Distribusi Penyakit Berdasarkan Orang, Tempat, dan Waktu

62 organisasi pelayanan TB, tidak memadaianya tatalaksana kasus, dan lain-lain. 3. Perubahan demografi karena meningkatnya penduduk dunia dan perubahan struktur umur kependudukan. 4. Adanya dampak pandemi dari penyakit HIV. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2014, dari tahun 2009 jumlah penduduk di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mengalami peningkatan dan mencapai klimaksnya pada tahun 2012. Oleh karena itu, faktor perubahan demografi penduduk dapat menjadi suatu indikasi meningkatnya jumlah kasus dan jumlah kematian akibat TB di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Hal tersebut didukung oleh data dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2014 yang menunjukkan bahwa setiap tahunnya, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mengalami pemekaran wilayah kerja. Wilayah tersebut teridentifikasi dari cakupan wilayah kerja UPK Unit Pelayanan Kesehatan di Kota Tangerang Selatan. Awal berdiri tahun 2009, wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan hanya mencakup 11 UPK. Tahun berikutnya meningkat menjadi 13 UPK dan pada tahun 2011 menjadi 27 UPK. Kemudian pada tahun 2012 menjadi 28 UPK dan pada tahun 2013 jumlah UPK di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan sebanyak 33 UPK.

