Tujuan Program Program Pengendalian Penyakit Tuberkulosis di Dinas Kesehatan

71 Berdasarkan penjabaran tersebut dapat diindikasikan bahwa masih kurangnya tenaga kesehatan di Kota Tangerang Selatan terutama dalam program pengendalian TB.

4.3.2. Tujuan Program

Suatu program dikatakan baik apabila memiliki tujuan yang jelas dan operasional. Tujuan program adalah hasil akhir sebuah kegiatan. Tujuan program ini dipakai untuk mengukur keberhasilan kegiatan program Muninjaya, 2004. Menurut Kemenkes RI 2011, tujuan yang akan dicapai ditetapkan berdasar kurun waktu dan kemampuan tertentu. Tujuan ini dibedakan menjadi : 1. Tujuan Umum, biasanya cukup satu dan tidak terlalu spesifik. 2. Tujuan khusus, penjabaran dari tujuan umum yang dipecah menjadi beberapa tujuan khusus yang lebih spesifik dan terukur. Secara umum, tujuan program pengendalian tuberkulosis adalah sebagai berikut.

A. Tujuan Umum

Tujuan umum adalah suatu tujuan yang masih bersifat umum dan masih dapat dijabarkan ke dalam tujuan- tujuan khusus dan pada umum masih bersifat abstrak Notoatmodjo, 2007. Terkait kendala telaah dokumen mengenai tujuan program, maka dilakukan wawancara ke dua orang informan yang berhubungan dengan program pengendalian penyakit, yaitu Kepala Seksi Program Pengendalian dan wasor program TB. Berdasarkan hasil wawacara oleh Kepala Seksi Program Pengendalian Penyakit, dapat diketahui bahwa tujuan umum dari program pengendalian TB adalah 72 menurunkan angka prevalensi kasus TB di masyarakat. Hal ini dapat terlihat dari hasil transkrip wawancara oleh Kepala Seksi Program Pengendalian Penyakit. “Tujuan umumnya menurunkan angka prevalensi TB yang ada di masyarakat. ” M.R. Kepala Seksi P2P Sebenarnya menurut Kepala Seksi Program Pengendalian Penyakit, tujuan umum ini ada di setiap laporan tahunan namun tujuan tersebut merupakan gabungan dengan program yang lainnya. Pada saat hal ini diklarifikasikan ke wasor program TB, pihak wasor program TB membenarkan mengenai penggabungan tersebut. “iya, tujuan umum program pengendalian TB gabung dengan tujuan bidang P2PL namun secara garis besar, tujuan program pengendalian TB mengikuti tujuan nasional yaitu memutuskan mata rantai penularan dan menyembuhkan pasien tuberkulosis .” H.M. Wasor TB

