12 ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut
dengan kriteria yang ditetapkan serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pengguna informasi tersebut.
Auditing menurut Agoes 2004:3 adalah sebagai berikut: “Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis
dan sistematis oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun untuk manajemen, beserta catatan-
catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran Laporan
Keuangan tersebut”.
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan pengertian auditing adalah pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang dilakukan
secara sistematis dan dilakukan oleh orang yang independen yang bertujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan.
2. Jenis Audit
Menurut Kell, Johnson dan Boynton 2003:8-9 terdapat tiga jenis audit yang pada umumnya menunjukan karakteristik kunci yang tercakup
dalam definisi audit. Jenis-jenis audit tersebut adalah sebagai berikut: a. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan sesuai dengan
kriteria-kriteria tertentu. Kriteria tersebut adalah prinsip akuntansi yang berterima umum PABU.
13 b. audit operasional
Audit operasional merupakan penelaahan atas bagian manapun dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai
efisiensi dan efektivitasnya. Pada saat selesainya audit operasional, auditor akan memberikan sejumlah saran kepada manajemen untuk
memperbaiki jalannya operasi perusahaan. c. audit ketaatan
Audit ketaatan bertujuan untuk mempertimbangkan apakah auditee klien telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah
ditetapkan pihak yang memiliki otoritas lebih tinngi.
3. Standar Auditing
Menurut IAI Ikatan Akuntan Indonesia 2001:150.1, Standar auditing berbeda dengan prosedur auditing, yaitu ”prosedur” berkaitan
dengan tindakan yang harus dilaksanakan, sedangkan “standar” berkaitan dengan kriteria atau ukuran mutu kinerja tindakan tersebut, dan berkaitan
dengan tujuan yang hendak dicapai melalui penggunaan prosedur tersebut. Standar auditing, yang berbeda dengan prosedur auditing, tidak hanya
berkaitan dengan kualitas profesional auditor namun juga berkaitan dengan pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan auditnya dan dalam
laporannya. Terdapat tiga standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia yaitu: standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan.
14 a. Standar Umum
1 Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
2 Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
3 Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan
seksama. b. Standar Pekerjaan Lapangan
1 Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.
2 Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh unutk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup
pengujian yang akan dilakukan. 3 Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keungan yang
diaudit. c. Standar Pelaporan
1 Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum di
Indonesia.
15 2 Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan
prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. 3 Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. 4 Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan
keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan
tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.
4. Laporan Auditor