Perumusan Masalah Ruang Lingkup Pembahasan Metode Penelitian

5 Sejak Jujutsu menyebar ke seluruh dunia, ada beberapa organisasi Internasional yang didirikan untuk mengatur perkembangan seni beladiri Jujutsu, diantaranya American Judo and Jujitsu federation AJJF dengan tokoh seniornya Lamar Fisher dan United States Sport Jujitsu Association dengan ketuanya Ernest Boggs yang berkedudukan di Amerika, Kokusai Jujutsu Renmei yang berkedudukan Di Jepang dengan ketuanya Soke Tanemura Shoto dan Federacao De Jiu-Jitsu dengan ketuanya Robert Gracie yang berkedudukan di Brazil, World Council of Jiu Jitsu Organization WCJJO yang berpusat di London Inggris. Badan badan tersebut selain berwenang untuk mengatur perkembangan Jujutsu di Negaranya masing masing juga berwenang untuk mengurusi cabang-cabang Jujutsu yang ada di luar negara mereka. Untuk memenuhi kebutuhan para Jujutsuka untuk bertanding dan berkompetisi, Di Amerika setiap tahun di adakan A.A.U Jujitsu Freestyle Competition, kejuaraan amatir yang diselenggarakan oleh pemerintah Amerika dan terbuka untuk diikuti oleh hampir semua aliran Jujutsu dari seluruh Dunia. Fenomena ini membuat penulis tertarik untuk mendalami lebih jauh tentang seni beladiri Jujutsu sehingga penulis memilih judul sebagai skripsi penulis yaitu: Jujutsu Dalam Sejarah Beladiri di Jepang.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis akan mencoba untuk menguraikan tentang defenisi, sejarah dan perkembangan beladiri Jujutsu yang berasal dari negara Jepang. Universitas Sumatera Utara 6 Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui dan menjawab permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu: 1. Bagaimana sejarah lahirnya Jujutsu di Jepang? 2. Bagaimana perkembangan Jujutsu hingga kini? 3. Bagaimana eksistensi Jujutsu saat ini?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Agar masalah penelitian ini tidak terlalu luas, maka masalah penelitian dibatasi. Dalam penulisan skripsi ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan yang difokuskan kepada: - Mendefinisikan Beladiri dan mendeskripsikan beladiri yang berasal dari Jepang. - Mendeskripsikan pengertian, teknik, aliran-aliran dan perkembangan Jujutsu. - Mendeskripsikan eksistensi Jujutsu dalam bentuk organisasi-organisasi pada dewasa ini.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1.4.1 Tinjauan Pustaka

Seni Beladiri adalah perpaduan unsur seni, teknik membeladiri, olahraga, serta olah batin spiritual yang didalamnya terdapat muatan seni budaya masyarakat dimana seni beladiri itu lahir dan berkembang. Perkembangan seni beladiri terus berlanjut seiring dengan berkembangnya seni budaya di masyarakat. Seni beladiri mempunyai peranan dalam memberikan kontribusi perkembangan seni budaya masyarakat di suatu daerah Haryo, 2005:V. Universitas Sumatera Utara 7 Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward B. Taylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa dan cipta masyarakat Wikipedia Indonesia. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia dan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Universitas Sumatera Utara 8 Seni adalah ekspresi jiwa. Sebuah karya seni yang dilahirkan oleh seorang seniman, merupakan hasil pemikiran yang diperkaya oleh pengalaman, yang diwujudkan kedalam bentuk-bentuk tertentu sesuai dengan bidang seni yang ditekuninya. Sedangkan secara luas, seni dapat dimaknai sebagai suatu keahlian mengekspresikan ide-ide dan pemikiran mengenai estetika, termasuk imajinasi serta kemampuan mewujudkan penciptaan karya seni berbentuk benda, suasana, gerakan, atau karya yang mampu menimbulkan rasa indah Haryo, 2005:9. Seni beladiri maknanya mencakup semua konsep berupa keindahan gerak seni, olahraga pembentukan fisik dan olah batin spiritual. Maka dengan perpaduan dari ketiga unsur diatas, diramu oleh seorang seniman beladiri menjadi sebuah karya. Jujutsu (柔術)adalah nama generik yang dikenakan kepada bermacam- macam seni beladiri tangan kosong yang diciptakan oleh bangsa Jepang sebelum tahun 1868 [selain sumo] Haryo, 2006:3.

