Variabel Dependen Opini audit Variabel Independen a.

48 Dengan Model Pergantian Auditor Lennox, 2002:14 adalah sebagai berikut: OS = θ + θ 1 GC 1 -GC + ε Keterangan: GC 1 -GC = variabel opinion shopping yang menangkap dampak perbedaan pelaporan arena keputusan pergantian auditor

E. Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan dua kelompok variabel yaitu variabel terikat Dependent Varabel dan variabel bebas Independent Variabel. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah variabel dummy. Dimana kategori 1 untuk auditee yang menerima opini audit going concern dan kategori 0 untuk auditee yang menerima opini audit non going concern. Variabel independen terdiri atas debt default, opinion shopping, kondisi keuangan perusahaan dan opini audit tahun sebelumnya. Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Dependen Opini audit

going concern Opini audit going concern merupakan opini audit modifikasi yang dalam pertimbangan auditor terdapat ketidakmampuan atau ketidakpastian atas kelangsungan hidup perusahaan dalam menjalankan operasinya SPAP, 2001. 49 Termasuk dalam opini audit going concern ini adalah opini going concern unqualified dan going concern disclaimer opinion. Opini audit going concern diberi kode 1, sedangkan opini audit non going concern diberi kode 0.

2. Variabel Independen a.

Debt Default Debt default atau kegagalan membayar hutang didefinisikan sebagai kelalaian atau kegagalan perusahaan untuk membayar hutang pokok atau bunganya pada saat jatuh tempo Chen dan Church, 1992. Variabel dummy digunakan 1 = stasus debt default, 0 = tidak debt default untuk menunjukan apakah perusahaan dalam keadaan default atau tidak sebelum pengeluaran opini audit.

b. Opinion Shopping

Opinion shopping didefinisikan sebagai perpindahan atau pergantian auditor KAP yang dilakukan oleh perusahaan klien. Variabel opinion shopping menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan klien mengganti auditornya, maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien tidak mengganti auditornya, maka diberikan nilai 0. 50

c. Kondisi Keuangan Perusahaan Alman Model 1968

Z = 1.2Z1 + 1.4Z2 + 3.3Z3 + 0.6Z4 + 0.999Z5 Z1 = working capitaltotal asset Z2 = retained earningstatal asset Z3 = earnings before interest and taxestotal asset Z4 = market capitalizationbook value of debt Z5 = salestotal asset

d. Opini audit tahun sebelumnya

Didefinisikan sebagai opini audit yang diterima oleh auditee pada tahun sebelumnya.Variabel dummy digunakan, opini audit going concrn GCAO diberi kode 1, sedangkan opini audit non going concern NGCAO diberi kode 0. 51 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Konsep Sub variabel Indikator Sumber data Skala ukuran Alat analisis Variabel Dependen Y : Opini Audit Going Concern Opini audit modifikasi yang dalam pertimbangan auditor terdapat ketidakmampuan atau ketidakpastian atas kelangsungan hidup perusahaan dalam menjalankan operasinya - Mendapatkan opini audit going concern atau tidak mendapatkan opini audit going concern Sekunder Nominal Regresi Logistik Variabel Independen X: X 1 : Debt Default Kegagalan perusahaan untuk membayar hutang pokok atau bunganya pada saat jatuh tempo - Terjadi debt default di perusahaan atau tidak terjadi debt default Sekunder Nominal Regresi Logistik X 2 : Opinion Shopping Perpindahan atau pergantian auditor KAP yang dilakukan oleh perusahaan klien - Melakukan pergantian KAP atau tidak melakukan pergantian KAP Sekunder Nominal Regresi Logistik X 3 : Kondisi Keuangan Perusahaan Kondisi keuangan perusahaan yang dihitung berdasarkan The Altman Model 1968 - Z’ = 1.2Z1 + 1.4Z2 + 3.3Z3 + 0.6Z4 + 0.999Z5 Z1 = working capitaltotal asset Z2 = retained earningstotal asset Z3 = earnings before interst Sekunder Rasio Regresi Logistik Bersambung pada halaman berikutnya 52 Tabel 3.1 Lanjutan Variabel Konsep Sub variabel Indikator Sumber data Skala ukuran Alat analisis and taxestotal asset Z4 = market capitalizationbook value of debt Z5 = salestotal asset X 4 : Opini Audit Tahun Sebelumnya Opini audit yang diterima oleh auditee pada tahun sebelumnya - Mendapatkan opini GCAO atau NGCAO Sekunder Nominal Regresi Logistik Sumber: data yang diolah, 2010 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Obyek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2005-2009. Sektor Manufaktur dipilih karena memiliki jumlah perusahaan yang listing paling banyak dibandingkan sektor-sektor lain dan industri manufaktur memiliki kontribusi besar pada PDB Produk Domestik Bruto. Pemilihan BEI sebagai populasi penelitian ini dengan alasan bahwa BEI merupakan bursa efek terbesar dan representatif di Indonesia sesuai dengan tema penelitian yaitu dari tahun 2005-2009, hal ini dikarenakan pada periode waktu tersebut keadaan Indonesia sangat rentan terhadap dampak ekonomi global yang terjadi, terutama pasca pemberlakuan ASEAN Free Trade Area ACFTA yang menjatuhkan industri manufaktur di Indonesia. Perekonomian mengalami keterpurukan, sehingga banyak perusahaan yang dinyatakan pailit. Adapun tahun penelitian ini terdiri atas 5 lima periode, dimana sampel yang dipilih dari populasi menggunakan teknik purposive sampling, yaitu berdasarkan kriteria tertentu. Pemilihan populasi pada sektor manufakur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu karena industri manufaktur memiliki jumlah perusahaan yang listing paling 54 banyak dibandingkan sektor-sektor lain, serta meningkatnya barang impor mengakibatkan industri manufaktur kian tersungkur karena lemahnya pengusaan dan penerapan teknologi, rendahnya kualitas sumber daya manusia dan mahalnya biaya produksi sehingga sulit bersaing dengan produk impor. Tahun 2009, BPS Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa manufaktur hanya tumbuh 2,1 persen, jauh lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan neraca perdagangan manufaktur Indonesia terhadap China mengalami defisit sebesar USD 4996,8 Juta Latif, 2010:2. Keterpurukan ini menyebabkan industri manufaktur sulit meningkatkan labanya atau merugi sehingga mendapatkan opini audit going concern.

2. Deskripsi Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 86 82

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Conern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 34 96

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT, DAN OPINI AUDIT GOING CONCERN TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN DI INDONESIA

0 25 54

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

0 6 25

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

2 13 73

PENGARUH KUALITAS AUDIT, OPINION SHOPPING, DEBT DEFAULT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

0 6 74

ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Co

0 8 15