B. Tujuan Khusus

Tujuan khusus adalah tujuan-tujuan yang dijabarkan dari tujuan umum. Tujuan khusus merupakan jembatan untuk tujuan umum, artinya tujuan umum yang ditetapkan akan tercapai apabila tujuan-tujuan khususnya tercapai Notoatmodjo, 2007. Sama halnya dengan tujuan umum, data terkait tujuan khusus ini juga tidak dapat diperoleh. Namun berdasarkan hasil wawancara oleh Kepala Seksi Program 73 Pengendalian Penyakit, diketahui bahwa tujuan khusus dari program pengendalian penyakit TB antara lain. 1. Meningkatkan penemuan kasus baru. 2. Meningkatkan angka kesembuhan. 3. Menurunkan angka kekebalan kuman terhadap antibiotik sehingga mencegah terjadinya MDR TB. 4. Menekan angka kekambuhan. Berikut ini adalah hasil transkrip wawancara oleh Kepala Seksi Program Pengendalian Penyakit. “Pertama, menigkatkan penemuan kasu baru. Yang kedua meningkatkan angka kesembuhan. Menurunkan angka kekebalan kuman terhadap antibiotik supaya tidak terjadi MDR, tau? Kemudian menekan angka kekambuhan. Sudah. ” M.R. Kepala Seksi P2P Menurut Kemenkes RI 2011 dan Muninjaya 2004, ada beberapa kirteria yang diperlukan dalam menetapkan tujuan antara lain : a Terkait dengan masalah Specific, yaitu jelas sasarannya dan mudah dipahami oleh staf pelaksana. b Terukur Measurable, yaitu dapat diukur kemajuannya. c Dapat dicapai Achievable, yaitu sesuai dengan strategi nasional, tujuan program, dan visimisi institusi dan sebagainya. d Relevan Realistic, yaitu dapat dilaksanakan sesuai dengan fasilitas dan kapasitas organisasi yang tersedia. e Memiliki Target waktu Timebound, yaitu sumber daya dapat dialokasikan dan kegiatan dapat direncanakan untuk mencapai tujuan program sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan. 74 Tabel 4.5 Identifikasi Tujuan Program Pengendalian Penyakit Tuberkulosis di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2013 berdasarkan Kriteria SMART Kemenkes RI, 2011 Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria SMART berdasarkan Kemenkes RI 2011 Kesesuaian Menurunkan angka prevalensi kasus TB di masyarakat Meningkatkan penemuan kasus TB baru. Terkait dengan masalah Spesific Sesuai Terukur measurable Sesuai Dapat dicapai appropriate Sesuai Relevan atau rasional realistic Sesuai Memiliki target waktu timebound Belum Sesuai Meningkatkan angka kesembuhan. Terkait dengan masalah Spesific Sesuai Terukur measurable Sesuai Dapat dicapai appropriate Sesuai Relevan atau rasional realistic Sesuai Memiliki target waktu timebound Belum Sesuai Menurunkan angka kekebalan kuman Terkait dengan masalah Spesific Sesuai 75 terhadap antibiotik sehingga mencegah terjadinya MDR TB. Terukur measurable Belum sesuai Dapat dicapai appropriate Sesuai Relevan atau rasional realistic Belum Sesuai Memiliki target waktu timebound Belum Sesuai Menekan angka kekambuhan. Terkait dengan masalah Spesific Sesuai Terukur measurable Belum Sesuai Dapat dicapai appropriate Sesuai Relevan atau rasional realistic Belum Sesuai Memiliki target waktu timebound Belum Sesuai 76 Berdasarkan tabel 4.5 mengenai tujuan Program Pengendalian Penyakit Tuberkulosis di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2013 dengan kriteria SMART, diketahui bahwa terdapat beberapa tujuan yang belum sesuai, yaitu: 1. Pada tujuan kusus meningkatkan penemuan kasus TB baru dan Meningkatkan angka kesembuhan Pada dua tujuan khusus ini, ketidaksesuaian tersebut terletak pada batasan waktu tujuan tersebut akan terlaksana. Hal ini diketahui dari hasil wawancara oleh wasor TB yang tidak mengetahui mengenai batasan waktu tersebut. 2. Pada tujuan kusus menurunkan angka kekebalan kuman terhadap antibiotik MDR Berdasarkan Pedoman Pengendalian TB Kemenkes RI, 2011, masalah pengendalian TB MDR sudah menjadi strategi nasional di Indonesia tahun 2010 – 2014. Dari hasil diskusi oleh Bapak Solah Imari, diketahui bahwa pengukuran penurunan angka kekebalan kuman dilakukan secara langsung oleh program pengendalian TB di tingkat nasional. Jadi, pihak Dinas Kesehatan melakukan pengukuran secara tidak langsung yaitu dengan menjamin pengobatan pasien secara tuntas sampai sembuh. Oleh karena itu, berdasarkan hasil observasi dan telaah dokumen kegiatan program pengendalian TB, tidak ditemukan kegiatan yang menjurus ke dalam kegiatan untuk menurunkan angka MDR serta tidak ditemukan batasan waktu pelaksanaannya. 3. Pada tujuan khusus menekan angka kekambuhan Sama halnya dengan penjabaran sebelumnya, angka kekambuhan tidak dapat diukur karena tidak ada indikator terkait hal tersebut. Selain itu, dalam segi relevansi, tujuan khusus ini belum sesuai dalam pelaksanaannya karena berdasarkan hasil observasi, kapasitas tenaga kesehatan di 77 wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan masih terbilang sedikit. Dalam segi batasan waktu, tujuan khusus ini belum menjabarkan batasan waktu pelaksanaan tujuan tersebut. Oleh karena itu, perlu ditinjau kembali beberapa tujuan khusus agar dalam setiap pelaksanaan dapat terukur, ada batasan waktu, dan sesuai dengan kapasitas tenaga kesehatan di wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.

4.3.3. Sasaran Program