1.4.2 Kerangka Teori

Penelitian ini lebih mengarah pada penelitian kebudayaan. Kebudayaan selalu bersifat sosial dan historik. Sosial karena tidak ada budaya perseorangan, namun meliputi kelompok manusia suku dan bangsa. Historik karena suatu budaya pasti memiliki akar budaya. Menurut Ratna 2004:66, pendekatan historis melihat konsekuensi karya sastra sebagai sarana untuk memahami aspek-aspek kebudayaan yang lebih luas dimana karya sastra adalah gambaran kehidupan masyarakat di zamannya. Dalam perjalanan historisnya Jujutsu mengalami perkembangan yang tidak hanya di Universitas Sumatera Utara 9 negaranya saja melainkan sampai keseluruh dunia dan melahirkan aliran-aliran baru. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui dan memahami sejarah Jujutsu sebagai seni beladiri tradisional Jepang. 2. Sebagai media sosialisasi olahraga beladiri Jujutsu kepada masyarakat, khususnya mahasiswa Sastra Jepang USU Medan. 3. Berusaha mengembangkan dan menjaga nilai-nilai sejarah, khususnya beladiri Jepang.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Adapun manfaat penulisan skripsi ini antara lain: 1. Bermanfaat bagi penulis dan juga pembaca yang ingin mempelajari kebudayaan Jepang, karena bagaimanapun hasil cipta dan karya manusia merupakan wujud dari kebudayaan. 2. Bermanfaat bagi pendidikan dan lembaga-lembaga yang mengajarkan kebudayaan Jepang agar para pembelajar bahasa dan sastra kebudayaan Jepang dapat mengetahui seni beladiri Jujutsu. Universitas Sumatera Utara 10

1.6 Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode studi kepustakaan library research dan metode deskriptif. Studi kepustakaan merupakan suatu aktifitas yang sangat penting dalam kegiatan penelitian yang ditujukan untuk mewujudkan jalan pemecahan masalah penelitian. Beberapa aspek penting perlu dicari dan digali, meliputi: masalah, teori, konsep dan penarikan kesimpulan dan saran Nasution, 2001:14. Metode deskriptif berupa penelitian dengan membuat deskripsi mengenai suatu bentuk keadaan atau kejadian Kontjaraningrat, 1985:29. Dalam memecahkan permasalahan penelitian penulis mengumpulkan, menyusun, mengklarifikasikan, mengkaji serta menginterpretasikan seluruh data yang ada. Data yang digunakan adalah data tulisan. Data tulisan ini berhubungan langsung dengan pokok permasalahan seperti buku-buku, artikel dan informasi dari media-media, baik media cetak maupun media elektronik. Universitas Sumatera Utara 11

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SENI BELADIRI, BELADIRI DI

JEPANG DAN JUJUTSU

2.1 Seni Beladiri

Seni beladiri adalah perpaduan unsur seni, teknik membeladiri, olahraga, serta olahbatin spiritual yang didalamnya terdapat muatan seni budaya masyarakat dimana seni beladiri itu lahir dan berkembang. Perkembangan seni beladiri, terus berlanjut seiring dengan berkembangnya seni budaya di masyarakat. Seni beladiri mempunyai peranan dalam memberikan kontribusi perkembangan seni budaya masyarakat di suatu daerah Haryo, 2005:V. Pada dasarnya masyarakat mengenal seni beladiri sebagai suatu metode yang dilatih oleh seseorang untuk membeladiri dari tindak kekerasan terhadap dirinya. Seni beladiri juga dikenal sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di berbagai pertandingan resmi pada berbagai turnamen. Selain itu pula, ada kecenderungan yang selama ini dipahami oleh kebanyakan orang bahwa belajar seni beladiri hanya untuk belajar berkelahi dan membuat orang cenderung menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan setiap persoalan. Hal demikian dapat dimengerti, karena maraknya tontonan dan bacaan yang menggambarkan seni beladiri hanya dari aspek kekerasan saja dan sebagai suatu unsur hiburan. Ilmu beladiri merupakan suatu metode yang terstruktur, yang digunakan oleh manusia untuk melindungi dirinya dari serangan manusia lainnya. Memang naluri untuk membeladiri sudah ada pada diri manusia sejak manusia dilahirkan. Universitas Sumatera Utara