45
3.3 Jujutsu Dewasa Ini
Jujutsu dalam perkembangannya terbagi kepada koryu aliran tua dan aliran modern gendai budo. Aliran tua merupakan aliran yang didirikan sebelum
tahun 1868. Pada aliran ini silsilah keturunan sangat dijaga ketat dan tekniknya juga dipertahankan semurni mungkin tanpa modifikasi sedikitpun. Bisa dikatakan
bahwa hampir tidak mungkin menjumpai praktisi-praktisi aliran kuno dan murni di luar Jepang karena kebanyakan guru jujutsu kuno yang masih aktif di Jepang
sangat keberatan untuk mengajari orang-orang non-Jepang, terutama yang tidak memiliki surat rekomendasi dari orang-orang yang terhormat untuk dapat belajar
jujutsu kuno. Di Jepang hanya grup Nihon Jujutsu Kyokai dibawah asuhan Fumon Tanaka dan Kaminaga Shigemi, grup Kokusai Jujutsu Renmei dibawah
asuhan Manaka Unsui dan Bujinkan Dojo dibawah asuhan Hatsumi Masaaki yang mau menerima siapa saja untuk mempelajari Shinden Fudo-ryu, Hontai
Takagi Yoshin-ryu, dan Kuki Shin-ryu Haryo 2006:13. Selanjutnya aliran modern yang merupakan aliran yang berakar pada aliran
kuno dan silsilah keturunannya masih dapat dibuktikan tetapi tekniknya sebagian telah dimodifikasi untuk kondisi dunia modern namun biasanya sebagian tradisi
kuno juga masih dipertahankan. Rata-rata dari aliran modern masih berinduk ke Jepang. Terutama yang didirikan oleh bangsa Jepang sendiri seperti Hakko-ryu
ciptaan Okuyama, Kokodo-ryu ciptaan Yasuhiro Irie murid Okuyama dan Nihon Jujutsu didirikan oleh Sato Shizuya, mantan pelatih jujutsu di kedutaan Amerika
Serikat atau berada di luar negeri tetapi masih berafiliasi ke Jepang dan masih menerima bimbingan dari guru-guru Jepang, misalnya seperti perguruan Dentokan
dibawah asuhan Roy Hobbs, perguruan Hakko Denshin-ryu di bawah asuhan La
Universitas Sumatera Utara
46 Monica dan James Garcia serta perguruan Hakko Densho-ryu dibawah asuhan
Dennis Palumbo. Namun sebagian ada juga yang sudah berdiri sendiri atau independen dan
tidak berinduk ke Jepang, misalnya Danzan-ryu bersumber dari ajaran Okazaki Seichiro tetapi kemudian diturunkan kepada muridnya yang berkebangsaan
Amerika, Sigfried Kufferath, Brazilian Jujutsu bersumber dari ajaran Maeda Mitsuyo, tetapi kemudian diturunkan kepada Carlos dan Helio Gracie yang
berkebangsaan Brazil, Budoshin Jujutsu bersumber dari ajaran Seki Sanzo yang kemudian diturunkan ke George Kirby dan Yanagi-ryu bersumber dari Daito-ryu
yang diajarkan oleh Yoshida Kenji tetapi kemudian diturunkan kepada muridnya yang berkebangsaan Amerika bernama Don Angier.
Selain dua aliran di atas, pada masa ini muncul seni beladiri baru yang diciptakan dari penggabungan antara judo, karate, aikido dan beberapa beladiri
lain lalu hasil penggabungan ini diberi nama “Ju-Jitsu”, “Jiu-Jitsu” atau “Jujitsu”. Biasanya aliran semacam ini didirikan oleh orang non-Jepang dan kemungkinan
tidak dapat dibuktikan bahwa mereka benar-benar berasal langsung dari jujutsu murni karena tidak memiliki hombu atau kantor pusat di Jepang. Oleh karena itu,
hampir semua penganut aliran kombinasi ini juga tidak mempunyai hubungan afiliasi apa pun ke negeri Jepang walaupun memakai nama “Ju-jutsu”. Namun
para penganut paham jujutsu kombinasi ini biasanya mampu menggabungkan jurus-jurus judo atau jujutsu dan teknik beladiri dari negara non-Jepang sehingga
menjadi beladiri yang unik dan sesuai dengan keadaan di negara tersebut. Selain dikenal seni beladiri yang efektif, Jujutsu juga yang dikenal sebagai
induk dari seni beladiri Jepang lainnya. Banyak ahli seni beladiri yang
Universitas Sumatera Utara
47 mempelajari jujutsu secara mendalam, kemudian mengembangkannya menjadi
aliran tersendiri. Jigoro Kano mempelajari teknik kuncian dan pukulan dari Tenshin Shinyo Ryu Jujutsu dan bantingan dari Kito Ryu Jujutsu sebelum
mendirikan Judo di tahun 1882 Morihei Ueshiba sang pendiri Aikido sempat belajar Daito-ryu Aiki Jujutsu dibawah bimbingan Takeda Sokaku selama tahun
1919-1922. Sedangkan Otsuka Hironori telah mengusai Shindo Yoshin-ryu Jujutsu sejak tahun 1922 sebelum mendirikan Wado Ryu Karate pada tahun 1931
Choi Yung Sul dari Korea belajar Daito-ryu Aiki Jujutsu dan kemudian mendirikan seni beladiri Hapkido pada tahun 1947.
