9 c. Untuk menemukan bukti empiris apakah faktor kondisi keuangan
perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kemungkinan penerimaan opini going concern.
d. Untuk menemukan bukti empiris apakah faktor opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap kemungkinan penerimaan
opini going concern.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai berikut:
a. Manfaat Akademisi Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi bagi perkembangan teori di Indonesia, khususnya mengenai masalah going concern. Penelitian ini diharapkan
pula dapat menambah khasanah pengetahuan dan pemahaman serta dapat dijadikan sebagai referensi pengetahuan, bahan diskusi, dan
bahan kajian lanjut bagi pembaca tentang masalah yang berkaitan dengan Opini Going Concern.
b. Manfaat Praktis 1 Bagi Akuntan Publik
Bagi praktisi akuntan publik terutama bagi auditor dalam memberikan penilaian keputusan opini audit yang mengacu pada
kelangsungan hidup going concern perusahaan di masa yang
10 akan datang. Hal ini dengan memperhatikan kondisi keuangan dan
non keuangan pada perusahaan. 2 Bagi Manajemen Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi manajemen untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang akan dijalankan oleh
perusahaan serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh top manajemen.
11
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Landasan Teori 1. Pengertian Auditing
Ada beberapa definisi audit yang diberikan oleh beberapa ahli di bidang akuntansi, diantaranya:
Menurut Arens, Elder, Beasley, dan Jusuf 2010:4 definisi auditing adalah sebagai berikut:
“Auditing is the accumulation an evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of
correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person”.
Artinya auditing adalah pengumpulan dan penilaian bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara
informasi tersebut dan kriteria yang ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.
Sedangkan menurut Boynton dan Johnson 2006:6 definisi audit adalah:
“A systemic process of objectively obtaining and evaluating evidence regarding assertion about the degree of correspondence
between those
assertion and
established criteria
and communicating the result to the interested users”.
Artinya Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif yang berhubungan
dengan asersi-asersi tentang tindakan-tindakan dan peristiwa-peristiwa
12 ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut
dengan kriteria yang ditetapkan serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pengguna informasi tersebut.
Auditing menurut Agoes 2004:3 adalah sebagai berikut: “Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis
dan sistematis oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun untuk manajemen, beserta catatan-
catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran Laporan
Keuangan tersebut”.
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan pengertian auditing adalah pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang dilakukan
secara sistematis dan dilakukan oleh orang yang independen yang bertujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan.
2. Jenis Audit