Hubungan opinion shopping dengan penerimaan opini going concern Hubungan kondisi keuangan perusahaan dengan penerimaan opini going concern

36 kelangsungan hidup suatu perusahaan. Dalam masa krisis, dimulai tahun 1997, terjadi fluktuasi nilai tukar mata uang rupiah. Hal ini mengakibatkan jumlah hutang perusahaan dalam mata uang asing meningkat secara signifikan,disamping itu banyak perusahaan yang mengalami rugi operasi, dan realisasi penjualan pun anjlok. Akhirnya, keadaan ini mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban pokok dan beban bunga serta terjadi rugi selisih kurs. Likuiditas pun terganggu. Penelitian yang dilakukan chen dan church 1992 juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Praptitorini dan Indira 2007:17 yang mengatakan bahwa variabel debt default berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Ha 1 : Debt default berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern

2. Hubungan opinion shopping dengan penerimaan opini going concern

Penelitian dengan topik opini going concern terus dilakukan. Perkembangan baru mengenai topik ini adalah adanya fenomena opinion shopping. Lennox 2000:336 menggunakan model pelaporan audit untuk memprediksi opini yang tidak diteliti dan menguji dampaknya pada pergantian auditor. Hasil dari metode ini berkesimpulan bahwa perusahaan-perusahaan di Inggris melakukan praktik opinion shopping. Lennox berpendapat bahwa perusahaan yang mengganti auditor switching auditor menurunkan kemungkinan mendapatkan opini audit yang tidak 37 diinginkan, daripada perusahaan yang tidak melakukan pergantian auditor. Perusahaan yang berhasil dalam opinion shopping melakukan pergantian auditor dengan harapan mendapat unqualified opinion dari auditor baru. Penelitian yang dilakukan oleh Praptitorini dan Indira 2007:16 memperoleh hasil yang tidak konsekuen dengan penelitian yang dilakukan oleh lennox 2000:336. Hasil penelitian Praptitorini dan Indira 2007:16 menunjukan bahwa perusahaan di Indonesia cenderung tidak menerima opini going concern ketika mempertahankan auditornya disimpulkan dari koefisien variabel opinion shopping yang bertanda positif. Ini memberikan bukti bahwa kondisi di Indonesia lebih sesuai dengan praktik opinion shopping yang dikemukakan oleh Teoh 1992, yaitu cara yang pertama, argument ancaman pergantian auditor. Dan auditor akhirnya mengeluarkan opini non going concern untuk mempertahankan kliennya tersebut. Ha 2 : Opinion shopping berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern

3. Hubungan kondisi keuangan perusahaan dengan penerimaan opini going concern

Hasil penelitian yang dilakukan pramudita 2010:53 menunjukan bahwa kondisi keuangan yang dihitung dengan metode kebangkrutan revised Z-Score berpengaruh positif terhadap penerimaan opini going concern. kondisi keuangan perusahaan dikatakan bermasalah jika perusahaan memiliki beberapa indikator seperti total modal negatif, arus kas negatif, pendapatan operasi negatif, modal kerja negatif, kerugian 38 tahun berjalan, dan defisit saldo laba tahun berjalan. Jadi, apabila perusahaan memiliki indikator-indikator tersebut, maka perushaan memiliki probabilitas menerima opini going concern. Hasil penelitian Praptitorini dan Indira 2007:16 memperlihatkan hasil yang konsekuen dengan penelitian yang dilakukan oleh pramudita 2010:53. Penelitian ini menunjukan bahwa prediksi kebangkrutan berpengaruh positif terhadap penerimaan opini going concern. berarti bahwa perusahaan yang cenderung menerima opini going concern adalah perusahaan yang kondisi keuangannnya tidak sehat. Ha 3 : kondisi keuangan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.

4. Hubungan antara opini audit tahun sebelumnya dengan penerimaan opini

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 86 82

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Conern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 34 96

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT, DAN OPINI AUDIT GOING CONCERN TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN DI INDONESIA

0 25 54

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

0 6 25

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

2 13 73

PENGARUH KUALITAS AUDIT, OPINION SHOPPING, DEBT DEFAULT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

0 6 74

ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Co

0 8 15