Para guru besar seni beladiri di atas mengambil teknik-teknik jujutsu dalam menyusun kurikulum seni beladirinya yang baru, sehingga teknik-teknik
yang digunakan dalam jujutsu banyak juga ditemui dalam seni beladiri Judo, Aikido, Hapkido, dan Karate. Walaupun demikian, aliran-aliran jujutsu yang ada
sekarang, terutama yang didirikan setelah tahun 1882 sudah tentu tidak dapat dianggap sebagai induk seni beladiri Judo, Aikido, Hapkido dan Karate. Bahkan
aliran-aliran jujutsu yang bersifat modern ini terkadang mengambil kembali jurus- jurus yang ada di dalam Judo, Aikido, Karate, dan juga seni dari beladiri negara
lain seperti Kungfu, Silat, dan Sambo untuk dikembangkan sesuai dengan perubahan jaman. Hal ini dapat dilihat pada teknik-teknik beladiri militer yang
yang banyak menggabungkan beberapa jenis beladiri termasuk jujutsu. Sejak jujutsu menyebar ke seluruh dunia, ada beberapa organisasi
Internasional yang didirikan untuk mengatur perkembangan seni beladiri Jujutsu, diantaranya American Judo and Jujitsu federation AJJF dengan tokoh seniornya
Prof. Lamar Fisher dan United States Sport Jujitsu Association dengan ketuanya
Universitas Sumatera Utara
48 Ernest Boggs yang berkedudukan di Amerika, Kokusai Jujutsu Renmei yang
berkedudukan Di Jepang dengan ketuanya Soke Tanemura Shoto dan Federacao De Jiu-Jitsu dengan ketuanya Robert Gracie yang berkedudukan di Brazil, World
Council of Jiu Jitsu Organization WCJJO yang berpusat di London Inggris. Badan-badan tersebut selain berwenang untuk mengatur perkembangan Jujutsu di
negaranya masing-masing juga berwenang untuk mengurusi cabang-cabang Jujutsu yang ada di luar negara mereka. Untuk memenuhi kebutuhan para
Jujutsuka untuk bertanding dan berkompetisi, di Amerika setiap tahun diadakan A.A.U Jujitsu Freestyle Competition, kejuaraan jujutsu yang diselenggarakan oleh
pemerintah Amerika dan terbuka untuk diikuti oleh hampir semua aliran Jujutsu dari seluruh Dunia.
Universitas Sumatera Utara
49
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Jujutsu adalah salah satu beladiri Jepang yang tertua yang kadang-kadang dilafalkan oleh orang non Jepang sebagai Jujitsu atau Jiujitsu. Jujutsu berasal dari
dua huruf kanji yaitu 柔 jū yang berarti lentur atau halus dan 術 jutsu
yang berarti seni atau teknik. Istilah Jujutsu sebetulnya bukan istilah atau nama dari suatu perguruan beladiri atau aliran beladiri saja tetapi Jujutsu adalah nama
dari berbagai aliran beladiri tangan kosong yang sudah ada di negara Jepang sejak tahun 1100, yaitu dipelopori oleh perguruan Daito-ryu Aiki Jujutsu yang didirikan
Shinra Saburo Minamoto Yoshimitsu seorang bangsawan dari kaum Samurai. Jujutsu adalah istilah generik atau istilah umum yang dipakai oleh beberapa
perguruan sekaligus, sama dengan istilah karate dan pencak silat. Sebagaimana karate yang terdiri atas bermacam-macam perguruan Wado-ryu, Shito-ryu, Goju-
ryu, Shotokan, Kyokushin dan sebagainya dan pencak silat yang juga terdiri atas bermacam-macam perguruan Merpati Putih, Harimurti, Nusantara, Setia Hati,
Tapak Suci, Perisai Sakti dan sebagainya maka jujutsu pun terdiri atas bermacam-macam perguruan seperti Kito-ryu, Tenjin Shinyo-ryu, Daito-ryu,
Yoshin-ryu, Hakko-ryu, Takenouchi-ryu, sosuishi-ryu, Ryoishinto-ryu, Kokodo- ryu, Shindo Yoshin-ryu, Takagi Yoshin-ryu, Araki-ryu dan lain-lain.
Jujutsu dalam perkembangannya terbagi kepada koryu aliran tua dan aliran modern gendai budo. Aliran Tua adalah aliran yang timbul sebelum tahun
1882. Pengajaran aliran ini bersifat tertutup dan rahasia, tidak sembarang orang
Universitas Sumatera Utara