Hubungan antara opini audit tahun sebelumnya dengan penerimaan opini

38 tahun berjalan, dan defisit saldo laba tahun berjalan. Jadi, apabila perusahaan memiliki indikator-indikator tersebut, maka perushaan memiliki probabilitas menerima opini going concern. Hasil penelitian Praptitorini dan Indira 2007:16 memperlihatkan hasil yang konsekuen dengan penelitian yang dilakukan oleh pramudita 2010:53. Penelitian ini menunjukan bahwa prediksi kebangkrutan berpengaruh positif terhadap penerimaan opini going concern. berarti bahwa perusahaan yang cenderung menerima opini going concern adalah perusahaan yang kondisi keuangannnya tidak sehat. Ha 3 : kondisi keuangan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.

4. Hubungan antara opini audit tahun sebelumnya dengan penerimaan opini

going concern Perusahaan yang menerima opini going concern akan berdampak pada kemunduran harga saham, kesulitan dalam meningkatkan modal pinjaman, ketidakpercayaan investor, kreditur, pelanggan, dan karyawan. Perusahaan dengan opini going concern akan semakin mengalami keterpurukan baik dari segi keuangan maupun eksistensinya dimata masyarakat. Kesulitan keuangan financial distressed pada perusahaan yang menerima opini audit going concern akan semakin parah apabila tidak ada tindakan perbaikan yang radikal dan efektif sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapai perusahaan. Menurut Tamba dan Siregar 2008:3 auditor lebih sering mengeluarkan opini audit going 39 concern jika opini audit tahun sebelumnya yang diterima perusahaan adalah opini going concern. Oleh karena itu, ketika perusahaan menerima opini going concern pada tahun sebelumnya, maka kecenderungannya perusahaan tersebut akan mendapatkan opini serupa going concern pada tahun berjalan Praptitorini dan Indira, 2009:17. Hasil penelitian Praptitorini dan Indira 2007:23 menunjukkan opini audit going concern yang diterima auditee pada tahun sebelumnya berpengaruh secara signifikan terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern oleh auditor pada auditee. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji regresi logistik yang menunjukkan angka probabilitas 0,000 yang berada di bawah signifikansi 0,05. Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil penelitian Setyarno dkk. 2007, Santosa dan Wedari 2007. Ha 4 : opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 40

C. Penelitian Terdahulu

Adapun hasil perbedaan dan persamaan penelitian sekarang dengan sebelumnya adalah: Tabel 2.1 Hasil Penelitian Opini Audit Going Concern No Peneliti Sampel Variabel Alat Analisis Hasil Penelitian 1 Chen and Church 1992 127 Perusahaan 6 Rasio Keuangan dan Status Default Hutang Regresi Logistik Variabel keuangan merupakan indikator yang penting untuk memprediksi penerimaan opini audit going concern. 2 Eko Budi Setyarno dan Indira Januarti Faisal 2006 295 Perusahaan Manufaktur 4 rasio keuangan dan 3 rasio non keuangan Regresi Logistik Variabel kondisi keuangan perusahaan dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 3 Arga Fajar Santoso dan Linda Kusuman ing Wedari 2006 310 Perusahaan Manufaktur 3 Rasio Keuangan dan 2 non Keuangan Regresi Logistik Kondisi keuangan dengan The Altman Model dan Springate Model, Opini tahun sebelumnya berpengaruh signifikan Bersambung pada halaman selanjutnya 41 Tabel 2.1 lanjutan No Peneliti Sampel Variabel Alat Analisis Hasil Penelitian 4 Mirna Dyah Praptitorini dan Indira Januarti 2007 348 Perusahaan Manufaktur 2 Rasio Keuangan dan 5 non keuangan Regresi Logistik terhadap penerimaan opini going concern. Variabel kondisi keuangan, debt default, dan opini tahun sebelumnya berpengaruh signifikan. Sedangkan opinion shopping memiliki pengaruh yang negatif terhadap penerimaan opini going concern. 5 Ginanjar Satria Febriandito 2008 65 Perusahaan Perbankan 1 Rasio Keuangan dan 2 non keuangan Regresi Logistik Kondisi keuangan perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap penerimaan opini going concern. Bersambung pada halaman selanjutnya 42 Tabel 2.1 lanjutan No Peneliti Sampel Variabel Alat Analisis Hasil Penelitian 6 Brian Pramudita 2010 130 Perusahaan Manufaktur 1 Rasio Keuangan dan 3 non keuangan Regresi Logistik Variabel kondisi keuangan, debt default, dan opini tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini going concern. Sumber: diolah dari berbagai refrensi 43

D. Kerangka Pemikiran

Dari uraian di atas dapat dijelaskan pada bagan sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Judul Pengaruh Debt Default, Opinion Shopping, Kondisi keuangan Perusahaan dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Krisis Ekonomi di Indonesia Tahun 1997 Metode Analisis : Model Regresi Logistik Opini Audit Going Concern Y Debt Default X 1 Opinion Shopping X 2 Kondisi Keuangan Perusahaan X 3 Opini Audit Tahun Sebelumnya X 4 Perusahaan Sektor Manufaktur di BEI Hasil Pengujian dan Pembahasan Kesimpulan, Implikasi dan Saran 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan atau emiten yang memperoleh opini going concern dan opini non going concern dengan time series penelitian selama 5 tahun yaitu periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2009 pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia BEI.

B. Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini, peneliti memilih seluruh auditee manufaktur yang tecata di Bursa Efek Indonesia BEI sebagai populasi yang akan diteliti. Metode yang digunakan untuk pemilihan sampel adalah purposive sampling. Penelitian secara purposive sampling mengindikasikan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan representasi dari populasi yang ada serta sesuai dengan tujuan dari penelitian. Kriteria sampel dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang listing di BEI tahun 2005-2009 2. Menerbitkan laporan keuangan auditan selama tahun 2005-2009. 3. Auditee tidak keluar delisting pada periode penelitian. 4. Laporan keuangan diterbitkan dengan menggunakan mata uang rupiah. 45

C. Metode Pengumpulan Data

Horison waktu yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah studi time series. Dimana studi ini lebih menekankan pada data penelitian berupa data rentetan waktu. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan selama periode 2005-2009. Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data dokumenter, yaitu laporan keuangan auditee manufaktur yang tercatat di BEI selama periode 2005-2009. Data dokumenter dalam penelitian ini dapat menjadi bahan atau dasar analisis data yang kompleks yang dikumpulkan melalui metode observasi dan analisis dokumen. Sumber data yang didapat penulis dalam melakukan penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data dokumenter yang dipublikasikan untuk umum. Data sekunder dalam penelitian adalah laporan keuangan selama periode 2005-2009 yang diterbitkan oleh auditee manufaktur yang tercatat di BEI.

D. Metode Analisis Data dan Uji Hipotesis

1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam bentuk tabel numeric ataupun grafik, sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Analisis deskriptif 46 memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai frekuensi, tendensi sentral mean, median, modus, disperse standar, deviasi, dan varian maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness kemencengan distribusi dan koefisien korelasi antar variabel penelitian. Penelitian ini memakai nilai maksimum, minimum, rata-rata, sum, dan menjelaskan analisis deskriptif. 2. Pengujian Hipotesis Pengujian ke empat hipotesis dilakukan dengan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik logistic regression, yang variabel bebasnya merupakan kombinasi antara metric dan non metric nominal untuk menguji pengaruh debt default, opinion shopping, dan kondisi keuangan perusahaan, serta opini audit tahun sebelumnya sebagai variabel kontrol terhadap penerimaan opini audit going concern. Teknik analisis ini tidak memerlukan lagi uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya Ghozali, 2009:261 Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dengan logistic regression adalah sebagai berikut. a.Jika hasil signifikasinya 0,05 maka Ha diterima. b.Jika hasil signifikasinya 0,05 maka Ha ditolak. SPSS menyediakan prosedur regresi logistik yaitu: Regresi Logistik Binner Binary Logistic Regression, adalah regresi logistik dimana variabel dependennya berupa variabel dikotomi atau variabel 47 biner. Contoh: variabel dikotomi atau varibel biner adalah sukses-gagal, ya-tidak, benar-salah, hadir-bolos, pria-perempuan dan seterusnya. Model regresi logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagai berikut: Keterangan: LN GC GC − 1 = Dummy variabel opini audit kategori 1 untuk auditee dengan opini audit going concern GCAO dan 0 untuk auditee dengan opini audit non going concern NGCAO. α = Konstanta β1 DD = Debt default sebagai variabel dummy, 1 jika perusahaan dalam keadaan default, dan 0 jika tidak β2 OS = Opinion shopping sabagi variabel dummy, 1 jika perusahaan berpindah auditor, dan 0 jika tidak β3 Z score = Kondisi keuangan perusahaan yang diproksikan dengan menggunakan model prediksis kebangkrutan β4 OATS = Opini audit yang diterima pada tahun sebelumnya kategori 1 bila opini audit going concern GCAO, 0 bila bukan NGCAO ε = Kesalahan Residual LN GC GC − 1 = α + β1 DD + β2 OS + β3 Z score + β4 OATS + ε 48 Dengan Model Pergantian Auditor Lennox, 2002:14 adalah sebagai berikut: OS = θ + θ 1 GC 1 -GC + ε Keterangan: GC 1 -GC = variabel opinion shopping yang menangkap dampak perbedaan pelaporan arena keputusan pergantian auditor

E. Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan dua kelompok variabel yaitu variabel terikat Dependent Varabel dan variabel bebas Independent Variabel. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah variabel dummy. Dimana kategori 1 untuk auditee yang menerima opini audit going concern dan kategori 0 untuk auditee yang menerima opini audit non going concern. Variabel independen terdiri atas debt default, opinion shopping, kondisi keuangan perusahaan dan opini audit tahun sebelumnya. Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Dependen Opini audit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 86 82

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Conern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 34 96

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT, DAN OPINI AUDIT GOING CONCERN TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN DI INDONESIA

0 25 54

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

0 6 25

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

2 13 73

PENGARUH KUALITAS AUDIT, OPINION SHOPPING, DEBT DEFAULT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

0 6 74

ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Co

0 8 15