Cara Penularan Penyakit Tuberkulosis Masa Inkubasi Penyakit Tuberkulosis Masa Penularan Penyakit Tuberkulosis

15 a. TB Paru BTA Positif, yaitu minimal satu hasil pemeriksaan dahak positif. b. TB Paru BTA negatif, yaitu hasil pemeriksaan dahak negatif dan gambaran klinis radiologis mendukung Tb atau BTA negatif dengan hasil kultur TB positif. c. TB Ekstra Paru pada ODHA ditegakkan dengan pemeriksaan klinis, bakteriologis dan atau histopatologi yang diambil dari jaringan tubuh yang terkena.

2.1.5 Cara Penularan Penyakit Tuberkulosis

Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak droplet nuclei. Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab. Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin menular pasien tersebut. Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut Kemenkes RI, 2011.

2.1.6 Masa Inkubasi Penyakit Tuberkulosis

Menurut Chin 2012, masa inkubasi penyakit TB berawal dari mulai masuknya bibit penyakit sampai timbul gejala adanya lesi primer atau rekasi tes tuberkulosis positif kira-kira memakan waktu 16 2 –10 minggu. Risiko menjadi TB paru dan TB ekstra paru biasanya terjadi pada tahun pertama dan kedua. Infeksi lanten dapat berlangsung seumur hidup.

2.1.7 Masa Penularan Penyakit Tuberkulosis

Secara teoritis, seorang penderita tetap menular sepanjang ditemukan basil TB di dalam sputum mereka. Penderita yang tidak diobati atau yang diobati tidak sempurna, dahaknya akan mengdndung basil TB selama bertahun-tahun. Tingkat penularan sangat tergantung pada hal-hal sebagai berikut Chin, 2011. 1. Jumlah basil TB yang dikeluarkan. 2. Virulensi dari basil TB. 3. Terpajannya basil TB dengan sinar ultra violet. 4. Terjadinya aerosolisasi pada saat batuk, bersin, bicara atau pada saat bernyanyi. 5. Tindakan medis dengan risiko tinggi seperti pada waktu otopsi, intubasi atau pada waktu melakukan bronkoskopi.

2.1.8 Risiko Penularan Penyakit Tuberkulosis