi aktif murid,yaitu metode yang dapat meningkatkan motivasi murid karena seluruh dimensi siswa terlibat secara aktif dengan diberikan materi pelajaran yang kongkrit, bermakna serta relavan dalam konteks 43 kehidupannya student active learning, contektual learning,inquiry_based learning, integrated learning b. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif condusive learning community sehingga anak dapat belajar dengan efektif di dalam suasana yang memberikan rasa aman, penghargaan, tanpa ancaman dan memberikan semangat. c. Memberikan pendidikan budi pekerti karakter akhlakul karimah secara eksplisit, sistematis dan berkesinambungan dengan melibatkan aspek fisik, emosi, sosial, kreativitas, spiritual dan intelektual siswa secara optimal. d. Metode pengajaran yang memperhatikan keunikan masing-masing anak,yaitu menerapkan kurikulum yang melibatkan juga seluruh dimensi aspek kecerdasan individu siswa.

3. Visi dan Misi Pendidikan