4.2.1. Distribusi Penyakit Berdasarkan Orang, Tempat, dan Waktu

Frekuensi dan distribusi masalah kesehatan khususnya penyakit pada umumnya bervariasi menurut karakteristik orang person, tempat place, dan waktu time Bustan, 2006. Berikut adalah distribusi penyakit tuberkulosis berdasarkan karakteristik orang, tempat dan waktu 63 a. Orang Person Person adalah karakteristik dari individu yang mempengaruhi keterpaparan yang mereka dapatkan dan suskeptibilitasnya terhadap penyakit. Karakteristik dari person bisa berupa faktor genetik, umur, jenis kelamin, pekerjaan, kebiasaaan, dan status sosial-ekonomi Bustan, 2006. Berdasarkan karakteristik orang, mayoritas penduduk yang mengalami penyakit tuberkulosis TB di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan pada tahun 2009 - 2013 adalah laki – laki yaitu sebesar 57. Kemudian berdasarkan kategori umur, penyakit ini mayoritas menyerang orang dewasa yaitu sebesar 25 pada kisaran umur 25 – 34 tahun. Berikut adalah adalah bagan distribusi penyakit TB berdasarkan kategori jenis kelamin dan umur di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2009 - 2013. Bagan 4.2 Distribusi Penyakit Tuberkulosis menurut Jenis Kelamin dan Umur di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2009-2013 Sumber : Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2014 57 43 Distribusi Penyakit Tuberkulosis menurut Jenis Kelamin di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2009 - 2013 Laki - Laki Perempuan 5 5 20 25 18 13 10 4 Distribusi Penyakit Tuberkulosis menurut Umur di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2009 - 2013 0 - 5 tahun 5 - 14 tahun 15 - 24 tahun 25 - 34 tahun 35 - 44 tahun 45 - 54 tahun 55 - 65 tahun 66 tahun 64 b. Tempat Place Perbedaan distribusi penyakit menurut tempat memberikan petunjuk pola perbedaan penyakit yang dapat menjadi pegangan dalam mencari faktor-faktor lain yang belum diketahui Bustan, 2006. Berikut ini adalah distribusi kasus TB berdasarkan Unit Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2013. Grafik 4.2 Distribusi Penyakit Tuberkulosis Berdasarkan Unit Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2013 Sumber : Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2014 96 63 100 94 82 88 74 53 51 31 65 36 35 26 56 36 27 17 50 68 28 42 45 55 29 80 29 361 8 0 0 0 0 0 50 100 150 200 250 300 350 400 Se rp o n g I Po n d o k J agu n g Ci p u ta t Kam p u n g S a w ah Jo m b an g Po n d o k Ar e n Pa m u lan g C ip u ta t T im u r Ju ra n g Ma n gg u Se tu LKC Kran ggan Pa ri gi PT . I n d ah Ki at PT . Pra tam a Po n d o k B e n d a Be n d a Baru Si tu G in tu n g P o n d o k R a n ji Pi san g an Re n gas Pa ku al a m Po n d o k P u cu n g Po n d o k B e tu n g Po nd ok K ac an g… Se rp on g II Raw a Bu n tu Bh ak ti J ay a RS U D Ko ta T an g se l RS E ka H o sp ita l Pre m ie re Bi n ta ro RS S ari As ih C ip u ta t RS O MN I RS M e d ika Kl in ik Rah m a M e d ika Ju m lah Kas u s Unit Pelayanan Kesehatan 65 Berdasarkan grafik 4.2 diketahui bahwa jumlah kasus TB terbanyak di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2013 terdapat di RSUD Kota Tangerang Selatan yaitu sebesar 361 kasus. Sedangkan di beberapa Rumah Sakit atau Klinik Swasta seperti RS Eka Hospital, RS Sari Asih Ciputat, RS OMNI, RS Medika dan Klinik Rahma Medika, tidak ditemukan kasus TB. Menurut hasil wawancara dengan wasor TB Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, diketahui bahwa ada kendala dari pencatatan dan pelaporan kasus TB di Rumah Sakit dan Klinik Swasta tersebut sehingga data kasus TB tidak terlaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. c. Waktu Waktu kejadian penyakit dapat dinyatakan dalam jam, hari, bulan, atau tahun. Informasi waktu bisa menjadi pedoman tentang kejadian yang timbul dalam masyarakat. Mempelajari panjangnya waktu berguna untuk mengkaitkan dengan terjadinya perubahan angka kesakitan Bustan, 2006. Penemuan kasus merupakan langkah pertama dalam kegiatan tatalaksana pasien TB. Penemuan dan penyembuhan pasien TB menular secara bermakna akan dapat menurunkan kesakitan dan kematian akibat TB sekaligus merupakan kegiatan pencegahan penularan TB yang paling efektif di masyarakat Kemenkes RI, 2011. Berdasarkan indikator pengendalian TB, diketahui bahawa indikator Angka Notifikasi Kasus Case Notification Rate merupakan angka berguna untuk menunjukkan kecenderungan trend meningkat atau menurunnya penemuan 66 pasien pada wilayah tertentu karena apabila dikumpulkan secara serial, angka ini akan menggambarkan kecenderungan penemuan kasus dari tahun ke tahun di wilayah tertentu Kemenkes RI, 2011. Dari penjabaran tersebut, berikut ini adalah grafik mengenai Pola Penemuan Kasus Case Notification Rate Penyakit Tuberkulosis di Kota Tangerang Selatan tahun 2009 – 2013. Grafik 4.3 Pola Penemuan Kasus Case Notification Rate Penyakit Tuberkulosis Berdasarkan Puskesmas di Kota Tangerang Selatan tahun 2009 - 2013 per 100.000 penduduk Sumber : Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2014 Berdasarkan grafik 4.3 diketahui bahwa pada tahun 2013 terjadi peningkatan penemuan kasus TB pada setiap Puskesmas di Kota Tangerang Selatan jika dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya. Menurut Kemenkes RI 2011, penemuan 123 59 32 117 59 127 34 45 20 129 88 81 68 14 40 19 57 144 22 33 24 36 34 72 112 100 200 300 400 500 600 700 800 900 S e rp o ng I P o nd o k J a g un g Ci p u ta t Ka mp un g S a w a h Jo mb a ng P o nd o k Are n P a mula ng Ci p u ta t Timur Jura n g Mang g u S e tu Kra n g g a n P a rig i P o nd o k Be n d a Be nd a Ba ru S itu Gintung P o nd o k R a nji P is a ng a n R e ng a s P a k ua la m P o nd o k P uc u ng P ond ok B e tu ng P ond ok Ka ca ng Tim ur Se rp o ng II R a wa B u ntu Bha k ti Ja y a 2013 2012 2011 2010 2009 67 kasus TB merupakan strategi yang efektif dan efisien untuk mencegah penularan penyakit TB di masyarakat.

4.2.2. Distribusi Penyakit Tuberkulosis Berdasarkan Klasifikasi